Penulis: Nasha Y. Lubis | Editor: Ratna MU Harahap
Membeli sebuah unit SOHO memang bisa menjadi solusi bagi pebinis pemula karena SOHO memberikan solusi keterbatasan dana investasi yang memungkinkan untuk mendapatkan tempat bisnis dan rumah secara sekaligus. Observer tidak lagi perlu bingung mana yang harus dibeli lebih dulu, rumah dulu atau kantor dulu. Berbagai produk SOHO, terutama di lokasi unggulan seperti BSD City sudah tersedia. Bahkan, beberapa diantaranya menawarkan design dan layout yang nyaman dan unik yang bisa membuat Observer betah berada di rumah, contohnya seperti Latinos Business District yang merupakan produk terbaru dari Sinarmas Land.
Tapi, perlu disadari bahwa salah satu resiko mengelola usaha dari sebuah unit SOHO adalah micromanaging. Menurut survey yang dilakukan oleh Harvard Business Review, tidak banyak karyawan yang senang dengan atasan yang micromanaging, tetapi kenyataannya 59% responden ternyata bekerja untuk seorang manager yang micromanaging. Dari responden yang bekerja untuk manager yang micromanaging tersebut, 55% menyatakan bahwa hal tersebut menurunkan produktivitas mereka dan 33% memilih untuk meninggalkan pekerjaannya.
Nah, kenapa sih kalau tinggal di SOHO lalu, kita cenderung melakukan micromanaging? Karena secara fisik kita berada disana dan sangat dimudahkan untuk selalu berdiskusi dengan karyawan.
Jadi, langkah-langkah apa saja yang bisa dilakukan oleh seorang manajer untuk berhenti melakukan micromanaging?
- Lakukan Delegasi
Delegasi ini maksudnya, hindari memberikan instruksi step-by-step. Lebih baik, biarkan karyawan Observer paham mengapa ia harus melakukan tugas tertentu sehingga ia dapat menganalisa sendiri langkah apa yang harus diambil. Pastikan si karyawan memiliki resources dan kemampuan yang memadai untuk melakukan tugas tersebut.
- Tentukan Ekspektasi Yang Jelas
Penting sekali bagi para manajer untuk memastikan bahwa karyawan yang ditugaskan paham apa yang Observer cari atau hasil akhir apa yang diharapkan dari tugas yang diberikan. Luangkan waktu diawal penugasan untuk diskusi yang memadai untuk memastikan bahwa manajer dan karyawan are on the same page.
- Jangan Menjadi Seorang yang Perfectionist
Nikmati saja sedikit jalan berlubang menuju tujuan. Karyawan Observer bukanlah Observer dan mereka mungkin mengambil cara lain yang berbeda dengan Observer. Apabila ada kendala dalam jalan yang mereka ambil, berikan mereka ruang untuk belajar.
- Rekrut Orang Yang Tepat
Untuk ketenangan dan kenyamanan seluruh tim, pastikan Observer merekrut orang yang tepat. Mungkin nantinya akan ada kompromi pada gaji seorang calon, sesuai dengan biaya yang akan timbul apabila ternyata sang karyawan tidak sanggup melakukan perannya.
- Monitoring Berkala
Bahkan dengan ekpesktasi dan tujuan yang jelas, Observer tidak bisa 100% melepaskan fungsi monitoring. Tetapi lakukan monitoring berkala untuk memastikan waktu dan kualitas pengerjaan sesuai dengan harapan Observer.
- Diskusi Tentang Metode Pengawasan Dengan Karyawan
Karyawan akan memiliki preferensi yang berbeda-beda agar mereka bisa mencapai hasil terbaik. Sebagian memilih untuk sedikit dibantu,tetapi yang lain mungkin memilih untuk bekerja secara independent. Luangkan waktu untuk berdiskusi tentang preferensi mereka untuk meningkatkan moral dan kepuasan karyawan.
- Lakukan Jaga Jarak Secara Fisik
Hentikan kecenderungan karyawan untuk terus bertanya atau malah sebaliknya, Observer yang terus-terusan memberikan instruksi atas tugas yang diberikan. Salah satunya dengan menjaga jarak secara fisik yang tentunya menjadi tantangan apabila Observer mengelola kantor dari rumah sendiri. Kalau begitu, coba agar bisa dijadwalkan kunjungan klien atau marketing atau kunjungan pada supplier pada waktu tertentu sehingga ada waktu bagi karyawan untuk bekerja sendiri.
Tapi, ini semua bukan berarti Observer memberikan semua wewenang dan tanggung jawab pada karyawan ya. Pemimpin yang baik pada akhirnya tetap memikul tanggung jawab utama, oleh karena itu pembagian hak dan kewajiban yang jelas dari awal menjadi kunci. Kebahagiaan karyawan akan meningkatkan produktifitas dan laba perusahaan lho.
Referensi:
- online.hbs.edu – Diakses 30 Januari 2022
- forbes.com – Diakses 30 Januari 2022