Penulis: Andria Harahap | Editor: Ratna MU Harahap
Halo Observer, kali ini saya mau bahas tentang fenomena baru di Korea Selatan. Belakangan ini para pengusaha kuliner, khususnya café di Korea Selatan mulai menyuarakan keberatan mereka terhadap keberadaan Kagong yang datang ke café mereka.
Kagong adalah istilah untuk pengunjung café yang memanfaatkan café untuk bekerja ataupun belajar dalam waktu yang sangat panjang. Memang di Korea Selatan sudah banyak kantor yang memberlakukan WFH, sehingga para pegawai bebas bekerja dimana saja tanpa harus datang ke kantor. Hanya saja, biaya listrik di Korea Selatan cukup tinggi sehingga ketika mereka bekerja atau belajar dari rumah dengan menggunakan AC/Heater, komputer dan jaringan internet tentu saja mereka harus mengeluarkan extra biaya listrik. Selain itu banyak dari para pegawai ini memiliki tempat tinggal yang sempit sehingga tidak nyaman bagi mereka untuk bekerja di rumah. Solusinya adalah mencari café terdekat, dimana mereka bebas untuk menggunakan wifi di ruangan yang nyaman dan ber AC.
Itu memang sebuah solusi bagi para karyawan ataupun pelajar, namun ternyata solusi ini menjadi momok yang mengerikan bagi para pemiliki café. Menurut salah satu pemilik café, Kagong ini bisa tinggal berjam-jam, bahkan ada yang bertahan sampai 13 jam di café. Hanya dengan bermodal membeli segelas Americano yang biasanya dijual seharga 1,500 won atau sekitar 17,000 rupiah mereka bisa bertahan berjam-jam dengan menggunakan segala fasilitas yang ada di café tersebut. Tentu saja hal ini berimbas pada tingkat turn over pengunjung di café tersebut. Bahkan tidak jarang pengunjung lain batal untuk datang karena café tersebut sudah full. Akibatnya pendapatan café pun menurun.
Hmm, rasanya fenomena Kagong ini juga banyak terjadi di seluruh dunia ya, apalagi di café-café yang target marketnya memang pelajar dan karyawan.
Untuk jelas – jelas mengusir juga tidak bisa dilakukan begitu saja oleh waiters atau barista. Nah, yang menarik, ada beberapa hal yang dilakukan oleh para pemilik café untuk mengusir Kagong secara tidak langsung. Yaitu dengan meningkatkan volume musik, atau memutarkan lagu-lagu EDM dengan beat kencang terutama di jam – jam dimana café dipadati oleh Kagong.
Nah, ternyata salah satu senjata rahasia para pemilik café tersebut adalah lagu Ring Ding Dong dari Shinee. Memang irama lagu ini cepat diserap oleh alam bawah sadar, sehingga beberapa kali saja kita mendengar lagu ini, iramanya akan terngiang – ngiang sepanjang hari.
Ayo Observer yang punya café dan mengalami masalah yang sama? Mungkin Shinee dengan Ring Ding Dong bisa jadi solusinya sekarang.