Beberapa hari ini, di sesi Zoom Meeting saya dan teman-teman, ternyata banyak dari temen-teman saya yang mengeluhkan hal-hal yang sama. Mereka mudah lelah, sakit-sakit badan, beberapa orang bahkan merasakan rambutnya rontok dalam jumlah banyak.
Langsung saya ingat gejala ini pernah saya rasakan juga dulu. Sampai saya bolak balik ke dokter, dan ternyata saya didiagnosa mengalami defisiensi Vitamin D alias kekurangan vitamin D. Wah, terus terang saya agak kaget juga. Jadi dari kadar normal 15, hasil saya hanya 6.
Dokter hanya meresepkan obat penambah kalsium, dan menyarankan saya untuk berjemur di jam 10:00-14:00, wah sungguh jam yang aneh. Tapi ternyata memang di jam aneh tersebut kandungan vitamin D di matahari cukup baik bagi tubuh. Selain itu dokter juga menyarankan supaya saya banyak makan daging ikan salmon, keju, kuning telur dan jamur.
Ternyata Vitamin D, memegang peranan penting bagi manusia loh. Vitamin ini berperan dalam meningkatkan sistem imunitas dan membantu penyerapan kalsium di tubuh kita.
Cara paling mudah untuk mendapatkan cukup vitamin D adalah dengan berjemur di bawah sinar matahari. Cukup 10-15 menit, di antara jam 10:00-14:00, tidak usah memakai sunscreen supaya penyerapan lebih maksimal, dan cukup 3x dalam seminggu saja. Exposure berlebihan terhadap matahari juga berbahaya terhadap kulit.
Selama kita terpapar sinar ultraviolet dari matahari, sebuah molekul kolesterol yang spesifik di kulit, yaitu 7-dehydrocholesterol, akan berubah menjadi vitamin D.
Penelitian terbaru yang dilakukan Andrew Marshall, seorang molecular virologis dari Loyola University, Maryland bahkan menyatakan bahwa sinar matahari bisa membuat DNA atau RNA virus bermutasi atau termodifikasi sehingga virus akan menjadi tidak stabil dan akhirnya mati.
Langsung saya sampaikan pengalaman saya ini, kemudian saya bilang juga maka dari itu di masa pandemic COVID 19 ini kita disarankan untuk berjemur, salah satunya untuk meningkatkan imunitas kita. Cuma teman-teman saya berdalih susahnya mendapatkan sinar matahari di tempat mereka tinggal. Memang ada yang tinggal di apartemen atau kos-kos an. Di area seperti ini agak sulit untuk mendapatkan matahari kecuali di area terbuka, yang biasanya adalah area umum. Ada juga yang di daerah rumahnya sulit mendapatkan matahari karena letaknya terlalu berhimpitan.
Saya ingat, salah satu alasan kami sekeluarga akhirnya memutuskan untuk pindah ke Whelford ini juga adalah akibat penyakit defiensi Vitamin D yang saya derita. Sebelum keluarga lain terkena juga, kami memutuskan untuk mencari rumah yang “sehat” bagi kami sekeluarga.
Pertama kali kami melihat Whelford, saya langsung merasa cocok. Apalagi dengan layout area yang unik, di mana di depan teras rumah kami merupakan common outdoor area yang bebas kendaraan. Akibatnya, sinar matahari berlimpah, udara juga enak tidak ada polusi kendaraan bermotor , dan aman bagi anak-anak. Kami sekeluarga bisa mendapatkan asupan vitamin D dari sinar matahari yang melimpah di tengah suasana yang semi privat.
Bahkan, ketika social distancing sudah mulai diterapkan, kami masih tetap bisa menikmati suasana ini walaupun terbatas di teras rumah masing-masing. Sehingga, tidak ada perasaan terkurung atau terkungkung di dalam rumah. Kami juga masih bisa say hai dengan tetangga walaupun dalam jarak tertentu. Ini adalah salah satu kemewahan yang kami rasakan di masa karantina ini.
Jadi, jangan sampai kejadian yang sama menimpa anda ya, apalagi di masa sekarang ini , salah satu cara yang paling mudah meningkatkan imunitas dan asupan vitamin D adalah dengan cara menikmati sinar matahari selama 15 menit minimal 3x seminggu.
Minggu ini ada kabar gembira datang dari teman saya, ternyata mendengar cerita dari saya, dia langsung memutuskan untuk membeli unit di Whelford. Kebetulan sedang ada program Move In Quickly , sehingga diskon yang didapat cukup besar , sampai dengan 470 jutaan. Dia juga merasa sangat terbantu dengan inisiatif dari BSD City yang memiliki program “Beli Rumah Dari Rumah” sehingga semua transaksi bisa dilakukan tanpa bertemu langsung. Memang hanya Sinarmas Land selalu inovatif dan sangat memperhatikan kepentingan para konsumennya.
Sumber :
https://www.insider.com/what-is-vitamin-d-deficiency