Penulis: Andria Harahap| Editor: Ratna MU Harahap
Halo Observer, familiar kah dengan pemikiran di atas? Terus terang beberapa waktu yang lalu saya sempat berada di posisi galau ini. Padahal seharusnya saya ada dalam kondisi yang bahagia karena akhirnya saya punya cukup dana untuk memiliki property. Sejak mengumpulkan dana sebenarnya saya sudah punya beberapa kriteria, terutama soal lokasi. Sehubungan dengan aktivitas saya yang masih banyak dilakukan di pusat Kota Jakarta, maka akses menjadi concern utama bagi saya, selain itu faktor lingkungan dan udara juga menjadi pertimbangan.
Atas dasar pertimbangan di atas lah maka saya sudah menetapkan pilihan untuk mencari rumah di daerah Cimanggis yang memilik akses tol langsung, lingkungan yang relatif tenang jauh dari hingar bingar kota besar dan udara yang bersih.
Pertimbangan berikutnya adalah, lebih baik beli rumah yang sudah jadi atau lebih baik mencari kavling untuk kemudian dibangun sendiri. Mulailah saya bertanya kepada teman dan saudara yang sudah pernah melewati masa ini. Ternyata jawaban mereka hampir seimbang, tentu dengan pertimbangan masing-masing. Menurut salah satu saudara, lebih baik pilih kavling, terus bangun sendiri. Model bangunan bisa disesuaikan selera kita, tata ruang juga bisa disesuaikan dengan kebutuhan kita. Tapi menurut teman lain, membangun sendiri justru repot, harus extra tenaga dan waktu untuk mengawasi dan mengontrol, belum lagi resiko budget membengkak karena banyak maunya. Lebih aman beli di developer, yang sudah jadi. Minimal 75% kepusingan sudah tereliminir, karena kita tinggal terima rumah yang sudah jadi.
Wah makin pusing jadinya. Tapi, hampir semua orang memberi nasihat yang sama, yaitu jika membeli dari developer harus benar-benar cari developer yang bonafide dan berpengalaman. Karena beberapa kasus yang ternyata developernya masih abal-abal menghasilkan produk yang mengecewakan. Belum setahun sudah bocor sana sini. Belum lagi kerusakan lain-lain, sehingga terpaksa mengeluarkan biaya renovasi hampir sama dengan harga beli rumah.
Sampai suatu hari saya bertemu dengan teman yang sedang mencari rumah untuk kedua orang tuanya. Dia mengajak saya untuk mengunjungi perumahan yang akan ia survey, yaitu Cimanggis Golf Estate bersama-sama. Beberapa hari sebelum waktu kunjungan, saya sudah menelpon dia untuk janjian mau ketemu dimana, jam berapa, dll. Tapi dia hanya bilang, tenang.. tunggu saja di rumah. Wah saya makin penasaran.
Ternyata di hari tersebut, ia datang menjemput ke rumah saya. Istimewanya, mobil yang digunakan bukanlah mobil pribadinya, melainkan mobil shuttle dari Cimanggis Golf Estate. Mobil yang dikirim pun bukan mobil sembarangan, melainkan mobil penumpang yang sudah dimodifikasi layaknya sebuah limosin besar. Luar biasa nyaman. Selama perjalanan, kami bisa mengobrol santai dengan sales yang mendampingi. Terus terang selama ini Cimanggis Golf Estate tidak masuk dalam list pilihan saya karena walaupun saya tahu lokasinya sangat strategis, dimana begitu keluar dari pintu tol ini adalah perumahan pertama yang akan kita lewati, tapi dari image yang ditampilkan kok kayanya saya ngga mampu ya untuk beli disana.
Yang bikin saya cukup surprise adalah ketika mengintip price list yang dibawa oleh sales ternyata harganya cukup terjangkau. Kejutan kedua adalah ketika saya memasuki area Cimanggis Golf Estate, mata saya dimanjakan dengan pemandangan lapangan golf yang hijau dan membentang luas. Langsung saya berkhayal, alangkah bahagianya jika setiap pulang ke rumah disambut oleh pemandangan seperti ini setiap hari.
Kami pun langsung dibawa ke rumah contoh dari Cluster Margata, yang memang sedang dipasarkan di Cimanggis Golf Estate.Kejutan ketiga saya temukan di rumah contoh ini, karena material yang mereka gunakan benar-benar material kelas satu. Dari sekian banyak perumahan yang pernah saya datangi, rumah di Cluster Margata ini adalah rumah dengan spesifikasi terbaik, dengan bahan-bahan kelas satu. Saya pikir ini hanya karena di rumah contoh saja, maka mereka pasti menampilkan yang terbaik, tapi sales menjelaskan bahwa semua rumah akan dibangun dengan spesifikasi dan material yang sama dengan rumah contoh.
Kejutan terakhir yang menjadi faktor utama saya memutuskan untuk membeli rumah di Cimanggis Golf Estate adalah ketika sales menjelaskan bahwa developer memberikan garansi 10 tahun untuk rumah –rumah di Cimanggis Golf Estate. Bayangkan, garansi 10 tahun! Barang elektronik dan alat rumah tangga maksimal hanya memberi garansi 2 tahun, mobil saja hanya diberi garansi paling lama 5 tahun, sementara rumah di Cimanggis Golf Estate diberikan garansi 10 tahun. Sales menjelaskan, bahwa developer sangat yakin dengan materi dari rumah ini sehingga mereka tidak ragu untuk memberikan garansi terhadap produknya.
Saat itu juga saya langsung memutuskan untuk membeli rumah di Cimanggis Gof Estate. Ternyata bagi saya lebih cocok untuk memilih membeli rumah dari developer, yang sudah siap bangun, tapi tentu saja seperti juga sebelumnya saya akan memberi nasihat belilah dari developer yang terpercaya, berpengalaman dan pastinya bisa memberikan garansi atas produknya!