Penulis: Andria Harahap | Editor: Ratna MU Harahap
Halo Observer, pernahkah Observer menyadari kalau ada warna-warna tertentu yang apabila kita melihat warna tersebut maka kita akan langsung ingat atau bahkan langsung mengasosiasikan warna tersebut dengan sebuah brand atau produk tertentu. Contoh yang mungkin familiar adalah merah coca cola, biru IKEA dan lain-lain. Dari beberapa asosiasi warna tersebut ada beberapa yang menancap erat pada benak kita. Warna dan apa sajakah itu?
1. Orange Hermès
Ya, siapa yang tidak familiar dengan box orange dengan pita coklat yang sangat erat dengan brand Hermès ini. Brand Hermès sendiri dikenal sebagai brand yang memproduksi barang-barang super eksklusif dengan harga yang luar biasa mahal. Bukan hanya itu, Hermès juga menerapkan system penjualan yang berbeda untuk jenis barang tertentu, misal untuk Birkin Bag yang merupakan salah satu produk Hermès yang paling mahal, langka dan sulit didapat. Anda tidak bisa tiba-tiba datang ke Butik Hermès dan bilang ke sales attendant nya “Saya mau beli Birkin Bag, ada jenis dan warna apa saja kah? “. 99% cara ini akan mendapat balasan dari sales attendant bahwa saat ini mereka tidak memiliki produk tersebut.
Karena itu lah bagi sebagian orang, bahkan hanya dengan membawa atau memposting box orange Hermès dianggap bisa meningkatkan “value” mereka.
Padahal pemilihan warna orange ini bukanlah karena sesuatu yang direncanakan. Ceritanya pada masa perang dunia ke 2, material dan warna yang biasa digunakan untuk membuat packaging Hermès ini amat langka di pasaran. Material yang masih bisa didapat dengan mudah adalah kertas, tinta orange dan pita coklat. Sehingga akhirnya Emile Maurice Hermès yang merupakan pimpinan Rumah Mode Hermès pada saat itu memutuskan untuk menggunakan box orange dan pita coklat untuk semua packaging Hermès
Sampai saat ini warna tersebut tetap melekat erat dengan brand Hermès. Menurut sebuah sumber Hermès memiliki 188 jenis box ; dari yang terkecil sebagai wadah Twillys sampai box yang besar untuk Birkin Bag.
Warna orange Hermès ini tercatat di system Pantone dengan kode 1448
2. Biru Tiffany
Cerita mengenai warna biru Tiffany ini berawal ketika pada tahun 1878, Tiffany & Co mengeluarkan katalog produk dengan warna cover berwarna biru yang khas ini. Kalau dulu biasanya disebut sebagai “forget – me – not blue” atau kalau di Indonesia bisa diasosiasikan sebagai warna biru telur asin.
Pemilihan warna ini dilakukan langsung oleh Charles Lewis Tiffany karena pada masa itu batu turquoise sedang popules. Bahkan hampir semua pengantin era Victoria dari kalangan atas memberikan bros berbentuk burung merpati yang dihiasi batu turquoise kepada para bridemaids supaya mereka tidak melupakan peristiwa pernikahan ini. Charles menggunakan warna ini karena produk – produk dari Tiffany & Co merupakan produk yang ditujukan untuk kalangan atas tersebut.
Karena sudah kadung melekat erat, pada awal abad ke 20 Tiffany & Co bekerja sama dengan Pantone Matching System mematenkan warna. Kode warna ini adalah Blue 1837, dengan nama Blue Tiffany, dimana angka 1837 mewakili tahun awal berdirinya Tiffany.
3. Merah Coca Cola
Seperti yang sudah saya sebut di awal artikel, Coca Cola identik dengan warna merahnya Ternyata di balik pemilihan warna ini ada alasannya sendiri.
Pada awal berdiri, sekitar 130 tahun yang lalu, Coca Cola dijual dalam wadah tong (barrels) di toko – toko obat dan apotek di Amerika Serikat. Alkohol juga ternyata didistribusikan dan dijual di tempat dan bentuk yang sama juga. Alkohol dikenakan pajak, namun minuman ringan tidak, sehingga Coca Cola mewarnai tong nya dengan warna merah untuk membantu petugas pajak membedakan dengan tong alkohol.
Nah, ternyata warna memiliki arti yang kuat bagi sebuah merek. Warna merupakan sarana untuk menyampaikan maksud yang lebih cepat dicerna karena otak manusia lebih cepat memproses stimulus visual. Sehingga penggunaan warna akan lebih cepat dimengerti dan diingat dibanding dengan kata-kata.
Sumber:
