“Berpikir Sebelum Bertindak”
Observer pernah mengalami situasi dimana karena satu dan lain hal, KPR / KPA yang Observer mohon ke Bank disetujui tetapi jumlahnya tidak sesuai dengan yang Observer minta? Contohnya, untuk membeli Asatti seharga Rp. 590 juta dengan DP 30% ditambah kebutuhan renovasi dan interior sehingga Observer berniat mengambil kredit sebesar Rp. 550 juta. Apa daya, kredit yang disetujui hanya 400 juta rupiah. Saat ini sedang banyak diminati Kredit Online Instan. Bukan apa-apa prosesnya cepat dan jauh lebih gampang dibanding bank konvensional. Ya, bagaimana tidak ya, kredit-kredit online ini menawarkan kredit tanpa agunan. Jadi by any means, proses aplikasi menjadi lebih singkat: tidak perlu check agunan, tidak survey ke tempat pekerjaan dan lain-lain, kredit Observer sudah bisa di approve. Cukup mengisi aplikasi online, melakukan selfie lalu, cha ching! Dana pun masuk rekening Anda. Saking mudahnya, terkadang dana yang dibutuhkan sudah masuk ke rekening hanya dalam waktu 15 menit setelah aplikasi di masukan.
Keuntungan lainnya, tidak perlu menanggung malu untuk berbicara pada anggota keluarga mengenai kesulitan keuangan Observer.
Tetapi, sesuatu yang terlalu itu yang kadang harus lebih dicermati. Dalam hal ini, terlalu mudah. Contohnya dalam kasus kredit tanpa agunan online ini, coba Observer cermati tangkat bunga. Saat ini, program KPR menawarkan fixed rate antara 6% – 9% per anum. Jadi kalau Observer meminjam sebesar Rp. 100,000,000 maka bunga yang harus Observer bayarkan per bulan berkisar Rp. 667,000 (berfluktuasi tergantung program Bank).
Bandingkan dengan bunga KTA Online yang saat ini ditawarkan pada kisaran 10% hingga 30% per bulan! Selain bunga denda keterlambatan KTA Online juga cukup mencekik sehingga Observer bisa terjebak kondisi bunga berbunga. Coba kita bandingkan, jika meminjam sebesar Rp 100.000.000 rupiah, maka bunga pinjaman Observer adalah 10 juta per bulan! Minimum! KTA Online dengan proses yang cepat memang menanggung resiko yang cukup besar, dimana hal tersebut harus ditebus dengan bunga yang besar juga.
Kalau tadi maksud hati ingin menambah dana untuk renovasi dan membeli interior rumah atau apartemen seperti Asatti yang kisaran luas bangunannya antara 30 m2 hingga 110 m2, maka bila Observer tidak teliti menyermati kondisi denda dan bunga yang tinggi ini, bisa-bisa dari selisih bunga yang Observer bayarkan dibandingkan dengan pinjaman konvensional bisa membeli perlengkapan ruang tamu lengkap! Jadi tampaknya, mengambil tambahan pinjaman dari KTA Online, bukanlah langkah yang bijak.
KTA online bisa Observer ambil, jika Observer bermaksud menjual Unit dengan keuntungan yang berlipat, dimana untuk hal tersebut dibutuhkan interior yang ciamik. Sebelum mengambil langkah ini pastikan pembeli Observer sudah di depan mata ya.
Saran saya, kebutuhan dana kredit rumah, tetap harus didanai dari sumber yang secara cost lebih reasonable. Apalagi kebutuhan pembelian rumah ini bukan kebutuhan mendadak yang seharusnya bisa direncanakan dengan lebih baik. Begitu pun dengan proses KPR. Dengan waktu yang cukup, Observer dapat merencanakan aplikasi sedemikian rupa sehingga pinjaman dapat tercukupi misalnya dengan merencanakan agunan, tenor pinjaman dll. Selain itu, jangan lupakan komponen dana cadangan untuk kondisi darurat, sehingga apabila terjadi keadaan darurat seperti sakit atau kehilangan pekerjaan, perencanaan keuangan rutin Anda dapat tetap berjalan untuk kurun waktu beberapa bulan.
Selamat berencana!