Penulis: Andria Harahap | Editor: Ratna MU Harahap

Hai Observer, kalau membahas masalah hotel yang ada di Indonesia memang rasanya tidak ada habisnya. Beragam jenis hotel dengan beragam konsep bisa dengan mudah kita temukan. Apakah hotel super mewah dengan pelayanan bak raja ratu, hotel mewah yang mendukung green living dan sustainability, hotel untuk keluarga dengan beragam pilihan fasilitas, hotel khusus dewasa yang melarang anak di bawah 16 tahun untuk menginap dan masih banyak lagi.

Nah tapi tahukah Observer, bahwa ternyata ada hotel unik yang hanya bisa kita temukan di Indonesia. Tepatnya di Kota Salatiga. Hotel ini adalah hotel tertipis di dunia. Lokasinya di tengah pusat pemukiman yang padat di Kota Salatiga, tepatnya di Jalan Sukowati.

Di sana kita akan menemukan Pitu Rooms. Dari jauh mungkin terlihat seperti pensil, karena lebarnya sempit, namun Pitu Rooms memiliki beberapa lantai sehingga terlihat menjulang dibanding dengan bangunan lain di sekitarnya.

Sebenarnya kalau secara ukuran, peringkat pertama hotel tertipis adalah Eh’haeusl yang ada di Amberg, Jerman dengan lebar total bangunan 2.4 m. Namun, Eh’haeusl ini hanya memiliki 2 kamar tidur. Pitu Rooms sendiri memiliki lebar bangunan 2,8 m , dengan panjang 9,5 meter dan ketinggian 17 meter. Ada 7 kamar untuk menampung tamu yang ingin menginap di sini.

Salatiga2

Uniknya , setiap kamar di Pitu Rooms memiliki ukuran yang sama yakni 2,8 x 3 meter dengan tinggi 2,4 meter. Namun, setiap kamar memiliki ciri khas sendiri, mulai dari warna sampai pemandangan yang bisa dinikmati. Ada kamar yang memiliki pemandangan indah ke Gunung Merbabu, ada kamar yang memiliki pemandangan langsung ke rumah yang ada di sebelahnya, dan ada kamar yang berhadapan dengan pasar tradisional. Setiap kamar memiliki detail dan keunikan masing-masing.

Salatiga3

Salatiga4

Biro Arsitek Sahabat Selojene, yang merancang Pitu Rooms berhasil menghadirkan sebuah bangunan yang unik, dengan pengalaman rasa yang berbeda dan detail design yang membuat penasaran sehingga membuat orang penasaran ingin mencoba untuk menginap disini.

Para tamu hotel  dan  pengunjung juga bisa bersantai sambil ngopi dan bersantap di Pitu Lounge yang berada di lantai rooftop.

Salatiga5

Jangan salah Observer, walaupun hotel ini sangat tipis tapi mereka tetap menyediakan lift bagi tamu hotel. Walaupun karena keterbatasan area, lift ini cukup mungil dan hanya bisa membawa satu orang saja.

Kalau penasaran ingin menginap, jangan lupa untuk booking dari jauh-jauh hari karena ternyata banyak juga orang yang ingin merasakan pengalaman menginap disini.

Memang keterbatasan lahan tidak akan menghalangi kreativitas seseorang untuk memiliki tempat tinggal yang nyaman. Begitu melihat Pitu Rooms, saya otomatis langsung teringat akan Myza Flathouse yang terletak di BSD City. Siapa yang menyangka sebuah hunian dengan lebar hanya 3 m bisa menjadi sebuah hunian yang nyaman  dengan ruang – ruang yang bisa memfasilitasi semua kebutuhan dasar. Split level desain yang diaplikasikan di Myza Flathouse ini memungkinkan masih ada carport di bagian depan, ada ruang duduk, ruang makan, dapur , ruang belajar, kamar tidur dan kamar mandi. Semua bisa diakomodir di area dengan luas terbatas.

Salatiga6

Salatiga7

Ketika saya mengunjungi show unitnya, walaupun dari luar terlihat kurus , tapi ternyata bagian dalam cukup lega dan leluasa untuk bergerak.

Keunggulan utama dari Myza Flathouse juga adalah harganya yang masih terjangkau , untuk harga hunian di BSD City. Lokasinya juga cukup strategis, dekat dengan universitas –universitas yang terletak di BSD City. Hanya saja jumlah unit yang tersedia sudah semakin menipis, sehingga kalau memang tertarik ingin memiliki sebaiknya Observer langsung datang atau menghubungi sales dari Myza Flathouse.

About Author

dk13

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *