Penulis: Santi Apriani | Editor: Ratna MU Harahap

Yumi1

Jujur saya sudah lama tidak nonton drakor karena lagi ga dapet mood buat nonton, belum ada drakor yang menarik perhatian untuk ditonton beberapa hari belakangan. Namun saat melihat pop up Yumi’s Cells season 2, tiba-tiba saya bersemangat karena masih berkesan dengan drakor yang satu ini. Dulu saya pernah ulas drakor Yumi’s Sells season 1, apa Observer masih ingat? (baca artikel: Yumi’s Cell yang bisa bikin mood kaya Roller Coaster) Drakor ini masih berkesan di hati karena alur ceritanya yang mengalir dan tidak dibuat-buat. Bukan drama yang alur ceritanya berlebihan atau yang mudah ditebak seperti : ‘Cinderella Story’ yang pemeran utamanya sangat menderita sampai berurai air mata kemudian bertemu sang pria yang kaya raya atau cerita sang pemeran wanita yang diperebutkan dua pria atau sang pemeran wanita yang sebelumnya ‘bebek buruk rupa’ menjadi ‘angsa cantik’ atau cerita-cerita lainnya dengan plot standar yang ada pada umumnya.

Yumi2

Ending season 1, Yumi dan Woong yang memutuskan berpisah

Buat Observer yang sudah nonton Yumi’s Cells season 1 tentunya ingat kan dengan episode terakhirnya? Dimana Yumi dan Woong yang akhirnya memutuskan untuk berpisah karena Woong yang insecure disebabkan perusahaannya yang bangkrut dan ga mau cerita jujur sama Yumi, malah memutuskan menghindar sehingga membuat hubungan keduanya renggang.

Nah, di season kedua ini cerita diawali dengan ‘galau’nya Yumi setelah putus dengan Woong sampai dengan perjuangan Yumi untuk move on dari Woong. Hey… life must go on! Setelah melewati masa-masa galau, Yumi mulai didekati Yoo Bobby (karakter ini sempat muncul di season pertama, si pria ramah yang berhasil membujuk Yumi pindah divisi dari divisi keuangan ke divisi marketing karena melihat potensi Yumi dalam menulis), sempat menolak Yoo Bobby namun pada akhirnya luluh juga dan jadian.

Yumi3

Yumi & Booby beserta masing-masing love cell

Seperti yang diduga, dengan mood/perasaan/emosi yang diekspresikan oleh cell-cell yang ada didalam Yumi dan Bobby, membuat saya yang menonton bisa merasakan lebih intens perasaan yang dirasakan oleh karakter didalamnya. Perkembangan hubungan Yumi dan Bobby diceritakan secara mengalir dan menghibur. Sampai suatu saat cobaan yang dihadapi hubungan Yumi dan Bobby adalah saat harus LDR, dimana Bobby harus ditempatkan di pulau Jeju dan bertemu dengan anak magang (dengan karakter imut) yang juga tetangga dari Bobby di pulau Jeju tersebut.

Yumi4

Woong, Yumi & Booby

Secara fisik, Bobby ‘tidak selingkuh’ namun dalam hatinya, perasaan Bobby sempat ‘bergetar’ (didalam dunia cell Bobby bahkan digambarkannya sampai terjadi gempa). Yumi yang memiliki prinsip kuat terhadap beberapa hal terkait menjalin sebuah hubungan salah satunya : ‘hati yang tidak boleh mendua’ akhirnya memutuskan Bobby. Prinsip kuat yang dimiliki Yumi ini juga tergambarkan saat Woong (yang sudah sukses dan menjadi CEO) berusaha mendekati Yumi namun Yumi dengan tegas menolak Woong.

Yumi5

Yumi Bersama cell cinta dan cell penulis. Cell penulis sempat mendominasi perasaan Yumi saat Yumi memutuskan fokus bekerja sebagai penulis

Yumi yang lagi-lagi putus cinta akhirnya menenggelamkan dirinya kedalam pekerjaannya sebagai penulis, sampai-sampai melupakan ‘rasa cinta’ didalam dirinya. Hingga…. Akhirnya Yumi bertemu kembali dengan Bobby yang sudah kembali ke Seoul dan keduanya memutuskan melanjutkan hubungan karena keduanya masih memiliki perasaan satu sama lain. Di masa ini digambarkan bahwa hubungan yang sebelumnya sudah retak, sulit kembali ke perasaan semula sebelum adanya masalah tersebut. Bagaimana akhirnya? Tentunya Observer harus nonton untuk tau endingnya, hehehe…

Yumi’s Cells season 2 ini ditayangkan di TVING kalau Observer tertarik untuk menonton dan sama-sama merasakan ‘roller coaster’ dari perasaan dan perjalanan cinta Yumi. Selamat menonton!!

 

Image Source:

  1. cnnindonesia.com
  2. tribunnews.com
  3. pikiranrakyat.com
  4. radiowebindo.com
About Author

administrator

Property Observer adalah portal yang memberi informasi secara up to date dan informatif, baik dalam segi lifestyle , bisnis, dan segala jenis aspek kebutuhan. Namun dari semua itu ada satu aspek yang sangat di butuhkan oleh manusia yaitu property.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *