Sudah lama ibu saya dan adiknya yang tinggal di luar kota sibuk “kasak kusuk” mencari lahan yang luas. Rupanya mereka berniat untuk membangun satu kompleks keluarga. Ibu saya dan adiknya memang dari dulu selalu ingin tinggal berdekatan , soalnya kalau sudah tua repot kalau harus berjauhan sama anak-anak. Tante saya memang sudah berencana pindah ke Jakarta, karena ke 3 anaknya sudah berdomisili di Jakarta semua. Tapi mereka juga tidak mau tinggal di rumah yang sama dengan anak-anaknya, “ngga” bisa bebas dan “ga” punya privasi. Belum lagi urusan cucu yang kadang suka berisik. Intinya, mau berdekatan, tapi rumahnya masing-masing, begitu kata mereka.
Tante saya agak menyesal karena dulu beli rumah untuk anak-anaknya, lokasinya jauh dari mana – mana, akses nya juga tidak terlalu bagus. Sehingga sekarang mobilitas anak dan cucunya kurang lancar. Mau kemana –mana sudah macet duluan. Berangkat kerja dan sekolah harus dari subuh. Dulu dia beli buru – buru, tanpa survey datang ke lokasi. Makanya sebenarnya sekarang sedikit kecewa. Padahal dulu belinya juga “ngga” bisa dibilang murah.
Tapi susah juga mencari tanah yang cukup luas. Belum lagi perkara nanti membangun beberapa unit rumah. Harus berhubungan dengan mandor dan tukang, apalagi berhadapan dengan harga – harga bahan bangunan yang fluktuatif. Belum belum sudah pusing 7 keliling mikirinnya. Sehingga mereka rela berkeliling seantero Jakarta dan sekitarnya untuk mencari lokasi yang pas.
Suatu hari, mereka diundang arisan ke salah satu kerabat yang tinggal di BSD City. Terpaksalah saya mengantar mereka kesana. Awalnya sempat pada protes, ya jauh lah, di mana pula itu tempatnya, dan lain lain. Tapi ternyata belum selesai mereka ngomel kami sudah sampai di area BSD City. Wih, ternyata gak jauh ya. Saya dalam hati cuma bisa bilang, ya iyalah akses ke BSD City itu udah paling juara lah. Dari pusat kota atau melipir dari JORR udah ada tol nya.
Selesai arisan, Ibu saya bilang, ayo cepet kita harus lihat Cluster Alesha. Saya pun bingung, apalagi sih ini? Ternyata tadi di arisan, kerabat yang lain sedang sibuk membahas Cluster Alesha. Ibu saya bilang, katanya enak di sana, ada kolam renang segala. Saya coba “browsing” mengenai Cluster Alesha ini. Kemudian, saya coba masukan ke aplikasi “waze”. Eh, ternyata sudah bisa. Mengikuti arahan dari “waze” , kami pun meluncur ke cluster Alesha. “Waze” menunjukkan bahwa kami harus masuk dulu ke Vanya Park. Ibu dan Tante kembali ribut, bukan ke Vanya , kita mau ke Alesha loh, ayo coba cek lagi, awas jangan nyasar. Karena mereka ribut, saya pun menepikan mobil. Ternyata ada danau buatan yang cukup luas, dengan tempat duduk di sekelilingnya. Sudah ada pula deretan ruko di sisi danau. Beberapa saya lihat sudah mulai beroperasi, ada minimarket ada juga laundry, jasa ekspedisi, bakery, dll.
Saya kembali cek “waze”, benar sih memang kita masuk dulu ke Vanya Park. Supaya lebih yakin, saya tanya lagi pada satpam yang sedang berjaga. Ternyata memang, Cluster Alesha ini adalah bagian dari Vanya Park. Ketika tahu tujuan kami adalah untuk mengunjungi Alesha, Satpam langsung menawarkan untuk mengantarkan kami menggunakan “golf cart”. Wah, boleh juga nih. Akhirnya saya, ibu dan tante diantar satpam ke Cluster Alesha. Satpam menjelaskan bahwa “golf cart” ini merupakan salah satu fasilitas untuk para penghuni Cluster Alesha. Jadi nanti kalau hanya sekedar mau ke minimarket atau ke “clubhouse”, penghuni bisa naik “golf cart” ini. Eh, baru dengar ada perumahan yang sampai menyediakan fasilitas seperti ini.
Sampai di Cluster Alesha, kami disambut oleh marketing, yang rupanya sudah dikontak oleh satpam. Kami diajak untuk melihat salah satu blok di Cluster Alesha yang masih dipasarkan. Jadi ternyata Cluster Alesha ini terdiri dari blok-blok perumahan, satu blok terdiri dari 8 unit rumah. Marketing membuka gerbang blok dengan menggunakan “access card”. Gerbang hanya bisa dibuka dengan menggunakan “access card”, supaya lebih privat dan lebih aman pastinya.
Desain rumah dengan warna warna yang menarik sudah mencuri perhatian sejak kami datang tadi. Kemudian begitu masuk ke blok , kami langsung melihat ada kolam renang yang terletak di tengah blok ini. Saya bertanya, ini memang di semua blok ada ya? Ternyata memang ini adalah fasilitas standar untuk setiap blok di Cluster Alesha. Ibu dan tante saya langsung terlihat “excited”, wah ini sih rasanya seperti orang kaya banget yah, kita bisa punya kolam renang di rumah sendiri. Saya sih yakin, mereka sudah 80% tertarik untuk membeli Cluster Alesha, hanya karena alasan ini. Marketing, mengajak kami untuk melihat salah satu unit rumah. Di rumah yang terdiri dari 3 lantai ini, ada 4 kamar tidur yang letaknya di lantai 2 dan 3. Jadi lantai bawah memang difungsikan untuk area semi privat seperti ruang makan dan dapur. Ruang yang lebih privat bisa diposisikan di lantai 2 dan lantai 3.
Marketing juga menjelaskan untuk fasilitas “leisure” yang lebih lengkap, para penghuni dari Cluster Alesha bisa menggunakan fasilitas di Club House Vanya Park. Di sana ada “gym”, “lounge”, “library”, kolam renang yang lebih besar, dll.
Sementara saya dan ibu melihat-lihat, tante saya sibuk memotret segala penjuru dari Cluster Alesha ini. Untuk dikirim ke anak-anaknya , begitu katanya. Biar mereka ikut semangat, bisa pindah ke tempat yang lebih nyaman dan mewah. Apalagi sudah banyak sekolah bagus dan bermutu di BSD City, kalau pindah kesini minimal cucu – cucu “ngga” usah berangkat subuh – subuh dar rumahnya.
Kalau ibu saya bilang “ah seneng deh, rumahnya udah jadi, udah ga perlu pusing mikirin proses pembangunannya”. Kalau mau bulan depan pindah juga udah bisa ya kayaknya.
Terlihat ibu saya dan tante sedang “kasak kusuk” lagi. Karena ada 8 unit rumah disini, sedangkan setelah dihitung – hitung mereka hanya butuh 7 unit rumah untuk kami sekeluarga.
Saya bilang, udah jangan pusing pusing mikir, yang satu unit rumah sisa itu bisa kita fungsikan supaya menghasilkan. Bisa disewa-sewakan untuk mereka yang sedang berkunjung ke BSD City. Karena ternyata lokasi Cluster Alesha ini dekat dengan ICE BSD City, yang merupakan salah satu dari “hall” pameran terbesar di Indonesia. Bahkan ketika kami berkunjung sedang diadakan GIIAS (Gaikindo Indonesia Internasional Auto Show) yang merupakan pameran mobil terbesar di Indonesia. Bayangkan ada ribuan orang yang ikut berpastisipasi dan pasti membutuhkan akomodasi.
Atau kalau memang mau yang lebih pasti, bisa juga disewakan kepada mahasiswa dari universitas yang ada di BSD City. Sambil jalan tadi aja saya sudah melihat ada Universitas Prasetia Mulya dan Binus University. Lumayan kan bisa ada “income” bulanan untuk ibu dan tante saya ini.
Lagipula, lingkungan masih bagus dan asri di sini. Di pusat kota mana bisa punya rumah di lingkungan yang rapi dan asri seperti di sini. Kalaupun ada, pasti harganya sudah luar biasa tinggi. Dengan harga yang ditawarkan oleh Cluster Alesha, mungkin kita hanya bisa membeli sebidang lahan di daerah pusat kota. Itu pun belum dengan biaya pembangunan. Di sini, sudah dapat lahan + bangunan + kolam renang pribadi + fasilitas dan lingkungan terbaik + harapan untuk mendapatkan “income” lebih.
Tidak butuh waktu lama untuk ibu dan tante saya memutuskan untuk membeli 1 blok di Cluster Alesha ini. Selain bisa tetap berdekatan dengan anak cucu, mereka juga bisa merasakan tinggal di lingkungan yang nyaman, asri dan mewah. Sungguh keputusan yang tepat untuk menghabiskan masa tua di Cluster Alesha dengan dikelilingi anak cucu.