She’s My Best Friend in The Whole Wide World, But!
“Teman untuk investasi berbeda spesifikasi dengan teman sehati”
Kebanyakan penasihat keuangan tidak merekomendasikan investasi pada teman, tetapi nyatanya, berinvestasi pada teman bukan hal yang mudah untuk dihindari. Misalnya, Observer sudah mengenal teman Observer ini belasan bahkan puluhan tahun lamanya. Sampai-sampai, ketika Observer putus cinta, sang teman pun setia menemani Observer hingga Observer bisa berdiri sendiri lagi dan menjadi versi Observer yang sekarang. Dia memegang teguh pertemanan Observer dan Observer percaya padanya. Kalau ada orang di dunia ini yang paling Observer percaya, sahabat Observerlah orangnya!
Disisi lain, berita mengenai investasi bodong akhir-akhir ini merebak bak jamur di musim hujan. Dalam satu bulan, bisa lebih dari satu kali kita mendengar tentang berita tersebut dari mulai berita di dalam negeri seperti yang menyangkut Pablo Benua yang beritanya sedang heboh, hingga the largest Ponzi Scheme the world has ever seen: Bernie Maddoff. Berita-berita ini tentu membuat kita was-was. Di hati kecil,kita tahu bahwa investasi teraman adalah investasi yang dijamin oleh OJK dan dikeluarkan oleh Lembaga keuangan resmi.
Sahabat kepercayaan Observer mungkin tidak pernah bermaksud menipu Observer apalagi sengaja membuat investasi fiktif untuk membawa lari uang nasabah, tetapi, selain kepercayaan, ada keahlian dan kemampuan yang harus Observer pertimbangkan. Penilaian kemampuan dan keahlian ini yang bisa diburamkan oleh persahabatan. Oleh karena itu sebelum persahabatan Observer menjadi runyam, yuk perhatikan beberapa hal berikut ini:
1. Naikkan bendera merah ketika Observer ditawari return yang terlalu tinggi. Sebagai bayangan, return yang aman biasanya dibandingkan dengan pendapatan bunga deposito yang pada saat ini berlaku pada kisaran 5% hingga 7.5% per tahun atau setara 0.42% hingga 0.625% per bulan. Investasi dengan resiko sedikit lebih tinggi adalah mutual funds yang saat ini bisa menghasilkan return hingga 15% per tahun tergantung pergerakan pasar. Nah, berapa return yang ditawarkan pada Observer? Return yang terlalu tinggi bisa jadi merupakan skema sungguhan dengan resiko yang sangat tinggi atau memang merupakan skema abal-abal?
2. Bendera merah lainnya: Tidak ada investasi yang untung terus. Ada naik dan turun, tergantung jenis investasinya. Tetapi kalau selalu untung dan selalu memberikan return yang diatas rata-rata, pastikan Observer memahami strategi dan pola pendapatan investasi ini. Bahkan apabila Observer ditawakan untuk berinvestasi pada crowfund untuk sebuah rumah kos dan ditawari bagi hasil, ini pun akan ada naik dan turunnya. Contohnya, Observer ditawari untuk membeli Rumah Kos di Cluster Alesha seharga Rp. 1.2M bersama dengan 4 orang lainnya dengan perjanjian bagi hasil. Apakah Observer pasti akan mendapatkan return yang sama setiap bulannya? Tentu tidak, karena penghuni kos bisa berganti setiap bulannya. Ini baru dari contoh investasi yang paling sederhana yaitu rumah kos. Bayangkan apabila investasi ini dalam bentuk yang lebih rumit dan lebih tergantung pada pergerakan pasar seperti bagi hasil perkebungan, dll.
3. Mintalah kontrak yang jelas dan terperinci mengenai hak, kewajiban dan jaminan. Pastikan kontrak mencakup tanggal berlaku kontrak, hak Observer setiap bulan dan selama kontrak berlangsung, kewajiban Observer selama masa berlaku kontrak dan kewajiban pengelola dana selama masa berlaku kontrak. Jangan pernah melalaikan perkara kontrak. Perbaharui segera setelah masa kontrak berakhir, sekalipun Observer bekerjasama dengan sahabat Observer sendiri.
