“Millenial lebih senang berbagi baik informasi maupun ruang hidup”
Dalam rangka memulai usaha menjadi pengusaha hotel, saya mulai mencari-cari konsep apa sih yang tepat untuk usaha saya ini? Bagaimana menentukan konsep yang sesuai untuk pasar yang ada? Di mana lokasi yang cukup strategis untuk memulai usaha saya ini?
Untuk lokasi sebenarnya sudah terjawab, setelah survey dan melihat beberapa lokasi dan tempat yang direkomendasikan saya sebenarnya cukup tertarik dengan Alesha House yang terletak di Cluster Vanya Park, BSD City. Selain lokasi dan akses BSD City yang mudah dijangkau dari mana-mana, potensi BSD City juga cukup besar. Mulai dari hadirnya ICE BSD City sebagai gedung konser terbesar di Indonesia yang selalu menjadi tempat pameran besar dan konser artis-artis ternama, BSD City sendiri juga rajin mengadakan event-event besar seperti BSD City Grand Prix, sebuah acara rally mobil yang sudah diadakan selama 2 tahun berturut-turut dan rencananya akan menjadi event regular setiap tahun, Pagelaran Sirkus The Great British Circus, dan masih banyak lagi. Inilah yang menjadi salah satu pertimbangan utama saya untuk memulai usaha di Alesha House.
Selain itu investasi tanah dan bangunan di BSD City juga dinilai cukup baik, karena kenaikan harga yang terjadi dalam beberapa tahun cukup tinggi seiring dengan perkembangan dan pertumbuhan yang terjadi disini.
Satu alasan lagi mengapa saya cukup percaya diri adalah ketika membaca sebuh artikel mengenai Tru by Hilton, sebuah terobosan baru yang cukup inovatif mengingat jaringan Hilton adalah jaringan Hotel yang sudah berpuluh tahun beroperasi dan sudah memiliki pakem yang kuat untuk standar hotel mereka.
Tru by Hilton ini, dibangun dengan konsep yang sesuai untuk kaum millenials. Menurut riset yang mereka lakukan kaum milenial ini lebih mementingkan sebuah nilai atas pengalaman daripada nilai atas benda. Mereka senang bila diberi kebebasan untuk memilih dan melakukan kustomisasi, mereka juga senang mencoba sesuatu rasa yang baru dibanding rasa yang lebih familier, dan yang lebih mengejutkan mereka lebih senang untuk berbagi ruang daripada memiliki ruang personal yang cukup luas.
Atas dasar itu kemudian jaringan Hilton membangun Tru by Hilton. Kamar-kamar di sini dibuat dengan ukuran yang tidak terlalu besar, hanya sekitar 20-25m2 dengan perlengkapan yang standar bahkan cenderung sederhana. Bahkan kita tidak bisa menemukan pemanas air/coffee maker di kamar. Walau begitu kita akan banyak menjumpai power outlet di dalam kamar, dan tidak lupa super high speed WIFI.
Kesederhanaan kamar ini berbanding terbalik dengan suasana di Lobby, yang juga berfungsi sebagai area bersosialisasi bagi para tamu. Di lobby, bisa ditemukan booth-booth dengan kursi-kursi empuk yang nyaman digunakan untuk bekerja, selain itu di beberapa titik juga tersebar kursi gantung yang nyaman. Bahkan di lobby ini juga tersedia soundproof booth untuk mereka yang sedang melakukan panggilan telepon. Selain itu di lobby juga disediakan mesin pembuat kopi yang cukup sophisticated dan beberapa pilihan minuman lain.
Sarapan yang disajikan juga disesuaikan dengan selera lokal di masing-masing lokasi. Misal, anda bisa sarapan dengan donat pecan dengan peach glazed yang merupakan produk andalan daerah Georgia di Tru By Hilton yang berlokasi di Georgia. Sarapan ini mungkin tidak akan anda temukan di tempat lain.
Fitur lain yang cukup sederhana tapi ternyata membawa dampak yang cukup baik adalah diletakkannya papan tulis di dalam lift hotel, dimana setiap tamu bisa menuliskan rekomendasi mengenai resto atau event menarik yang sedang terjadi di sekitar area hotel.Tru by Hilton melihat kecenderungan kaum milenial untuk saling berbagi informasi dengan mudah dan cepat.
Setelah saya mencari lebih jauh, ternyata jaringan hotel lain juga sudah mulai membidik pasar ini, misal Mariott dengan Moxy dan Hyatt dengan Hyattcentric
Moxy Bandung,
Menarik juga ya, karena terus terang dengan segala aktivitas yang ada di area BSD City, target utama memang adalah kaum milenial ini. Dan terus terang begitu melihat Alesha House saya langsung merasa bahwa konsep ini sangat bisa diterapkan disini.
Kamar-kamar yang ada di unit Alesha House terletak di lantai 2 dan lantai 3, sementara lantai 1 bisa difungsikan menjadi common room/kitchen/working space yang nyaman. Apabila mereka bosan bekerja di dalam, mereka bisa pindah ke area santai di pinggir kolam renang.
Kelebihan dari unit-unit di Alesha House ini dibandingkan dengan bangunan hotel konvensional adalah area sekitar yang menawarkan beragam pengalaman yang jarang bisa dinikmati di tempat lain. Hanya selangkah dari Alesha House, kita bisa menikmati Vanya Lake seluas 8 ha. Piknik sore atau sekedar jalan santai sangat mungkin dilakukan disini. Pengalaman ini yang sulit kita dapatkan di tempat lain.
Supaya lebih optimal, saya mengajak beberapa teman untuk bergabung sehingga kami bisa membeli 1 blok yang terdiri dari 8 unit rumah dengan kolam renang yang terletak di tengah unit. 7 unit akan kami fungsikan sebagai kamar dengan thematic common room, misal sports common room, industrial common room, Versace style common room. Thematic common room ini dibuat untuk memberikan pilihan yang sesuai dengan gaya dan style mereka. 1 unit akan kami fungsikan sebagai lobby dan creative co working space yang dilengkapi dengan café dengan citarasa makanan lokal.