Penulis: Andria Harahap | Editor: Ratna MU Harahap
Annyeong haseyo Observer! Apakah Observer adalah salah satu army yang patah hati atas keputusan para personil BTS untuk mengikuti wajib militer? Member BTS pertama yang akan mengikuti wajib militer adalah Jin, yang merupakan member tertua. Member lain akan menyusul sesuai jadwal yang sudah ditetapkan masing-masing. Akibat dari keputusan ini BIG HIT Music, sebagai manajemen, memprediksi BTS baru bisa kembali menjalani promosi sebagai grup pada 2025.
Keputusan ini tidak hanya mengguncang hati para Army, namun juga memberi kejutan pada para petinggi di Korea Selatan. Betapa tidak, menurut sebuah penelitian yang dilakukan oleh Hyundai Research Institute pada tahun 2018 lalu, diperkirakan BTS telah menyumbang lebih dari USD $3,6 miliar atau sekitar Rp 55 triliun setiap tahun untuk perekonomian Korea Selatan.
Para ahli di Hyundai Research Institute juga menyatakan bahwa BTS membawa 1 dari 13 turis yang datang ke Korea Selatan. Dari sektor perdagangan, BTS menyumbang sekitar USD $1,1 miliar lewat barang-barang seperti merchandise hingga kosmetik dalam kurun waktu satu tahun.
Walaupun atas dasar ini sempat terjadi perdebatan di internal pemerintahan Korea Selatan mengenai kewajiban para member BTS menjalankan wajib militer, namun akhirnya sesuai dengan Ketetapan Undang-Undang Dinas Militer Tahun 2020 Korsel yang menerangkan bahwa warga negara laki-laki Korsel berusia 18-28 tahun diwajibkan menjalani wajib militer selama dua tahun, maka akhirnya para member yang didahului oleh Jin yang sudah berusia 29 tahun memtuskan untuk tetap menjalankan kewajiban ini.
Wajib militer sendiri pertama kali diberlakukan oleh pemerintah Perancis pada masa Revolusi Perancis. Kala itu, seluruh pria Perancis harus bergabung dengan Angkatan Darat Perancis. Hal ini membuat jumlah tentara Perancis menjadi lima kali lebih besar dari negara lain. Semenjak itu, banyak negara lain mengikuti langkah tersebut pada Perang Dunia I dan Perang Dunia II.
Meski demikian, program wajib militer ini memiliki kelemahan karena warga sipil yang terpaksa mengikuti wajib militer tetap tidak memiliki dasar militer yang kuat sehingga kemampuan, kecakapan dan semangat bela negaranya berbeda dengan tentara terlatih, akibatnya mereka banyak menjadi korban pada perang.
Seiring berjalannya waktu, program ini mengalami banyak penolakan, bahkan beberapa menyatakan kalau program wajib militer ini merupakan pelanggaran terhadap hak individual.
Nah, selain Korea Selatan, negara mana saja sih yang masih memberlakukan program wajib militer?
Wah, lalu bagaimana dengan Indonesia? Tenang saja Observer, di Indonesia sampai saat ini tidak ada ketetapan wajib militer. Hanya saja seperti yang tercantum pada Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No 27 Tahun 2021, maka para ASN (Aparatur Sipil Negara) dianjurkan untuk ikut wajib militer dengan cara bergabung Komponen Cadangan Nasional untuk tujuan bela negara.
Sumber: