Penulis: Andria Harahap | Editor: Ratna Harahap

Halo Observer, tentunya Observer pernah mendengar atau malah sudah pernah menikmati makanan di restoran yang memiliki Michelin Star, yang merupakan rating paling prestigious dalam dunia kuliner. Hanya resto yang benar-benar terpilih dan terkurasi dengan baik lah yang bisa mendapatkan Michelin Star ini.

Star1

Tapi , tahukah Observer bagaimana awal mula sejarah munculnya system rating ala Michelin ini? Ternyata kemunculan sistem rating ini berawal dari sebuah strategi marketing dari dua bersaudara Andre dan Edouard Michelin.

Star2

Mari kita melihat kembali ke awal abad 20, dimana pada masa tersebut mobil mulai muncul  sebagai alat transportasi. Andre dan Edouard Michelin, sebagai founder dari perusahaan Michelin yang kala itu memproduksi ban mobil, memiliki ide cemerlang. Mereka membuat “Michelin Guide”, yaitu sebuah booklet yang memuat list restaurant yang enak di segala penjuru Prancis. Bukan hanya list restoran, booklet ini juga mencantumkan beragam informasi lain seperti peta, instruksi cara memperbaiki dan mengganti ban, lokasi hotel, SPBU dan mekanik di Prancis. Tujuan mereka membuat booklet ini adalah menciptakan kebutuhan pasar akan mobil untuk mengunjungi restoran yang tercantum di sini. Tentu saja peningkatan jumlah dan pemakaian mobil juga secara otomatis akan meningkatkan permintaan dan penjualan ban.

Wow, sungguh strategi yang terencana dan memiliki dampak jangka panjang yang luar biasa.

Michelin Star pertama diberikan pada tahun 1926, dimana saat itu diberikan ke restoran-restoran di Prancis yang dianggap mampu menyajikan makanan ala fine dining. Baru di tahun 1931, sistem Michelin Star mengeluarkan rating sampai bintang 3 yang masih digunakan sampai sekarang.

Star3

Sistem Michelin Star ini berlaku di segala penjuru Eropa, dan baru merambah keluar Eropa di tahun 2005, dengan konsentrasi menilai restoran restoran fine dining di New York. Sampai saat ini pun untuk wilayah Amerika Serikat system Michelin Star baru memberikan review untuk restoran-restoran di beberapa kota saja, yaitu di New York, Chicago, Los Angeles, Las Vegas dan San Fransisco.

Star4

Selain kota-kota ini, team Michelin Star juga mulai mereview negara-negara lain.

Star5

Sayangnya, di Indonesia belum banyak restoran yang mendapat Michelin Star ini. Berdasarkan data yang berhasil saya temukan ada 7 restoran di Indonesia yang mendapat Michelin Star, yaitu Teatro Gastroteque, Merah Putih, Mosaic, Locavore, Hakkasan, Metis dan Tim Ho Wan. Nama terakhir ini cukup bikin penasaran untuk dicoba sih, karena harganya cukup terjangkau.

Jumlah ini sebenarnya kalau jauh dengan negara tetangga seperti Thailand yang memiliki 224 restoran Michelin Star dan Singapura yang memiliki 55 restoran Michelin Star.

Nah Observer penasaran kah, gimana sih tahap-tahapnya supaya sebuah restoran bisa mendapat Michelin Star?

Pertama, tim penilai dari Michelin Guide akan memilih restoran-restoran yang akan mereka kunjungi secara diam-diam tentunya. Kemudian, para surveyor tersebut akan membuat sebuah laporan yang sangat komprehensif tentang pengalaman kulinernya, terutama kualitas dan penyajian makanan. Baru setelah itu tim penilai akan menganalisa laporan ini dan mendiskusikan restoran mana yang layak mendapat bintang satu , bintang dua bahkan bintang tiga.

Star6

Walau pemberian Michelin Star ini akan meningkatkan kebanggaan dan tingkat prestisius yang juga akan meningkatkan eksposure dan tingkat kunjungan, namun ternyata hal ini bisa juga menjadi beban bagi restoran yang menerimanya. Salah satunya adalah Restoran Le Suquet di Paris yang sejak tahun 2017 selalu mendapat bintang 3. Head Chef sekaligus pemilik Sébastian Bras. “Kami tidak ingin terlibat dalam penilaian, karena kami ingin bekerja dalam kedamaian,” kata Bras, seperti yang dilansir dari Travel and Leisure. “Kami ingin merasakan semangat baru di rumah kami,”.

Star7

Seperti yang diberitakan AFP, tim penilai Michelin Star sudah mengetahui permintaan Bras, tapi permintaan itu akan dirundingkan terlebih dahulu, karena mereka merasa kalau Michelin Star dibuat untuk menjadi informasi berguna bagi konsumen, bukan untuk juru masak atau pemilik restoran.

Wah luar biasa ya Observer, siapa yang menyangka kalau sebuah guide yang awalnya dibuat sebagai strategi marketing ternyata mampu menjadi guide yang sangat legendaris.

About Author

dk13

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *