Penulis: Andria Harahap | Editor: Ratna MU Harahap
Bangsa Jepang dikenal sebagai bangsa yang sangat memperhatikan detail. Tentu saja hal ini dibuktikan dari sejarah, dimana sejak ratusan tahun yang lalu Jepang sudah menghasilkan banyak seniman hebat.
Detail ini bukan saja diterapkan pada karya seni pada umumnya seperti lukisan, namun juga pada hal atau barang-barang kecil yang mereka gunakan dalam kehidupan sehari-harinya. Artis artis yang bergerak di bidang ini bahkan memiliki julukan sendiri, yaitu Shokunin.
Shokunin berarti seniman yang benar-benar mendedikasikan hidupnya untuk menyempurnakan keahlian mereka, sehingga barang-barang yang mungkin dianggap “biasa” ini bisa memiliki nilai seni tinggi di tangan mereka. Shokuni juga hidup dari hasil kaya seni mereka dan mendidik keturunan mereka untuk menjadi penerusnya.
Berikut beberapa orang yang sudah dianggap legenda Shokunin oleh masyarakat Jepang,
1. Jiro Ono
Pria berusia 94 tahun ini merupakan maestro sushi, dan bahkan sudah memiliki acara dokumenter “Jiro Dreams of Sushi”. Kedainya sendiri tidak luas, bahkan hanya dapat menampung 10 orang saja. Namun, pengunjung yang datang kesana harus rela merogoh kocek 100 USD per kepala. Begitu besar gaung Jiro Ono, Barack Obama dan Shinzo Abe meluangkan waktu mereka untuk mengunjungi kedai Sushi Jiro Ono.
2. Satoshi Tachibana
Pria yang berasal dari Fukushima ini memiliki keahlian yang sudah sangat langka, yaitu membuat dan memperbaiki baju perang samurai. Saat ini ia biasanya membuat kostum untuk festival sejarah. Ia layak disebut seniman, karena kostum buatannya walaupun terbuat dari lempengan baja namun tetap ringan dan fleksibel.
Saat ini seniman yang menekuni bidang ini sudah sangat langka, bahkan bisa dihitung dengan jari.
3. Yukiko Kaizawa
Wanita ini merupakan seniman tekstil, ia menenun attus, yaitu kain yang berasal dari serat Bark Tree atau di Indonesia dikenal sebagai Pohon Kina. Seni tenun ini berasal dari suku Ainu, yang merupakan suku asli Jepang. Untuk pewarnaannya, ia menggunakan pewarna dari bunga bunga lokal seperti marigold, shiso dan bellflower.
Kain yang dihasilkan memiliki kekuatan yang luar biasa, bahkan diklaim sebagai bahan waterproof. Attus biasa digunakan untuk membuat kimono, obi, dan hanten (mantel pendek).
4. Tango Tanimura,
Pria berusia 59 tahun ini merupakan kepala keluarga dari generasi ke 20 keluarga Tanimura, yang merupakan seniman pengrajin Chasen, yaitu wisk atau sendok pengaduk khusus untuk teh yang terbuat dari bamboo yang telah berjalan selama 500 tahun. Tango Tanimura mewarisi keahlian ini dari ayahnya, seperti juga nenek moyangnya dulu mewariskan keahlian ini kepada pewarisnya.
Dia merupakan Shokunin yang terhitung masih sangat muda, dengan keahlian yang unik yaitu seni menyemir sepatu. Tapi ternyata ia tidak bisa diremehkan begitu saja, karena dari keahliannya yang mungkin dianggap remeh ini ia sudah memiliki gerai utama di kawasan elite Omotesando dan bahkan sekarang sudah memiliki cabang di berbagai area Tokyo.
Ia juga rajin mengadakan pelatihan menyemir sepatu kepada pelajar-pelajar di Tokyo.
Memang tidak bisa dipungkiri ketekunan dan kerja keras bangsa jepang dalam menghasilkan sebuah karya, bahkan dalam bentuk yang paling sederhana.
Nah, untuk Observer yang ingin merasakan hasil karya yang detail ala Jepang, tidak perlu jauh-jauh pergi kesana. Cukup datang ke The Zora di BSD City yang sedang memasarkan produk Masterpiece nya yaitu Kanade.
Di Kanade ini lah kita bisa menikmati sebuah mahakarya, dimana produk rumah yang dihasilkan memang sangat memperhatikan detail. Mulai dari tampak façade, material sampai ke hal-hal terkecil sekalipun. Begitu kita masuk ke Kanade, kita bisa merasakan bahwa produk ini ada di level yang berbeda, karena kita bisa langsung merasakan aura kemewahan dan kesempurnaan.
Tak heran karena Kanade ini memang ditujukan untuk mereka yang sedang mencari sebuah “statement house” dimana rumah bukan hanya sebagai tempat tinggal maupun tempat hidup, namun juga sebagai symbol keberhasilan hidup mereka.
Penasaran kan? Langsung saja kunjungi Kanade di The Zora BSD City dan rasakan sendiri detail masterpiece ala Jepang di dalamnya.