ARE WE EMPOWERING OUR KIDS TOO MUCH?
Pertanyaannya kami kali ini adalah, apakah kita memberikan terlalu banyak kebebasan bagi anak-anak kita?
Sheri Kuhn, seorang penulis dengan spesialisasi parenting dan mid-life memberikan pertanyaan yang menggelitik? Apakah kita membekali anak-anak kita dengan hal-hal yang justru akan membuat mereka terlibat masalah di kemudian hari?
Tentu saja semua orang tua ingin anak mereka menjadi seseorang yang dapat menyelesaikan masalah dan dapat membuat keputusan yang jitu dan kompeten. Nah, masalahnya, hal ini akan sulit dicapai, apabila Observer tidak memberikan ruangan bagi anak-anak untuk gagal dari pilihan yang mereka buat. Semua keputusan ada di tangan Observer dengan tujuan agar mereka tidak pernah tersakiti dan terhindar dari kegagalan. Kuncinya adalah menyeimbangkan antara kekuatan yang diberikan pada mereka dengan tanggung jawab yang datang bersama kekuatan tersebut.
[URIS id=5033]
Faktor lain adalah “Live and let live, let kids be free”. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Carol Bruess dari University of St. Thomas, banyak orang tua saat ini menjadi cenderung permissive dan mengutamakan pada kebahagiaan anak dan kepercayaan dirinya. Walaupun anak-anak memerlukan kepercayaan diri, kepercayaan diri ini harus ada dalam dosis yang sehat. Fokus pada diri anak yang berlebihan akan menyebabkan anak tersebut sulit bekerjasama untuk suatu tujuan bersama.
[URIS id=5037]
Jadi, bagaimana caranya agar Observer bisa membekali anak-anak dengan kepercayaan diri yang cukup tanpa harus membuat anak merasa lebih baik dari orang lain? Sayangnya, tidak ada jawaban pasti dalam hal parenting, tetapi dalam hal ini, riset membuktikan bahwa untuk membesarkan anak yang memiliki self-reliant dan memiliki kepercayaan diri yang tinggi, lebih efektif apabila Observer memiliki tipe parenting yang authoritative dibandingkan authoritarian. Observer ingin anak-anak Observer untuk mendengarkan Observer, respek dan percaya pada Observer dibandingkan apabila mereka ketakutan pada Observer. Tipe parenting yang supportive, tetapi bukan yang menjadi bayangan anak-anak kemanapun mereka pergi seperti helikopter, yang dianggap akan lebih berhasil membesarkan anak-anak yang memiliki self-resiliant dan high self esteem.
Kids need self-esteem and happiness — just make sure you balance it with structure, rules and compassion for others.
Referensi:
- https://www.sheknows.com/parenting/articles/982899/are-we-empowering-our-kids-too-much/ – Diakses 14 Agustus 2019
- https://www.nytimes.com/guides/well/guide-to-modern-parenting – Diakses 14 Agustus 2019