“ Berikan perhatian dalam bentuk nyata di dunia digital ini ”
Mungkin dari semua kegiatan menulis saya selama tiga tahun terakhir ini, menulis artikel yang satu ini merupakan salah satu yang paling menantang. Menulis tentang cheesecake ini cukup horor ya Observer. Membuka gambar-gambar cheesecake yang dikirim teman saya dari Bandung ini membuat saya bolak-balik ke dapur dan buka kulkas. Sampai-sampai, buka aplikasi antar makanan online saking ngilernya. Tapi akhirnya menyerah. Di rumah memang tidak ada makanan yang mirip-mirip cheesecake dan gambar-gambar yang terpampang di aplikasi antaran online sepertinya tidak sama dengan cheesecake yang saya bayangkan.
Ribet banget yah? Soalnya memang, cheesecake ini ada bermacam-macam. Saya coba gambarkan berdasarkan pengalaman saya ya, Observer. Tidak memakai istilah resmi dunia masak-memasak dong pastinya.
1. Italian Cheesecake ini banyak komposisi ricotta cheese-nya. Alhasil rasanya lebih light dan tidak terlalu manis dibandingkan dengan New York Cheesecake. Secara tekstur dia lebih lembut hampir seperti flan. Secara penampilan, biasanya Italian Cheesecake ini berwarna keputihan atau lebih putih dibanding New York Cheesecake.
2. Japanese Cheesecake ini lagi hits di mall-mall besar di Jakarta dan kota-kota besar di Indonesia ini. Secara rasa, menurut saya sih Japanese cheesecake ini tetap lebih lights dibandingkan cheesecake dari Eropa atau Amerika Serikat. Tidak heran karena bahan utamanya terdiri dari maizena dan telur. Makanya, tekstur cheesecake ini lembut sekali. Bahkan lebih lembut.
3. Chicago Cheesecake, walaupun sama-sama dari Amerika, tetapi berbeda dengan New York Cheesecake karena teksturnya yang lebih lembut, terutama di bagian tengah cake itu. Di bagian luar, Chicago Cheesecake memang keras, tetapi karena cream cheese yang digunakan lebih banyak, maka bagian tengahnya menjadi lembut sedikit lumer.
4. Masih ada lagi cheesecake-cheesecake lain yang bervariasi dari negara asal masing-masing tetapi semuanya bervariasi pada jenis keju yang digunakan plus komposisi antara telur dan cream yang digunakan.
Kenapa saya selalu membandingkan jenis – jenis cheesecake lain dengan New York Cheesecake? Obviously, because New York Cheesecake is my utmost favorite! Bagaimana enggak coba? Rasa kejunya paling terasa sehingga menimbulkan rasa yang bener-bener sensasional deh dengan perpaduan antara asin dan manis. Belum lagi rasa asin manis itu ditambah buah-buahan segar seperti strawberry yang bisa menyeimbangkan its richness nya. Masih belum puas, jangan lupakan crust dari cookies yang di lidah itu membuat campuran rasa yang komplit. Plus, tekstur cookies yang berbeda dengan tekstur cheesecakenya menjadi penyeimbang lain selain buah yang bisa menetralisir richness dari cheesecake itu sendiri.
Sambil, mouthwatering, saya juga ingin menambahkan nih. Selain rasa original atau standard, bayangkan kalau NY Cheesecake ini ditambah variasi rasa seperti oreo, Belgian chocolate, dll.
Dulu, saya suka sekali berjalan-jalan untuk sekedar cuci mata di daerah Soho dan Lower Manhattan. Biasanya sih bengong menghabiskan weekend sambil terkadang dapat bonus melihat artis atau bintang film terkenal yang melintas di depan saya (walaupun saya sih biasanya starstruck dan sempet lagi mau minta tandatangan atau foto). Disana ada satu bakery yang memang terkenal dengan cheesecakenya. Sejujurnya, agak sulit mencari pengganti cheesecake ini semenjak saya pulang kampung. Tapi, rupanya Bandung, yang memang terkenal dengan kulinernya, kini punya SayChiz.
Pertama kali saya dengar SayChiz ini dari teman kuliah saya, pada awalnya dia merasa dunia digital telah mengambil sentuhan manusia dari kehidupan ini, berapa kali anda diberi ucapan selamat ulang tahun dengan “gambar”? Berapa kali observer mengucapkan selamat hari raya kepada teman-teman observer melalui blast WA, Line atau media sosial, bahkan tanpa bersusah payah menyebutkan nama teman observer di dalam pesan tersebut! Menggunakan digital sebaiknya tidak meninggalkan sentuhan “manusia” didalamnya.
Atas nama kesibukan kadang kita tidak punya waktu memberikan perhatian kepada orang-orang terdekat kita, SayChiz hadir dengan semangat “mari berbagi kebahagiaan dan sebarkan cinta” kepada orang-orang terdekat dengan cara yang mudah dengan kebahagiaan yang hakiki.
Dengan konsep yang menarik tersebut, berhasilah saya dalam kunjungan singkat ke Bandung mencoba rasanya. Teksturnya mirip banget sama the real NY Cheesecake dan rasanya juga gak usah ditanya. Nyummeh sekali! Sayang (masih ada sayangnya) jauh juga ya dari Medan. Jadi, tetap aja sih, saya masih harus membayangkan dikala ngidam. Tapi, ya tentunya jauh lebih mending ya dibandingkan saya harus terbang dulu ke NYC untuk sepotong kue.
Kabarnya menjelang Natal ini mereka akan me-launching “SayChiz” ke pasaran. Mengandalkan digital untuk “kemudahan memberikan perhatian nyata”. Saya tak sabar menunggu kabar selanjutnya.
Referensi:
1. https://www.cheesecake.com/History-Of-Cheesecake.asp – Diakses 20 November 2018
2. https://en.wikipedia.org/wiki/Cheesecake – diakses 20 November 2018