Penulis: Andria Harahap | Editor: Ratna MU Harahap
Halo Observer, tahukah Observer bahwa selain polusi udara ada polusi lain yang juga sangat merugikan? Ya, selain polusi udara, ternyata polusi suara juga merupakan salah satu yang berbahaya bagi umat manusia. Menurut European Environment Agency (EEA), polusi suara menyebabkan 16,600 kematian dini dan lebih dari 72,000 kasus rawat inap Rumah Sakit setiap tahun di benua Eropa.
Suara normal yang bisa diterima oleh telinga manusia adalah suara dengan kekuatan 1dB, dan sudah dianggap membahayakan ketika sudah ada di range 30-40 dB. Polusi suara ini bisa menyebabkan berbagai macam penyakit seperti hypertensi dan gangguan tidur.
Kota besar merupakan pusat dari segala polusi suara. Apakah itu suara dari keramaian lalu lintas, suara orang yang berteriak teriak, suara music yang keras dan tentunya suara klakson mobil yang telah menjadi bagian dari kebudayaan kehidupan perkotaan.
Dari beragam suara tersebut, suara yang ditimbulkan dari keramaian lalu lintas lah yang merupakan sumber utama dari polusi suara. Bayangkan ada jutaan mobil dan motor yang hilir mudik di jalan jalan kota besar, dengan segala polah pengemudi yang kadang membunyikan klakson seenaknya. Belum lagi suara yang ditimbulkan oleh mesin dan knalpot. Selain mobil dan motor, polusi suara juga dihasilkan oleh kereta api dan pesawat terbang.
Tak heran, kota-kota dengan penduduk padat, dimana otomatis jumlah kendaraan juga sangat banyak menduduki peringkat atas kota – kota dengan tingkat kebisingan tertinggi.
Inilah yang saya bayangkan ketika awal mendengar mengenai Cluster Hiera di BSD City. Bayangkan, lokasinya amat dekat dengan lokasi pembangunan stasiun JATAKE, yang merupakan stasiun Kereta Api yang berada di jalur utama rute Tanah Abang – Merak. Selain itu dikelilingi juga dengan beberapa area komersial dan rekreasi seperti WEST CBD, Cimory, Rencana Area Jatim Park dll. Tak terbayangkan betapa hiruk pikuk suasana yang akan terjadi di Cluster Hiera ini.
Namun, ternyata saya salah sangka. Setelah mendapat penjelasan lebih dalam mengenai Cluster Hiera, baru saya paham bahwa pembangunan cluster ini sudah melewati perencanaan yang amat matang. Sehingga, walaupun dikelilingi oleh stasiun, area komersial dan sarana rekreasi namun pengembang sudah menyiapkan buffer untuk Cluster Hiera, berupa “Green Loop” yaitu jalur pedestrian selebar 9 meter, yang dinaungi pepohonan dan tumbuhan dan steril dari kendaraan. Selain untuk fasilitas warga, Green Loop ini juga berfungsi untuk membatasi suara sehingga akan mereduksi kebisingan di living area.
Selain itu, di dalam Cluster Hiera juga pengembang membangun danau, taman-taman dan area hijau yang akan menetralisir keramaian aktifitas yang ada di luar Cluster Hiera. Salah satu fasilitas terbesar yang merupakan icon dari Cluster Hiera adalah The Great Street, yang merupakan area komersial di pinggir danau yang menerapkan kebijakan “no car zone” sehingga pejalan kaki bisa berjalan dengan aman dan leluasa di area pedestrian yang tersambung dengan “viewing deck” dan toko-toko yang ada di sepanjang jalur ini. Mungkin rasanya seperti di area Clarke Quay Singapura yang meriah.
Cluster Hiera yang merupakan proyek gabungan dari 3 perusahaan raksasa, yaitu Sinarmas Land, Mitsubishi Corporation dan Surbana Jurong ini merupakan bukti bahwa untuk bisa hidup di tengah kota yang ramai dan sibuk, namun holistic living tetap bisa diwujudkan untuk para penghuninya.
Sumber: