Bicara cinta, tidak bisa lepas dari Jane Austen’s Pride and PrejudiceOh My God, this is the ultimate helplessly romantic book ever!

Kisah cinta klasik di dunia adalah ketika si wanita miskin bertemu dengan si pria kaya yang jatuh cinta setengah mati pada si wanita sehingga rela melakukan apapun hingga menunggang kuda berkeliling negeri dan mencium beragam bau kaki untuk menemukan belahan jiwanya yang terburu-buru pulang hingga sepatunya tertinggal sebelah di tangga istana ala Cinderella. Tapi, pasangan Elizabeth Bennet dan Mr. Darcy takes the love story one notch up. Karena: Elizabeth Bennet yang notabene miskin, dengan tegas menolak lamaran pertama Mr. Darcy!

Plot cerita yang gemesin ini memang menjadi salah satu faktor penyebab buku maupun film Pride and Prejudice ini tetap immortal sampai saat ini walaupun umurnya sudah lebih dari 200 tahun! Film-film yang dibuat berdasarkan novel ini juga sukses menjadi faktor yang menyebabkan buku ini masih laris manis hingga saat ini bahkan menjadi buku bacaan wajib untuk kelas English Literature di banyak sekolah di luar negeri.

Kisah cinta Mr. Darcy dan Elizabeth Bennet sudah difilmkan beberapa kali antara lain tahun 1940 diperankan oleh Laurence Olivier and Greer Garson dan pada tahun 2015 diperankan oleh si cantik Keira Knightley dan Matthew Macfadyen. Tapi buat saya, film adaptasi Pride and Prejudice yang paling juara adalah adaptasi tahun 1995 oleh BBC dimana Elizabeth Bennetnya diperankan oleh Jennifer Ehle sementara Mr. Darcy diperankan oleh Colin Firth. Colin Firth memang actor pemenang piala Oscar, tapi, Firth di film ini bagaikan dewa ganteng dari kayangan. Kenapa? Sebaiknya Observer nonton sendiri saja ya, sebelum saya disensor oleh editor Property Observer. Last but not least, kisah Pride and Prejudice ini merupakan “the ultimate happily ever after” tale. Banyak kisah cinta romantic ditulis setelah Pride and Prejudice diterbitkan pertama kali tahun 1813. Tapi, tidak ada satupun yang bisa menyamakan kebahagiaan membaca plot yang original ini.

Menghayalkan Mr. Darcy dan kisah cinta ala Pride and Prejudice memang membuat hati senang. Tapi, mari kembali sejenak ke dunia nyata. Back in reality world, everyday women still struggle to keep her heart in one piece while facing the rudeness of their couples or the inequality of being a woman in our society even though we are 200 years ahead of Elizabeth Bennet.

Laughing at ourselves for trying to stand up for ourselves just to realize he’s never going to come back crawling again because his pride is crushed and he’s obviously not Mr. Darcy. Or Laughing at ourselves for keep accepting and “understanding our spouse’s rudeness and mean mouth”.  I think that the ultimate rom com of all rom com is our own love journey, and it’s our job to find our own happy ending soon or later.

About Author

administrator

Property Observer adalah portal yang memberi informasi secara up to date dan informatif, baik dalam segi lifestyle , bisnis, dan segala jenis aspek kebutuhan. Namun dari semua itu ada satu aspek yang sangat di butuhkan oleh manusia yaitu property.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *