Penulis: Andria Harahap | Editor: Ratna MU Harahap
Halo Observers, apakah Observers penah mendengar istilah audiophile? Atau malah ternyata Observers sudah menjadi seorang yang ada dalam kategori audiophile?
Sebenarnya apa sih arti dari Audiophile? Jangan tertukar dengan pedophile yang punya arti negative ya Observers. Audiophile sendiri adalah sebuah kata yang diambil dari 2 bahasa, yaitu:
Audio dari bahasa latin, yang artinya suara dan Philos dari bahasa Yunani, yang artinya cinta
Sehingga audiophile secara harafiah bisa diartikan sebagai orang yang mencintai suara. Secara lebih detail artinya audiophile merupakan orang yang sangat memperhatikan detail dan kualitas suara. Biasanya seorang audiophile selalu berusaha mereproduksi suara-suara yang dihasilkan dari pertunjukan yang dilakukan secara langsung, apakah itu pertunjukan opera, Live Concert ataupun pertunjukan musik klasik, menjadi audio yang bisa mereka nikmati seakan-akan mereka ada di gedung pertunjukan tersebut.
Tentu saja upaya tersebut bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan. Diperlukan sumber suara yang sempurna, sehingga biasanya Audiophile tidak pernah mendengarkan lagu dalam versi digital karena suara yang dihasilkan sudah tidak murni lagi. Biasanya mereka memburu piringan hitam atau vynil karena suara yang dihasilkan lebih original.
Kemudian, upaya ini juga perlu ditunjang oleh peralatan yang mumpuni, mulai dari pemutar piringan hitam, converter, equalizer, speaker khusus, sampai headphone yang digunakan untuk mendengarkan hasil akhirnya. Semua alat yang digunakan tentu saja memiliki spesifikasi tertentu.
Selain alat, biasanya audiophile juga membutuhkan ruang khusus yang sangat diperhatikan akustiknya. Tentunya ruangan tersebut harus tertutup, dan memang khusus digunakan untuk mendengarkan musik, tidak menyatu dengan ruangan – ruangan lain.
Ketika saya kemarin berkunjung ke BSD City untuk melihat produk terbaru mereka, yaitu Tanakayu Chava. Awalnya saya tertarik dengan desain produknya yang bernuansa resort tropis yang kental. Desain façade nya sangat khas BSD City yang selalu memberikan kejutan kejutan manis untuk para calon pemilik.
Ketika mengunjungi rumah contoh, saya menemukan sebuah ruangan yang menarik. Ruangan ini sebenarnya disebut sebagai ruang multifungsi, bisa untuk ruang kerja, tambahan ruang tamu ataupun beragam fungsi lain. Nah, tentu saja ruangan ini juga bisa difungsikan sebagai studio untuk si audiophile.
Atau, jika butuh studio yang suasananya lebih private, kita bisa menggunakan area rooftop. Ya, Cluster Tanakayu Chava ini sudah dilengkapi dengan area rooftop yang cukup lega dan dinding yang tinggi sehingga lebih private.
Selain bisa digunakan sebagai studio, di rooftop ini juga bisa difungsikan sebagai tempat hangout, tempat olah raga atau bahkan ditambahkan Jacuzzi.
Layout Tanakayu Chava ini juga sangat nyaman untuk beragam aktivitas keluarga, dengan ruang-ruang yang cukup lengkap. Yang membuat Tanakayu Chava lebih menarik untuk dijadikan pilihan adalah semua unit sudah dijual fully furnished. Nah budget yang sudah disiapkan untuk furniture bisa digunakan untuk membangun studio music yang sesuai dengan impian.