Beberapa kali artikel kita membahas tentang kenikmatan memiliki kemerdekaan dalam mengatur waktu bekerja sebagai seorang entrepreneur. Kita juga sudah pernah membahas bahwa saat ini semakin banyak fasilitas dan infrastruktur yang disiapkan untuk mendukung gaya hidup mobile dan fleksibel salah satu contoh nyatanya adalah Upper West dari BSD City yang benar-benar dipikirkan dengan detil untuk mendukung penghuninya yang berusaha dari rumah.
Hunian yang satu ini memang ditujukan untuk mereka yang memiliki visi bisnis atau mereka yang bekerja di kantor tapi ingin menambah penghasilan dengan berusaha dari rumah. Selain lokasinya yang super strategis yaitu tepat di seberang AEON Mall dan disamping Green Office Park yang merupakan lokasi dari beberapa perusahaan teknologi besar seperti Apple dan Unilever bernaung, Upper West juga punya fasilitas yang unik seperti fasilitas Experimental Resto, sebuah restoran temporary yang dilengkapi dengan kitchen standard resto, yang bisa disewa sesuai dengan kebutuhan atau Creator Room, yang dilengkapi dengan beragam perlengkapan canggih untuk membuat video ataupun rekaman musik. Dan yang bisa menikmati hanya mereka yang sudah jadi penghuni.
[URIS id=7107]
Seluruh dunia tersihir dengan ide bekerja sesedikit mungkin, dan mari mendulang uang sebanyak mungkin. Dari mulai buku, saluran youtube sampai berbagai pembicara motivator banyak menyajikan topik ini termasuk Tim Ferris dalam buku hitnya “The 4-Hour Workweek – Escape The 9-5, Live Anywhere and Join The New Rich”.
Memang buku ini sudah agak lama. Sudah diterbitkan dari tahun 2007 tetapi sempat dicetak ulang dan diperbaharui beberapa tahun kemudian. Untuk Observer yang memiliki cita-cita untuk memiliki usaha sendiri apalagi sudah mulai mengambil ancang-ancang dengan melakukan investasi dari mulai tempat bekerja, produk yang akan dijual atau mempersiapkan sertifikasi yang memadai agar jasa Observer dapat dipasarkan, buku ini bisa menjadi salah satu referensi.
Buku ini memberikan banyak ide pikir atau framework of thinking baru bagi kita yang ingin terjun ke dunia entrepreneurship. Contohnya, dalam buku ini diperkenalkan prinsip be effective not efficient. Menurut Ferris, mengukur produktivitas itu bukan dari lamanya kita bekerja. Justru, Ferris percaya bahwa semakin lama kita bekerja, artinya semakin banyak hal tidak berguna yang kita kerjakan. Kata-kata khas Ferris yang menurut saya patut diingat adalah “Doing something unimportant well doesn’t make it important.” Jadi, beralihlah dari paradigma “doing as much as you can as best as you can” dan gunakanlah prinisip mengerjakan hanya beberapa hal tapi yang paling relevan dan menentukan untuk membuat kemajuan.
Ide lain yang menarik untuk disampaikan adalah untuk selalu memvalidate ide bisnis kita. Misalnya nih, kita punya ide untuk membuat custom-made shoes supaya ukuran kiri dan kanan yang selalu berbeda itu bisa disesuaikan. Dengan riset kecil melalui kunjungan langsung ke toko dan interview dengan teman dan keluarga, diketahui bahwa tidak ada seorang pun yang akan membeli ide ini. Artinya idenya tidak valid.
Masih banyak ide-ide menarik yang disampaikan di buku dengan ringan dan bahasa yang mudah dimengerti serta terus terang saja sangat memotiviasi.
Tapi, menurut pengalaman saya, reality bites, people. Banyak hal yang disampaikan dalam buku tersebut, sepertinya oversimplified ya. Menurut saya, “to earn the right to take time off, we also have to meet a few necessary preconditions in today’s competitive global marketplace”.
Contohnya nih, untuk bisa bekerja lepas menjadi seorang konsultan pajak, harus lulus ujian sertfifikasi. Kalau Observer mulai dari nol, lalu belajar hanya 4 jam seminggu, dijamin diperlukan waktu yang lama sekali untuk bisa ikut ujian tersebut. Disaat bekerja sebagai konsultan pun, mengerjakan pekerjaan klien yang angkanya banyak itu, bisa dipastikan lebih dari 4 jam per klien, apalagi kalau kliennya lebih dari 1. Selain itu, untuk menjadi konsultan pajak yang dapat diandalkan, Observer harus selalu up-to-date dengan segala aturan perpajakan yang kerap berubah-ubah. Apakah 4 jam seminggu cukup untuk melakukan semua hal tersebut? Sebenarnya dalam bukunya sendiri Ferris menyebutkan untuk melakukan “hal yang kita inginkan pada sisa waktu kita”. Untuk kasus Ferris, “kegiatan yang dia inginkan” yang dimaksud Ferris itu adalah melakukan interview radio, menulis artikel di majalah, dll. Sepertinya itu definisinya tetap bekerja kan ya, Observer?
Kesimpulannya, buku ini banyak membuka pemikiran tentang bagaimana kita harus menghadapi pekerjaan dan memberikan sudut pandang baru yang bisa sangat membantu kita.
Tapi, ambil saja inti dan ide terbaik dari buku itu dengan penyesuaian sana dan sini yang sesuai dengan jenis pekerjaan Observer supaya Observer dapat praktek terbaik dari ide-ide cemerlang dalam buku tersebut.