Dari SD rasanya kita sudah belajar mengenai manfaat matahari untuk kehidupan kita, dan bagaimana pentingnya matahari bagi kehidupan manusia. Biasanya anak SD belajar dari hal yang paling dasar, yaitu matahari sebagai penerangan. Tahukah Observer, manfaat – manfaat matahari lainnya, seperti :
1. Membantu kita beristirahat dengan lebih baik
Beberapa sumber menyebutkan bahwa jika seseorang terpapar sinar matahari selama kurang lebih 6 jam setiap harinya, maka ia akan menjadi segar di petang hari, terutama jika individu tersebut terpapar sinar matahari di sore hari.
Semakin malam, cahaya lampu atau cahaya buatan lain akan membuat mereka merasa semakin mengantuk sehingga dapat beristirahat dengan baik.
2. Menjaga Asupan Vitamin D
80% dari kebutuhan vitamin D tubuh kita berasal dari matahari.
Vitamin D berfungsi penting untuk mengatur kadar kalsium dan fosfor di dalam darah, sehingga dapat menjaga kesehatan tulang. Untuk memiliki tulang yang kuat, seorang individu harus mendapat cukup paparan sinar matahari.
3. Matahari dapat membantu menurunkan berat badan.
Sinar matahari terbukti dapat membakar lemak (dalam hal ini sinar matahari pada waktu pagi yang baik untuk kesehatan). Cara membakar lemak dengan berjemur pada pagi hari sering disebut diet matahari.
4. Matahari dapat berperan sebagai pereda rasa sakit dan stress
Penelitian terhadap pasien pasca operasi menunjukkan bahwa pasien akan merasa lebih nyaman dan tidak mudah stress apabila berada di ruangan yang mendapat paparan sinar matahari yang cukup banyak dibandingkan di dalam ruangan yang gelap.
Maka, cukupnya paparan sinar matahari ini lah yang menjadi salah satu pertimbangan saya dalam memilih hunian. Saya kurang suka berada di daerah yang padat, yang dikelilingi oleh gedung – gedung tinggi. Sudah pasti paparan cahaya matahari akan sangat kurang.
Saya juga tidak suka dengan rumah yang berjendela kecil – kecil, karena cahaya matahari tidak bisa masuk dengan leluasa, akibatnya akan lebih mudah lembab. Hal – hal buruk seperti jamur dan pelapukan akan lebih mudah terjadi pada ruangan atau rumah yang lembab.
Saat ini saya tinggal di sebuah kompleks apartemen. Terdiri dari 20 lantai dan beberapa tower, sehingga ada ribuan unit apartemen di kompleks ini. Unit yang saya miliki hanya punya jendela mungil, sehingga “boro – boro” melihat pemandangan, ada cahaya matahari masuk sedikit saja saya sudah sangat senang. Selain itu jarak antar towernya juga amat dekat. Jadi, cahaya matahari hanya bisa menyusup sedikit disela sela bangunan.
Hal ini lah yang menyebabkan saya membulatkan tekad untuk membeli unit apartemen Asatti, di BSD City. Asatti sendiri berlokasi di Vanya Park, sebuah cluster yang baru di buka di BSD City. Kebetulan beberapa teman sudah memiliki unit disini dan berdasarkan cerita mereka kok sepertinya si Apartemen Asatti ini menarik untuk dimiliki.
Awalnya saya pikir Asatti ini adalah sebuah kompleks apartemen standar, berlantai tinggi dan dikelilingi oleh gedung – gedung tinggi lain. Tapi ternyata dugaan saya salah besar. Cluster Asatti ini terdiri dari beberapa tipe hunian. Ada yang berbentuk rumah dan ada yang berbentuk apartemen. Rumah-rumah di cluster Asatti ini didesain dengan jendela – jendela yang besar, sehingga cahaya matahari bisa bebas masuk ke rumah. Aksen kayu dengan warna – warna soft membuat suasana cluster secara keseluruhan menjadi lebih hangat.
Kemudian saya diantar menuju Apartemen Asatti Chalcedony. Ternyata konsep dari Apartemen Asatti Chalcedony ini adalah Low Rise Apartment, hanya terdiri dari 5 lantai. Hilang sudah pemikiran mengenai apartemen berlantai banyak dengan bangunan yang berhimpitan. Apartemen ini terdiri dari 2 bangunan yang berhadap – hadapan dengan jarak antar bangunan yang luas, sehingga tentu saja jauh dari kesan sempit dan gelap. Sekilas dari luar saya melihat jendela – jendela besar di setiap unit apartemennya. Semoga bukan sekedar kamuflase, begitu doa saya.
Saya pun masuk ke salah satu unit apartemen disitu. Dalam hati saya langsung mengucap syukur. Ternyata jendela floor to ceiling di setiap unit memang benar – benar ada. Sehingga unit yang saya lihat ini benar – benar dilimpahi cahaya matahari. Jendela besar ini juga ada di kamar tidur, sehingga kamar tidur juga mendapat pencahayaan yang maksimal.
Bagian luar apartemen didominasi oleh warna kuning cerah, dengan aksen berwarna coklat kayu. Bagian dalam didominasi oleh warna putih, sehingga bagian interior terasa lebih terang lagi. Saya langsung membuat planning di kepala untuk menambahkan beberapa tanaman hijau, yang akan berfungsi sebagai tirai alami untuk memfilter panasnya matahari, sehingga walaupun ruangan terang benderang oleh cahaya matahari, namun suasana tetap lebih “adem”.
Saya lihat, pengembang juga sudah mulai menanam pohon – pohon di lingkungan cluster ini. Memang sekarang belum terlihat terlalu rimbun, karena baru mulai ditanam. Toh pembangunan unit – unit juga masih berjalan walaupun sudah memasuki tahap akhir. Diharapkan pada saat serah terima nanti, pohon – pohon juga sudah mulai berkembang.
Oh, jangan lupa, ada danau buatan yang besar dan asri di Cluster Vanya Park ini dengan taman asri yang mengelilingi danau ini. Wah cocok juga untuk berjemur pagi – pagi, sambil jogging atau jalan cepat.
Rasanya, tinggal di sini saya ga akan pernah kekurangan cahaya matahaari. Kualitas hidup akan lebih meningkat, tulang akan lebih kuat dan lemak (mudah – mudahan) akan lebih cepat terbakar.
So Observer, let’s get back in the sun together in Asatti.