Penulis: Firsa Amanda | Editor: Ratna MU Harahap

VI1

Kata “Influencer” yang sudah tidak asing lagi untuk didengar oleh masyarakat Indonesia maupun di seluruh dunia. Influencer adalah metode promosi yang terbilang efisien, karena setiap orang-orang yang dianggap influencer bisa menyasar ceruk pasar yang lebih spesifik. Di Indonesia sendiri influencer yang terkenal melalui media sosial Instagram lebih kita kenal dengan istilah “Selebgram”. Tidak hanya “Selebgram”, melainkan adanya “Selebtwit” yang terkenal melalui Twitter, “Selebtok” influencer dari TikTok.

Namun tahukah Observers, disamping maraknya influencer karena kecantikan, kelucuan, bakat fashion dan minat nya, saat ini bahkan adanya virtual influencer! Singkatnya virtual influencer ini adalah karakter digital yang dibuat menggunakan perangkat lunak grafik komputer. Karakter yang dibuat tersebut diberi kepribadian, citra diri, dan akan selalu bertindak di platform media sosial seolah-olah dia adalah influencer.

VI2

Influencer virtual tetap dapat melakukan apapun yang selayaknya yang dilakukan oleh influencer manusia, tetapi dengan lebih banyak kontrol dan banyak nya keterlibatan manusia juga untuk menjalankan virtual influencer ini. Virtual influencer ini sebenarnya tidak ada di dunia nyata, namun mereka menjalani kehidupan yang nyata di media sosial. Jika Observer melihat foto influencer virtual hanya sekilas, maka kalian tidak akan sadar bahwa foto tersebut bukanlah manusia karena virtual influencer tersebut terlalu sempurna untuk dikatakan sebagai “Robot”.

Influencer virtual dibuat dan dikelola oleh pembuatnya. Para penciptanya adalah orang-orang yang bekerja menciptakan backstories, memperbanyak followers di platform media sosial, dan secara keseluruhan memasarkan influencer virtual. Creator yang mengontrol robot ini, mereka membangun influencer virtual untuk memenuhi kebutuhan dan spesifikasi mereka sendiri, mulai dari seperti apa penampilan mereka, apa yang mereka kenakan, hingga bagaimana mereka berperilaku. Dan tentu saja, mereka juga mengelola hubungan dan kolaborasi.

Faktanya adalah Influencer virtual menjadi semakin populer di kalangan brand ternama untuk alasan yang bagus dan tentunya sebagai strategi marketingnya yang memiliki keunikan sendiri. Lalu mengapa brand-brand tersebut memberikan kepercayaan kepada influencer virtual? Dan kelebihan apa yang dimiliki influencer virtual?

VI3

1. Influencer Virtual Dapat Dilihat Sebagai Ekspresi Seni Yang Unik

Karena pembuatan wajah, penampilan, gaya hidup mereka dibuat secara digital maka influencer virtual dapat menyesuaikan penampilannya yang sesempurna mungkin ketika bekerja sama dengan suatu brand dan brand yang menggunakannya memiliki kontrol penuh atas nilai-nilai yang menarik bagi audiens.

VI4

2. Mengurangi Faktor Ketidakcocokan

Influencer kehidupan nyata memungkinkan untuk memaksakan citra, nilai, dan keyakinan mereka sendiri pada audiens. Tetapi influencer virtual akan melakukan ini dengan cara yang diinginkan. Hal ini dapat mengurangi faktor keterpaksaan dan ketidakcocokan terhadap suatu campaign jika menggunakannya.

VI5

3. Efisiensi Waktu

Dengan memanfaatkan influencer virtual juga berarti bahwa lingkungan yang berinteraksi dengannya semuanya digital. Akibatnya, tidak harus bergantung pada pengaturan dunia nyata bagi influencer untuk memasarkan produk. Influencer virtual dapat berada di banyak tempat pada saat yang bersamaan. Berbeda dengan influencer manusia yang harus membutuhkan banyak interaksi tatap muka ketika adanya aturan untuk disampaikan, jika produk nya pakaian maka harus melakukan fitting, lokasi yang tepat untuk endorse sebuah produk, dsb.

Siapa Saja Virtual Influencer Terkenal Saat Ini?

  1. Lil Miquela

VI6

Lil Miquela memiliki 3 juta pengikut Instagram, hampir 30.000 pengikut Twitter, dan 2,8 juta pengikut TikTok. Karakter yang dimiliki oleh Lil Miquela ini adanya freckless di wajah serta gigi depan yang berjarak menjadi ciri khas nya. Dia adalah influencer virtual yang dibuat oleh startup Brud yang berbasis di Los Angeles. Bahkan Lil Miquela memiliki single musiknya sendiri loh Observer, single tersebut berjudul “Speak Up,” pada tahun 2017 dan memulai debut video musik pertamanya untuk lagu “Hard Feelings“. Brand seperti Dior, Prada, and Calvin Klein memilihnya untuk menjalankan campaignnya.

2. Lu Do Magalu

VI7

Lu telah menjadi fenomena besar di media sosial, menjadi influencer virtual populer, mengumpulkan lebih dari total 24 juta pengikut di platform digital Twitter, Instagram, Facebook, YouTube, dan TikTok. Berbeda dengan virtual influencer lain, Lu tidak banyak menjadi model untuk brand. Melainkan Lu lebih aktif membagikan kegiatannya pada platform-platform tersebut.

VI8

3. IMMA

Imma ialah menjadi model virtual pertama asal Tokyo, Jepang. Kehadirannya yang menjadi berita utama dan bahkan Imma disebut oleh Japan Economics Entertainment sebagai “New 100 Talent to Watch.” Imma telah membangun pengikut Instagram lebih dari 332.000 pengikut dan memiliki pengikut TikTok hampir 250.000. Imma sangat menyukai budaya, seni, dan film Jepang dan telah bekerja sama dengan beberapa merek besar seperti Burberry, Adidas Tokyo, TikTok, dan IKEA Jepang.

VI9

4. Shudu

Menurut saya Shudu ini terlihat sangat nyata dan realistis dibandingkan dengan virtual influencer lainnya. Akun Instagram-nya diisi dengan gambar-gambar cantik yang benar-benar menginspirasi. Pencapaian yang telah Shudu capai adalah Shudu telah menandatangani kontrak model dengan agensi supermodel digital The Diigitals.com dan juga bergabung dengan Balmain sebagai salah satu model mereka. Fenty beauty pun membagikan beberapa konten bersama Shudu.

VI10

5. Thalasya

Indonesia juga memiliki virtual influencer loh Observer, Thalasya berasal dari Jakarta, Indonesia, dan suka travelling ke seluruh dunia. Thalasya bahkan melakukan perjalanan ke AS untuk beberapa waktu di studio rekaman Florida. Untuk mendanai gaya hidup nomadennya, Thalasya bekerja sama dengan restoran, hotel, pil kesehatan, dan bahkan ia memiliki toko pakaian sendiri yaitu Yipiiiiii yang dia miliki bersama temannya Zeline. Thalasya dibuat oleh Magnavem Studio.

6. Knox Frost

VI11

Knox Frost telah bekerja sama dengan organisasi global dari Organisasi Kesehatan Dunia untuk Rock the Vote. Knox telah muncul di Forbes, Business Insider, AdAge, Fortune, Adweek, Buzzfeed, Mashable, Dazed, Betches, CNN, dan banyak lagi.

7. Blawko

VI12

Blawko juga memiliki channel YouTube sendiri bernama Blawko22 yang kini telah mempunyai lebih dari 4 ribu subscriber. Blawko adalah teman dari Lil Miquela dan menampilkan image layaknya bad boy serta untuk menutupi identitas aslinya saja, Blawko juga seringkali menggunakan masker hitam yang menutupi bagian mulut dan hidungnya.

Ketika Brand Besar Bekerja Sama dengan Virtual Influencer:

VI13

https://youtu.be/xo7s5aOGmFY

LIL MIQUELA – SAMSUNG

VI14

SHUDU – BALMAIN

VI15

ANGELABABY – DIOR

VI16

IMMA – IKEA

VI17

LIL MIQUELA – PRADA

Kesimpulannya adalah virtual influencer ini tidak dapat menua juga ya Observer karena mereka virtual, ketika adanya kerjasama endorsement virtual influencer bisa konsisten posting setiap hari, dan bisa berinteraksi dengan followersnya. Virtual influencer ini bisa dikatakan banyak keunggulan daripada influencer manusia. Ditambah untuk sekarang ini virtual influencer sudah ada beberapa versi dari negara China, Korea, Thailand, dan masih banyak lagi. Fakta menariknya lagi adalah salah satu virtual influencer itu memiliki pendapatan sebanyak 12 Miliar Rupiah selama setahun. Jika kita melihat simple nya, virtual ini tinggal di replikasi menggunakan program. Akankah di masa depan influencer saat ini benar-benar digantikan oleh virtual influencer?

Perlu diingat bahwa adanya kekurangan dari influencer virtual ya Observer! Kekurangan itu seperti biaya yang lebih mahal dibandingkan dengan menggunakan influencer manusia, adanya batasan untuk hubungan emosional yang dapat dibuat konsumen dengan influencer virtual, sisi -sisi humanis dari seorang manusia juga tidak tergantikan oleh virtual influencer ini. Negatifnya dari virtual influencer juga ketika adanya penggemar fanatic, dan ingin mengubah dirinya yang manusia menjadi seperti karakter tersebut. Hal ini dikhawatirkan akan membuat  standar kecantikan yang tidak mungkin tercapai mengingat virtual influencer memang di “buat” sesuai dengan yang diinginkan oleh penciptanya bukan seperti manusia yang tidak bisa meminta akan menjadi seperti apa. Tetapi visual influencer ini juga bisa menjadi sebuah hal yang positif untuk mereka yang sulit menerima diri apa adanya dan selalu ingin merubah apa yang sudah dimiliki. Observer harus menyadari bahwa kesempurnaan itu adalah bukan milik manusia. Apakah Virtual Influencer akan menggantikan manusia? Kita lihat 5 tahun ke depan ya Observer!

About Author

administrator

Property Observer adalah portal yang memberi informasi secara up to date dan informatif, baik dalam segi lifestyle , bisnis, dan segala jenis aspek kebutuhan. Namun dari semua itu ada satu aspek yang sangat di butuhkan oleh manusia yaitu property.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *