Seperti yang kita semua sudah tahu, 2020 ini merupakan masa yang berat. Oh I wish 2020 never exist! Apalagi untuk saya dan teman-teman yang bergerak di bidang usaha EO dan bisnis pertunjukkan. Dari awal pandemic, bidang kami duluan yang terpuruk, dan sampai sekarang masih belum ada tanda-tanda yang jelas kapan kita bisa mulai bekerja lagi.
Padahal tahun ini saya dan teman-teman sedang berniat untuk memperluas usaha kami, tapi kok rasanya rencana ini harus ditunda dulu sementara. Sampai suatu hari, seorang teman saya mengajukan usul yang menurut kami cukup absurd. Dia bilang “kita buka hotel aja yuk?”. Hampir copot jantung saya mendengar usul tersebut. Gila apa, hotel-hotel semua merosot tingkat okupansinya, bahkan beberapa mencapai 0%, lah kok dia kepikiran mau buka hotel. Tapi kemudian dia mengirimkan sebuah link berita yang cukup menarik, bahwa ternyata Bobobox, sebuah jaringan hotel kapsul , masih bisa bertahan dan malah membuka cabang-cabang baru di beberapa kota.
Bobobox mencatatkan tingkat okupansi yang konsisten di angka 80%, walau di tengah transisi adaptasi kebiasaan baru (new normal). “Di masa transisi new normal kemarin, occupancy rate kita menunjukkan strong recovery; membuktikan konsumen lokal bertumbuh kembali dengan cepat,” begitu penjelasan dari CEO Bobobox , Indra Gunawan (https://www.wartaekonomi.co.id/read301848/startup-story-bobobox-hotel-yang-masih-laris-di-tengah-pandemi)
Sebelumnya, pada Juni 2020, tingkat hunian kamar Bobobox ada di kisaran 50%-60%; saat properti lain di sekitar tempat wisata (seperti Bobobox) hanya mencatatkan 15% tingkat hunian.
Sekadar informasi, Bobobox mendapat pendanaan Seri A 11,5 juta dolar AS (sekitar Rp163,5 miliar) dari Horizons Ventures dan Alpha JWC Ventures di tengah pandemi COVID-19. Suntikan modal itu Bobobox gunakan untuk membuka lebih banyak cabang.
Mulailah kami bergerilya bersama, membagi pekerjaan. Ada yang bertugas untuk berhubungan dengan pihak Bobobox mengenai kemungkinan franchise atau kerjasama, ada yang mengurus pendanaan, dan kebetulan saya mendapat tugas untuk mencari lokasi. Wah tugas yang gampang nih, karena terus terang saya sudah punya kandidat yang pas sekali untuk lokasi bakal bisnis kami ini.
Sebagai pihak yang bergerak di bidang EO, tentu saja saya dan teman-teman sudah tidak asing dengan keberadaan ICE (Indonesia Convention Exhibition) – BSD, tempat diadakannya event-event raksasa seperti konser musik Black Pink, pameran buku Big Bad Wolf dan GAIKINDO. Yang kami tahu, sulit sekali mencari akomodasi kalau memang sedang diadakan event-event besar. Walaupun sudah banyak hotel seperti Santika, Mercure, POP Hotel dan Grand Zuri, tapi tingkat permintaan masih belum bisa dilayani semua.
[URIS id=8410]
Apalagi konsep hotel kapsul ini menurut kami cocok sekali untuk para pekerja event, yang biasanya hanya butuh tempat istirahat yang memadai, setelah sepanjang hari berada di venue.
Nah dari dulu saya sudah mengincar ICE Business Park, sebuah kompleks Ruko yang lokasinya dekat dengan ICE BSD. Beda dengan kompleks ruko yang sudah pernah saya kunjungi, ICE Business Park ini, memiliki jalur kendaraan yang lebar di dalamnya, diluar lahan parkir yang disediakan di depan setiap ruko.
[URIS id=8415]
Apalagi, dengan jarak 7 menit dari lokasi ini sedang dibangun akses tol Balaraja-Serpong, yang akan selesai dibangun berbarengan dengan selesainya pembangunan ruko ini. Benar-benar lokasi impian untuk jenis usaha yang sedang kami jalankan.
Mungkin bagi sebagian orang, ini adalah rencana yang gila mengingat sampai sekarang belum ada tanda-tanda kapan pandemic berakhir. Tapi kami percaya, dimana ada peluang dan niat, semua pasti ada jalannya. Mulai dari mendapat ide bisnis yang bagus, menemukan lokasi yang pas, yang ternyata adalah proyek dari Sinarmas Land, yang merupakan developer terbesar di Indonesia, yang mengerti dengan kondisi yang kurang baik ini, karena mereka bahkan menawarkan program-program sales promo yang membuat niat kami untuk membeli ICE Business Park ini semakin terasa dimudahkan. Memang, sekarang sudah saatnya kita mencoba untuk bangkit dan terus produktif, bahkan di masa yang sulit ini.