“ Lirik Karawang untuk Tempat Investasi Anda ”
Satu hal yang tidak bisa terpisahkan dari prospek Karawang adalah proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung. Sampai dengan awal bulan Oktober, kemajuan pembangunan kereta cepat Jakarta – Bandung telah mencapai 7,6 persen. Kereta Cepat pertama di Indonesia ini rencananya akan beroperasi pada pertengahan 2021. Jalur kereta cepat ini memang melewati kota Karawang. Menurut Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Chandra Dwiputra seperti yang disadur oleh Liputan 6, nantinya akan ada empat stasiun yang dilewati oleh Kereta Cepat ini. Selain kereta cepat yang menghubungkan langsung antara stasiun Walini di Bandung dengan stasiun Halim Jakarta, ada juga komuter Jakarta – Karawang. Dwiputra lebih jauh juga menuturkan bahwa waktu tempuh antara Jakarta dan Bandung nantinya akan bisa ditempuh dalam waktu 36 – 44 menit sedangkan menuju Karawang hanya sekitar 10 menit. Wow!!
Sebagai pemerhati property, saya langsung “kabita” pada Karawang. Saat ini saja, pertumbuhan ekonomi Karawang sudah menunjukan pencapaian yang luar biasa dengan rata – rata pertumbuhan diatas pertumbuhan ekonomi nasional seperti yang pernah kita bahas pada artikel “Karawang, Antara Pertumbuhan Ekonomi dan Prospek”. Apalagi dengan rencana – rencana pembangunan Karawang seperti menjadi Kawasan Ekonomi Khusus termasuk pembangunan kereta cepat Bandung – Jakarta ini.
Memangnya apa ya hubungan antara prospek investasi property dengan kereta cepat ini?
Keberadaan Kereta Cepat Jakarta – Bandung via Karawang ini akan meningkatkan permintaan akan lahan tinggal, lho Observer!
Dengan jarak tempuh sekitar 10 menit saja menuju Jakarta, maka pergerakan kependudukan di Karawang akan mengalami perubahan ke arah pengembangan yang lebih sejahtera sebagai berikut:
1. Orang memilih tinggal di Karawang sambil bekerja di Jakarta, yang artinya, sebagian besar aktivitas ekonominya akan dilakukan di Karawang sehingga diperlukan variasi pusat pembelanjaan, institusi pendidikan, fasilitas kesehatan dll yang dengan sendirinya merupakan peluang bisnis bagi para pengusaha.
2. Orang datang ke Karawang untuk bekerja karena Karawang sendiri mulai tahun 2012 sudah menjadi primadona investasi Indonesia yang menjadi target investasi pemodal asing maupun lokal. Bahkan Presiden Jokowi menetapkan Karawang sebagai bagian dari Kawasan Ekonomi Khusus yang akan menopang target integrase Jakarta – Bandung pada tahun 2045. Menuju kearah tersebut pembangunan pabrik dan industri lokal maupun internasional di Karawang semakin meningkat dengan serapan tenaga kerja mencapai 40% dari jumlah penduduk.
3. Permintaan akan tenaga ahli semakin meningkat di Karawang tetapi hingga tahun 2015, hanya 7% yang memiliki pendidikan tingkat diploma atau lebih sehingga bagi para expert yang bekerja di Jakarta, dapat mengambil peluang kerja di Karawang.
4. Kunjungan penduduk Jakarta dan sekitarnya pada situs wisata di Karawang seperti Pantai Tanjung Pakis dan Pantai Samudera Baru Orang Karawang pada saat akhir pekan atau masa libur membuka peluang usaha sehingga pasar Ruko bisa terbuka.
Dengan potensi – potensi ini, permintaan tempat tinggal dan tempat usaha baik itu berupa kepemilikan maupun sewa ataupun rumah kost akan meningkat untuk mengakomodir pendatang dari daerah lain yang datang untuk tinggal di karawang, atau bertugas. Bahkan mengakomodir orang Jakarta yang pindah ke Karawang demi menghindari macet atau mendapatkan lahan yang lebih besar di Karawang dibandingkan di Jakarta dengan harga yang sama.
Kereta cepat ini menjadi next momentum bagi pertumbuhan ekonomi Karawang. Diperkirakan kereta ini akan beroperasi pada tahun 2021. Tidak banyak waktu untuk memulai investasi Observer di Karawang. Observer bisa berinvestasi untuk rumah tinggal yang nantinya akan disewakan, atau rumah kost bagi pekerja pendatang karyawan yang masih single.
Referensi:
1. https://www.liputan6.com/bisnis/read/3629616/proyek-pembangunan-kereta-cepat-jakarta-bandung-capai-76-persen – diakses 6 November 2018
2. https://finance.detik.com/infrastruktur/d-4281478/kereta-cepat-jkt-bdgakan-ada-pp-ke-karawang – diakses 6 Nobember 2018