Penulis: Andria Harahap | Editor: Ratna MU Harahap
Hai Observer, terutama Observer yang masih punya anak usia sekolah. Bagaimana stok kesabaran? Masih banyak atau sudah habis sampai ke dasar? Memang pengalaman masa pandemi COVID 19 ini luar biasa ya. Salah satunya adalah PJJ atau Pembelajaran Jarak Jauh. Dimana anak-anak belajar secara online dari rumah, belajar lewat beragam aplikasi virtual mulai dari ZOOM, Google meet, MS Teams dan lain-lain.
Awal-awal PJJ berjalan tidak sedikit orang tua yang merasa amat kewalahan. Bayangkan, hampir sebagian tugas guru terlimpahkan kepada orang tua. Dan tidak semua orang tua punya kapabilitas untuk mengajar anaknya. Yang terjadi adalah orang tua stress,anak apalagi. Sebenarnya pada anak stress yang dirasakan lebih banyak, karena mereka harus berusaha fit in terhadap suatu system belajar yang baru, yang juga asing untuk mereka. Ini diluar beban mata pelajaran yang harus dikuasai.
Untungnya saya dapat tips dari psikolog sekolah anak. Dia menganjurkan supaya kita mengamati dan mencoba mencari tahu gaya belajar anak,supaya bisa disesuaikan dengan cara belajar sehari-hari.
Menurutnya ada 3 jenis gaya belajar anak, yaitu :
- Anak Visual :
Anak dengan gaya belajar ini biasanya cenderung rapi dan selalu melakukan segala sesuatu dengan teratur. Mereka memiliki kemampuan belajar dengan cara melihat. Mereka akan lebih mudah memahami jika diberikan contohnya tentang berbagai materi.
Biasanya mereka hobi membaca,tidak mudah terganggu dengan suara-suara yang berisik, belajar dengan melihat serta mengamati pengajar, memiliki ingatan kuat terhadap bentuk, warna dan pemahaman artistik, dan lebih memiliki kemampuan untuk menggambar serta mencatat sesuatu hal dengan sangat detail. Mereka juga lebih menyukai belajar dengan cara melakukan percobaan- percobaan langsung.
Metode pembelajaran yang tepat untuk gaya belajar ini yaitu dengan metode mind map, menonton video ilustrasi, menyediakan alat tulis berwarna dan lewat media info grafis
- Anak Auditori
Anak dengan gaya belajar auditori memiliki indera pendengaran yang lebih baik dan lebih terfokus.Mereka mampu memahami sesuatu lebih baik dengan cara mendengarkan. Hal ini berkaitan dengan proses menghafal, membaca, atau soal cerita. Mereka juga selalu senang bercerita dan berdiskusi, sehingga sering belajar kelompok. Lebih suka berbicara, namun kurang mahir dalam menulis.Seringkali lupa dengan apa yang sudah dijelaskan gurunya. Dan dia akan sulit berkonsentrasi dengan baik bila suasananya terlalu berisik
Semua informasi yang ingin disampaikan sebaiknya langsung secara verbal, jangan lewat tulisan. Untuk membantu ia belajar sebaiknya kita sering mengulang materi secara verbal, dengan waktu yang acak. Jangan juga dipadatkan semua informasi disampaikan dalam satu waktu.
- Anak Kinestetik
Ada loh tipe anak yang lebih bisa menghafalkan sambil berjalan-jalan.Mereka lebih cepat belajar apabila disampaikan lewat permainan. Mereka juga tipe anak yang aktif bergerak, cenderung tidak bisa diam lama-lama.Anak-anak yang menerapkan gaya belajar kinestetik tidak terlalu banyak dibanding yang lain. Meskipun begitu, gaya belajar ini bisa dicampurkan oleh tipe lainnya baik secara visual atau auditori. Mereka juga aktif dan banyak bergerak.
Untungnya setelah memperhatikan anak-anak selama beberapa minggu pertama saya mulai dapat gambaran, bahwa ternyata anak saya yang pertama adalah tipe auditory, sementara anak saya yang kedua adalah tipe kinestetik. Dari sini mulai terbayang apa saja yang harus dilakukan supaya keluarga kami bisa menjalani PJJ ini dengan aman dan tenteram.
Kendala utama yang saya hadapi adalah keterbatasan ruang. Layout rumah kurang bisa mengakomodir gaya belajar anak-anak yang berbeda. Untungnya memang kami sudah berencana untuk mencari hunian baru yang lebih nyaman.
Saya pribadi sudah mengincar AETHER yang ada di Grand Cluster Greenwich BSD City. Yang membuat saya tertarik adalah, layout dan pembagian ruang di AETHER yang agak berbeda dari hunian-hunian lain. Walaupun tampak terbuka, tapi AETHER menyediakan ruang-ruang untuk beragam kebutuhan yang sangat applicable untuk kebutuhan masa kini.
Di lantai bawah ada Inspiration Room, yang sebenarnya adalah multifunction room yang bisa digunakan untuk beragam kegiatan. Nah saya bisa bayangkan di ruang yang cukup luas ini si kinestetik bisa belajar sambil bergerak sesuka hati, tanpa mengganggu aktivitas belajar yang lain.
Sementara di lantai 2, selain ruang makan dan ruang keluarga, ada productive corner, yang terletak di sudut yang tenang dan sedikit tersembunyi.Namun walau ia sedang ada di productive corner ini saya tetap bisa mengulang-ngulang materi baik dari ruang keluarga sambil saya sendiri bekerja ataupun dari dapur sambil saya mempersiapkan makanan.
Kalau bosan, ia bisa memanfaatkan balkon yang cukup lebar untuk menjadi sudut belajar outdoor. Wah disini bisa sih kita PJJ sambil berjemur!
Satu lagi keunggulan mutlak yang ada di AETHER ini adalah akses langsung menuju 3 clubhouse melalui pedestrian path yang aman karena 100% car free.
Sudah terbayang begitu selesai PJJ, si bungsu langsung bisa berlarian keluar, bahkan mungkin bisa langsung berenang di salah satu clubhouse, tanpa saya harus merasa khawatir akan keamanan dia.
Wah tak sabar rasanya untuk segera pindah ke Aether, supaya benar-benar bisa merasakan PJJ yang stress free baik untuk anak maupun untuk orang tua.
Sumber: