Tahukah Observer yang dimaksud dengan Sandwich Generation? Tentunya term ini bukan mengacu pada generasi penyuka sandwich, melainkan generasi orang dewasa yang harus menanggung hidup tidak hanya orang tua dan juga anak-anak mereka. Istilah ini pertama kali diperkenalkan oleh Dorothy A. Miller, pada 1981. Profesor sekaligus direktur praktikum Universitas Kentucky, Lexington, Amerika Serikat (AS), itu memperkenalkan istilah generasi sandwich dalam jurnal berjudul “The ‘Sandwich’ Generation: Adult Children of the Aging.”

Mata rantai ‘sandwich generation‘ nampaknya sulit putus di negara dengan nilai-nilai kekerabatan yang kuat seperti Indonesia, karena masih ada “kewajiban” bagi anak untuk menanggung orang tua nya, padahal di saat yang bersamaan mereka juga memiliki beban tanggungan atas anak-anaknya yang membutuhkan biaya yang tidak sedikit.

[URIS id=5986]

Untung saja orang tua saya memiliki perencanaan keuangan yang sangat baik, sehingga saya menjadi salah satu dari sebagian warga Indonesia yang tidak menjadi bagian dari Sandwich Generation ini.

Nah, untuk saya sendiri tentu saja saya tidak mau membebankan anak–anak saya nanti, sehingga saya juga harus mulai mempersiapkan apa yang kira-kira bisa saya persiapkan untuk masa tua nanti selain investasi yang sudah ada sekarang.

Salah satu investasi yang terus terang belum berani saya lakukan adalah membeli property untuk kemudian menghasilkan passive income. Bukan apa-apa, rasanya kok energy sudah habis untuk mengurus tetek bengek urusan sewa menyewa atau maintenance property ini.

Sampai akhirnya suatu hari saya melihat sesuatu yang menarik di laman IG saya, mengenai sebuah tempat yang disebut Upper West. Awalnya sih saya skeptis karena saya pikir “this is just another apartment building”, tapi setelah saya amati lagi lama-lama saya tertarik. Wah, ini dia property yang cocok untuk investasi.

Upper West yang terletak di pusat kota BSD City, sehingga orang–orang dari gedung perkantoran dan universitas-universitas yang ada di sekitar BSD City sangat mudah untuk menjangkau Upper West. Bahkan mereka yang berada di AEON Mall cukup dengan berjalan kaki sudah bisa menjangkau Upper West.  Selain lokasi, yang membuat saya makin merasa yakin adalah fasilitas-fasilitas di Upper West yang rasanya belum saya temukan di apartemen lain.

[URIS id=5991]

Misalnya, mereka punya Experimental Resto, sebuah restoran temporary yang dilengkapi dengan kitchen standard resto, yang bisa disewa sesuai dengan kebutuhan.  Belum lagi mereka juga memiliki Creator Room, yang dilengkapi dengan beragam perlengkapan canggih untuk membuat video ataupun rekaman musik. Dan… yang bisa menikmati hanya mereka yang sudah jadi penghuni.

[URIS id=5994]

Saya pun langsung berpikir, apabila saya berinvestasi dengan membeli apartemen di Upper West, betapa mudahnya untuk mencari orang yang akan menjadi penyewa di sini.  Dengan lokasi dan fasilitas-fasilitas yang ada, rasanya para mahasiswa, pekerja kreatif ataupun mereka yang berjiwa entrepreneur akan berebut untuk bisa tinggal disini. Dan di BSD City, jumlah calon penyewa potensial ini amat sangat banyak.

[URIS id=5998]

Pemikiran berikutnya juga adalah, selama belum ada yang menyewa, anak saya bisa mempergunakan fasilitas-fasilitas disini untuk mereka coba-coba berbisnis. Jadi bukan hanya membebaskan anak-anak dari beban harus menanggung orang tua, melainkan juga saya malah bisa memberi sedikit dorongan dan fasilitas untuk mereka.

Source:

https://www.jstor.org/stable/23712207?seq=1

About Author

administrator

Property Observer adalah portal yang memberi informasi secara up to date dan informatif, baik dalam segi lifestyle , bisnis, dan segala jenis aspek kebutuhan. Namun dari semua itu ada satu aspek yang sangat di butuhkan oleh manusia yaitu property.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *