Semenjak pandemi melanda kurang lebih satu tahun lalu, 70% aktivitas saya dilakukan di rumah. Beruntung bahkan dari sebelum masa pandemi, saya memang memiliki banyak klien yang saya kerjakan secara remote karena lokasi mereka yang tersebar di Amerika Serikat, Singapura, Jakarta dan Bandung. Walaupun secara kerjaan tidak terlalu banyak perubahan, tapi harus diakui menata pikiran untuk tidak stress cukup sulit. Kangen untuk berkumpul dengan teman, sudah pasti. Menengok klien secara langsung juga kangen, bahkan untuk sekedar cuci mata lihat koleksi terbaru di mall pun rasanya ngangenin banget. Alhasil, browsing online store menjadi pilihan ketika jenuh melanda.
Saya bisa browing online store cukup lama untuk melihat-lihat berbagai kategori dari mulai kerajinan tangan, makanan, fashion dan lain-lain. Belakangan baru menyadari bahwa, kok sepertinya makin lama semakin banyak toko online ya? Ditambah lagi, berbagai ruang public disediakan perusaan besar atau kecil untuk meningkatkan produktifitas UMKM seperti contohnya Upper West di BSD City yang memang ditujukan untuk Millenials yang punya passion untuk mengembangkan usaha. Property yang satu ini memang memiliki berbagai fasilitas unik untuk mendukung usaha kecil dan menengah seperti Experimental Resto atau Experience Lounge yang bisa digunakan oleh penghuni untuk berbagai event termasuk product launching.
Communal Kitchen
Experience Lounge
Experimental Resto
Akhirnya jadi berfikir bahwa pemerintah memang mengandalkan UMKM untuk menjadi sektor pendorong ekonomi. Dengan jumlah yang kian bertambah dan dorongan pemerintah yang tiada henti terhadap sektor ini, sudahkah Indonesia menjadi pemain penting di dunia?
Ternyata walaupun saya merasa Indonesia ini sudah memiliki sangat banyak entrepreneur, jumlahnya belum cukup untuk masuk ke 9 negara di dunia dengan jumlah entrepreneur terbanyak versi Inc.com. Media tersebut menyebutkan bahwa sembilan negara dengan jumlah entrepreneur terbanyak adalah:
- Urutan 9: Cile
Sebagai salah satu negara paling stabil dan kaya di Amerika Selatan, 11% penduduk Cile memilih menjadi entrepreneur.
- Urutan 8: Botswana
Tidak berbeda jauh dari Cile, 11.1% penduduk Botswana memiliki profesi sebagai pengusaha.
- Urutan 7: Jamaika
11,9% populasi Jamaica adalah pengusaha dan banyak diantaranya adalah pedagang jalanan. Kini, pemerintah Jamaica berusaha memberikan insentif untuk entrepreneur bidang teknologi.
- Urutan 6: Angola
Kemacetan lalu lintas yang luar biasa di Angola rupanya mendorong penduduk Angola untuk berjualan di jalanan sehingga jumlah penduduk yang self-employed mencapai 12,4%.
- Urutan 5: Vietnam
Negara tetangga kita yang sedang naik daun di kancah perekonomian dunia sebagai destinasi investasi ini memiliki jumlah penduduk yang memiliki usaha sendiri hingga 13.3%. Semakin takjub saya pada Vietnam. Bukan hanya industri yang digalakan tapi juga usaha kecil.
- Urutan 4: Kamerun
Dengan penekanan pada industri makanan dan jasa, Cameroon menempati urutan ke-6 dengan 13,7% penduduk memilih menjadi pengusaha.
- Urutan 3: Brazil
Di Brazil 13,8% penduduk merupakan entrepreneur dan menariknya, setengah dari jumlah tersebut adalah wanita.
- Urutan 2: Thailand
Tidak terkejut kan kalau melihat Thailand berada di urutan ke dua dunia untuk negara dengan jumlah entrepreneur terbanyak? Didominasi dengan pengusaha di bidang transportasi, Thailand memiliki 16,7% populasi yang menjadi pengusaha.
- Urutan 1: Uganda
Setelah keluar dari sistem pemerintahan yang dictatorship, Uganda melesat dan memiliki 28,1% populasi yang menjadi pengusaha.Pemerintah juga baru saja membangun infrastruktur internet yang sukses mendukung perkembangan usaha-usaha ini.
List ini dibuat berdasarkan persentase populasi orang dewasa yang memiliki usaha dan sudah membayar gaji pegawai lebih dari tiga bulan.Bagi negara-negara tersebut diatas, memiliki usaha sendiri bukanlah pilihan seperti di negara-negara yang lebih maju tetapi
Beruntung, di Indonesia kita masih bisa memilih antara bekerja untuk sebuah perusahaan atau menjadi pahlawan bagi orang lain untuk mengambil resiko dan membuka lahan pekerjaan.Kreativitas tanpa batas tentunya akan lebih terbuka dengan memilih bekerja secara independent.Semoga suatu hari bukan saja Indonesia bisa melahirkan lebih banyak entrepreneur tetapi berhasil melahirkan usaha-usaha dengan produk atau jasa yang mampu bersaing di pasar internasional.
1 Comment
Info dong lebih fokus