Beberapa waktu lalu, kita sudah pernah membahas mengenai hal-hal apa saja yang harus diperhatikan pada saat Observer membuat perencanaan bisnis. Terutama, bagi Observer yang ingin memulai usaha sendiri dan sedang mencoba mengumpulkan pendanaan. Artikel ini sudah pernah dipublikasikan sebelumnya: https://theobserver.id/what-to-watch-in-your-business-proposal/.
Nah, sekarang, bagaimana apabila Observer sudah berhasil mendapatkan pendanaannya? Persiapan sudah semua dilakukan dari mulai mendapatkan pendanaan, mendapatkan peralatan hingga tempat usaha yang ideal seperti misalnya di Upper West seperti yang sudah kita bahas di artikel sebelumnya.
Di saat Observer sudah memulai usaha, tantangan untuk melakukan penganggaran yang benar tentu saja sudah berbeda dibandingkan pada saat Obsever membuat anggaran untuk mencari pendanaan awal. Hal ini dikarenakan sering kali terjadi deviasi antara kenyataan dan proyeksi, walaupun proyeksi tersebut sudah kita buat dengan berbagai asumsi yang matang.
Masalahnya, membuat anggaran yang baik tidak mudah. Tetapi, walaupun tidak mudah, anggaran ini tetap harus dibuat dengan sebaik mungkin karena anggaran yang baik dapat menentukan keberhasilan usaha kita.
Beberapa hal yang perlu kita perhatikan saat membuat anggaran supaya anggaran yang kita buat tidak menjadi senjata makan tuan adalah:
1.Copy and Paste dari Tahun Lalu atau Dari Perusahaan Lain
Kondisi tahun lalu atau kondisi perusahaan lain bisa jadi sangat berbeda dengan kondisi perushaan Observer, walupun misalnya perusahaan lain itu merupakan saingat terdekat Observer sekalipun. Dari struktur pendanaan yang berbeda saja bisa membuat anggaran perusahaan observer berbeda dengan anggaran perusahaan saingan. Misalnya kalau mereka mengandalkan saham sebagai sumber modal sementara Observer menggunakan pendanaan bank, maka struktur biaya harus dibuat berbeda. Atau, menggunakan hasil tahun lalu padahal misalnya, Observer berusaha meningkatkan efisiensi perusahaan. Bagaimana efisiensi bisa ditentukan apabila Observer mencontoh dari anggaran lalu yang jelas tidak efisien?
2. Tidak Menggunakan Data
Buatlah Anggaran berdasarkan hasil tahun lalu ditambah perencanaan matang untuk tahun mendatang. Jangan hanya mengira-ngira. Contohnya, dengan membeli oven baru, seberapa banyak kah tambahan pendapatan yang dapat Observer terima? Lakukan riset pada perusahaan sejenis atau lakukan riset pasar sederhana sebelum membuat anggaran.
3. Rutin mengevaluasi Anggaran Dengan Realisasi
Apabila anggaran dibuat tetapi tidak pernah digunakan dan dibandingkan dengan realisasinya, percuma dibuat. Yang paling penting, lacak arus kas masuk dan keluar dan pastikan semua masih dalam rambu-rambu yang dibuat dalam anggaran tersebut.
4. Membuat Anggaran Yang Terlalu Ketat
Anggaran yang terlalu ketat dan tidak realistis ini indah untuk dilihat tapi tidak dapat digunakan untuk usaha Observer. Pada suatu titik, Observer akan kelelahan untuk mengejar target yang tidak realistis ini dan akhirnya anggaran tidak bisa digunakan dan Perusahaan kehilangan panduan selama tahun operasional tersebut. Contohnya, jangan alokasi dana gaji seorang Direktur Keuangan dengan angka yang tidak realistis sehingga Observer kesulitan mendapatkan Direktur yang mumpuni dan pada akhirnya harus pasrah dengan kualitas SDM yang pas-pasan dan tidak bisa membawa perusahaan Observer ke tingkat yang diinginkan.
5. Tidak Berinvestasi Kembali Pada Bisnis Anda
Bisnis atau usaha harus berkembang terus, selain untuk bergerak maju tapi bisnis juga harus menerima investasi untuk menahan persaingan. Jadi, jangan tarik semua laba dan sisakan sebagian untuk rutin berinvestasi untuk perusahaan.
Pastikan untuk tidak melakukan kesalahan-kesalahan diatas supaya bisnis Observer tambah maju ya!