4. Apabila nilai investasi Observer cukup tinggi pertimbangkan untuk menggunakan jasa seorang notaris atau pejabat pembuat akta tanah untuk menyiapkan Akta Pemberian Hak Tanggungan (APHT) atas jaminan yang diberikan berupa tanah atau Akta Fidusia untuk jaminan yang bergerak seperti kendaraan. Menggunakan kedua akta ini menimbulkan kesan bertele-tele. Tetapi, dengan adanya akta ini, jaminan yang diberikan pada Observer dapat Observer sita apabila diperlukan. Semoga sih, tidak pernah sampai pada titik ini ya.
5. Kesampingkan pertemanan dan minta Laporan Keuangan berkala. Sebagai investor, Observer berhak untuk meminta laporan keuangan berkala. Coba perhatikan kualitas pendapatan dari perusahaan yang Observer investasikan dan juga kualitas piutang. Piutang yang sudah lama jatuh tempo tetapi belum dibayar bisa menjadi bendera merah kondisi keuangan jangka pendek perusahaan tersebut. Perusahaan yang belum go pubic alias menjual saham di pasar saham, tidak diwajibkan untuk melakukan audit terhadap laporan keuangan, tetapi, sebagai investor Observer berhak kok meminta laporan keuangan yang sudah diaudit untuk memberikan setingkat kenyamanan bahwa pelaporan yang disampaikan teman Observer sesuai standart Observer dan tidak ada angka yang digelembungkan.
6. Jangan pernah meletakan dana investasi Observer pada satu investasi. Dalam setiap investasi terkandung resiko. Jenis dan besaran resiko berbeda untuk setiap jenis investasi. Misalnya, deposito memberikan Observer penghasilan stabil dan pasti tetapi, Observer menghadapi resiko bahwa dana Observer akan underperform. Yaitu menghasilkan return dibawah yang sebenarnya Observer bisa dapatkan apabila Observer berinvestasi pada property. Di sisi lain, investasi pada perusahaan baru yang baru berkembang bisa memberikan return yang lebih tinggi, tetapi walaupun Observer melakukan berbagai tindakan pencegahan sebelumnya, pencairan jaminan bisa memakan waktu. Sehingga tidak seperti deposito yang dananya selalu tersedia, Observer mungkin harus menunggu beberapa lama sebelum dana Observer kembali. Tentukan jenis-jenis investasi Observer dengan bijaksana.
7. Lakukan pemeriksaan kesehatan keuangan Observer secara berkala dan tentukan toleransi resiko Observer. Melakukan financial health check, selain bisa membantu Observer menentukan jenis investasi yang sesuai, bisa menjadi bahan pengingat yang baik atas tujuan investasi Observer semula. Seberapa banyak resiko yang bersedia Observer tanggung. Ingat, resiko investasi selalu ada dan biasanya semakin tua Observer, semakin mencari investasi yang aman tetapi berpendapatan kecil seperti investasi yang dijamin oleh LPS.
8. Cobalah untuk berpegang pada tujuan awal dan anggaran Observer dalam berinvestasi dan jangan mudah teriming-iming dengan return yang tinggi yang tidak dapat Observer tanggung resikonya. Misalnya dana yang digunakan untuk investasi dengan return tinggi itu sebetulnya dana untuk kuliah anak observer, bayangkan kalau dana tersebut sampai hilang atau sulit untuk ditarik apa yang akan terjadi?
9. Kesalahan administrasi kecil bisa merupakan awal dari bencana. Indikasi awal bisa berupa error yang tidak perlu seperti “Maaf, aku salah mentransfer pembayaran bungamu ke akun yang lain”. Ini dapat memberikan gambaran seberapa rapi administrasi dan pencatatan perusahaan teman Observer tersebut. Apabila perusahaan tersebut bisa melakukan kesalahan transfer apa tidak mungkin terdapat juga kesalahan pencatatan pendapatan dan piutang yang diperlukan teman Observer untuk membayar return dari investasi Observer?
Jadi sebetulnya, berinvestasi pada teman itu memungkinkan kok asal, dilakukan secara hati-hati dan terukur.