Penulis: Midiartanti | Editor: Ratna MU Harahap
Tidak dipungkiri, dibalik tradisi yang dilakukan leluhur kita di segala hal, pastinya ada maksud dan filosofi yang terkandung di dalamnya. Seiring dengan perkembangan jaman dan secara ilmiah, beberapa tradisi yang dilakukan leluhur kita dan sering sudah kita tinggalkan, sebenarnya masih selaras dengan masalah kehidupan masa kini. Misalnya nih, tradisi memasak nasi di Indonesia, secara mayoritas masyarakat Indonesia memilih nasi sebagai makanan pokok dan asupan karbohidrat utama, sehingga cara memasak nasi sebagai kearifan lokal akan menarik untuk dibahas.
Yang menjadi menarik adalah tradisi mengaduk nasi setelah matang, di Sunda kita mengenal namanya “Ngakeul”, merupakan tradisi menanak nasi dari leluhur yang memiliki banyak manfaat dan tujuan yang baik. Sebenarnya di beberapa daerah di Indonesia juga didapati cara memasak nasi yang serupa, namun istilah dan namanya saja yang berbeda.
Ngakeul dilakukan dalam tahap akhir dari rangkaian proses menanak nasi. Tujuan ngakeul ini adalah untuk menghilangkan panas dan asap yang muncul dari nasi yang baru matang, agar nantinya hasil nasi tersebut menjadi empuk, pulen dan enak. Kenapa sih asap tersebut harus dihilangkan? Karena asap dari nasi yang panas akan mengendap ke nasi dan akan membuat nasi menjadi lembab dan basah, ujung-ujungnya nasi akan cepat basi. Jauh dari hasil pulen dan nikmat.
Ngakeul sendiri saat ini mungkin dikenal luas dengan aktivitas mengaduk nasi 2 menit setelah matang agar nasi tidak mudah basi dan hasilnya tidak kering dan berkerak. Ketika tahun 2013, seorang ahli fisika dari Institut Teknologi Bandung (ITB) yaitu Profesor Mikrajuddin Abdullah menjelaskan secara ilmiah mengenai manfaat mengaduk nasi setelah nasi matang.
Beliau mengatakan bahwa ketika kita mengaduk nasi di rice cookersesaat setelah matang, luas permukaan tempat keluarnya air dari nasi makin besar (serupa dengan material berpori). Air yang terperangkap dalam nasi sedikit dan nasi tidak cepat basi. Sementara, nasi yang tidak diaduk setelah matang di rice cooker akan membuat air terperangkap di antara butiran nasi. Air akan keluar melalui proses penguapan (difusi) dan prosesnya lama. Sehingga dapat menyebabkan nasi cepat basi.
Cara Ngakeul
Proses ngakeul sendiri hanya memerlukan 3 benda yaitu wadah nasi (dulu leluhur kita menggunakan Boboko, tapi kalau jaman kita ya centong atau wadah nasi biasa), kemudian cukil/centong nasi dan hihid alias kipas dari anyaman.
Boboko Centong Hihid
Cara ngakeul adalah ketika nasi baru matang, masukkan nasi ke wadah boboko, kemudian ambil centong di tangan kanan dan hihid di tangan kiri. Mulailah mengaduk nasi dengan centong dan membolak-balikkan nasi tersebut secara menyeluruh. Secara bersamaan, tangan kiri juga mengipasi proses pengadukan tersebut. Kedua tangan harus secara bersamaan melakukan pola mengaduk dan mengipas. Ini dilakukan untuk menghalau asap dari nasi yang keluar. Boboko pun harus digeser dan diputar, agar ketika mengaduk seluruh nasi di setiap sudut akan terjangkau oleh centong kita.
Tidak mudah ternyata ya jika melakukan cara ngakeul yang original, sepertinya harus dibantu dengan orang lain dan membutuhkan waktu yang tidak sebentar.
Kearifan Lokal dan Produk Masa Kini
Tenang saja, kami mengerti kok kesibukan kalian sebagai perempuan mandiri dengan tuntutan pekerjaan yang tinggi. Pasti repot ya untuk melakukan ngakeul di hari-hari kerja yang membutuhkan waktu cepat, padahal kalian pasti ingin menyuguhkan nasi yang pulen, nikmat dan gak cepat basi untuk orang-orang yang kalian sayangi.
Sekarang ada Coco Nasi dari Matahari Dua Walet, produsen tepung agar-agar yang sudah 52 tahun memproduksi tepung agar-agar yang sangat legendaris di Indonesia. Coco Nasi sendiri merupakan campuran beras yang terbuat dari sari rumput laut pilihan yang akan membuat nasi lebih pulen, berserat tinggi dan tetap nikmat. Dengan cara yang mudah, hanya mencampurkan tepung Coco Nasi ke dalam beras yang sudah dicuci sesuai takaran yang tertera di kemasan sachet, kemudian masaklah di rice cooker. Agar nasi tidak cepat basi, jangan lupa untuk ngakeul atau mengaduk nasi yang sudah matang selama 2 menit.
Tidak hanya pulen, dengan campuran Coco Nasi tersebut, memberikan manfaat untuk kesehatan. Coco Nasi membuat nasi lebih tinggi serat sehingga membuat pencernaan menjadi lebih lancar dan menjaga kesehatan kulit. Lalu Coco Nasi dapat mengurangi penyerapan gula ke dalam darah, jadi bagus sekali untuk usia matang yang harus menjaga kadar gulanya. Mengandung kalium yang juga dapat mengurangi resiko stroke. Tidak hanya bermanfaat untuk usia matang, namun bagi yang muda juga sangat bermanfaat. Kulit yang sehat dan kenyal tidak hanya dari skincare atau dari perawatan luar, dengan kandungan tingginya serat di nasi tersebut, akan membantu dari dalam membuat kulit terasa kenyal dan sehat.
It takes two to tango! Jadi dengan mengkombinasikan kearifan lokal dan produk jaman kini, tetap memberikan solusi tepat guna. Kita tetap bisa menyuguhkan nasi pulen, berserat tinggi, sehat dan nikmat untuk keluarga, serta tidak mudah basi.
Sumber: