Penulis: Firsa Amanda | Editor: Ratna MU Harhap
Halo Observer! Kali ini, kita akan membahas kisah-kisah menarik dari lukisan-lukisan terkenal. Meskipun di era digital seperti sekarang, di mana gambar dapat diakses dengan sekali klik, keajaiban dan misteri setiap goresan cat dari lukisan itu tetap memikat perhatian kita. Tentu, Observer pasti tak asing dengan kemunculan karya-karya monumental seperti “Starry Night” milik Van Gogh. Terlebih lagi, instalasinya di Jakarta pada Juli hingga Oktober 2023 lalu telah mencuri perhatian banyak orang. Namun, apakah kita benar-benar mengenal cerita di balik karya-karya ini? Yuk, simak dan nikmati!
1. Mona Lisa karya Leonardo da Vinci
Banyak sejarawan telah berusaha menjawab siapakah sebenarnya sosok di balik Mona Lisa. Jawaban paling umum adalah bahwa lukisan ini menggambarkan Lisa Gherardini, lahir pada 15 Juni 1479, di Via Maggio, Republik Florence, dan meninggal pada 15 Juli 1542. Meskipun ada pandangan yang berbeda, Gherardini, sebagai istri pedagang Florentine bernama Francesco del Giocondo.
Pertanyaan mengenai alasan Mona Lisa tidak memiliki alis adalah salah satu misteri yang telah menarik perhatian banyak orang selama bertahun-tahun. Menurut penelitian oleh seorang insinyur Paris bernama Pascal Cotte, yang melakukan studi mendalam terhadap lukisan ini, Mona Lisa sebenarnya dulunya memiliki alis dan bulu mata yang sekarang tidak lagi terlihat. Cotte menggunakan teknologi Lumiere, kamera dengan metode layer amplification (LAM), untuk mengidentifikasi detail-detail yang tidak terlihat oleh mata manusia biasa. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa Mona Lisa awalnya memiliki alis di bagian mata kiri, tetapi seiring waktu, mereka menjadi tidak terlihat karena perubahan warna dan pencahayaan pada lukisan. Dengan teknologi ini, Cotte juga menemukan bahwa Leonardo da Vinci menggunakan teknik “splovero” saat menciptakan lukisan ini. Teknik ini melibatkan mentransfer sketsa awal lukisan dengan membuat lubang di sepanjang garis luar sketsa. Di bawah lukisan Mona Lisa, Cotte menemukan garis-garis yang menunjukkan siluet berbeda dari yang tampak dalam lukisan. (nypost.com)
2. The Persistence of Memory karya Salvador Dali
Ada beberapa teori tentang apa arti jam yang mencair dalam The Persistence of Memory. Banyak yang percaya bahwa hal itu mewakili cara relatif kita mengalami waktu. Kita sering merasakan berlalunya waktu secara berbeda, tergantung pada situasinya. Sebagai contoh, seiring bertambahnya usia, waktu tampaknya berlalu lebih cepat. Teknologi juga berkembang pesat selama masa hidup Dali. Pelukis ini melihat munculnya mobil, film, radio, peperangan canggih, dan lebih banyak lagi penemuan yang akan membentuk kehidupan modern. Jam yang meleleh dapat mewakili kehancuran atau perubahan bentuk teknologi lama. Selain itu, jam saku berwarna oranye di sudut kiri bawah lukisan ini dikerumuni semut. Dalam lukisan Dali, ia menggunakan semut sebagai cara untuk menunjukkan kerusakan. Di sini, ia mungkin menggambarkan bagaimana waktu sering menyebabkan sesuatu menjadi rusak. Fakta bahwa ada tiga jam yang meleleh mungkin juga mengisyaratkan
maksud Dali-beberapa orang mengatakan bahwa jam-jam tersebut melambangkan masa lalu, masa kini, dan masa depan. Interpretasi lain dari jam-jam tersebut tidak terlalu rumit: Dali sendiri mengatakan bahwa tampilan jam-jam tersebut terinspirasi oleh keju camembert. (betterhelp.com)
3. Starry Night karya Vincent van Gogh
Menurut beberapa sumber, Vincent Van Gogh melukis “Starry Night” pada tahun 1889 dari sebuah ruangan di rumah sakit jiwa di Saint-Remy, di mana ia sedang dalam masa pemulihan dari penyakit mental dan amputasi telinganya.
“Lukisan Starry Night” karya Vincent van Gogh adalah sebuah karya seni yang penuh dengan ekspresi dan makna mendalam. Lukisan ini, yang diciptakan pada tahun 1889, menggambarkan pemandangan malam yang dipenuhi dengan bintang-bintang yang gemilang di langit. Starry Night menciptakan atmosfer yang dramatis dan penuh emosi dengan goresan kuas yang khas dari Van Gogh.
Arti lukisan ini terbuka untuk interpretasi yang beragam. Beberapa ahli seni berpendapat bahwa lukisan ini mencerminkan ketidakstabilan mental dan emosional Van Gogh, yang pada saat itu berada dalam kondisi psikologis yang sulit. Lukisan ini dianggap sebagai ungkapan visual dari perasaan kesepian, kegelapan, dan keindahan yang bertentangan yang dirasakannya.
Di sisi lain, ada pula interpretasi yang melihat Starry Night sebagai representasi kekaguman dan keajaiban terhadap alam semesta. Van Gogh diketahui memiliki keterkaitan emosional yang kuat dengan alam, dan lukisan ini mungkin mencerminkan perasaannya terhadap kebesaran alam dan kehidupan.
Seiring dengan berbagai interpretasi ini, Starry Night tetap menjadi salah satu lukisan terkenal dan dicintai di dunia seni, mengundang pengamat untuk merenungkan keindahan, keanehan, dan kompleksitas alam semesta serta menggugah berbagai perasaan dan pemikiran.
Begitulah kisah dibalik lukisan terkenal yang telah bahas dari senyuman misterius Mona Lisa, surrealisme luar biasa dalam “The Persistence of Memory,” dan starry night karya Van Gogh dari setiap lukisan tersebut memiliki cerita yang menghidupkan warna, bentuk, dan emosi sehingga dapat dikenal oleh banyak orang hingga saat ini.