Penulis: Firsa Amanda | Editor: Ratna MU Harahap

Halo Observer, Apakah kalian mengetahui bahwa tubuh manusia memiliki beberapa bagian yang sebenarnya dapat dianggap “tidak terlalu berguna”? Tubuh manusia mengandung sekitar 600 otot, lebih dari 200 tulang, dan berbagai jenis tendon, fasia, serta organ, namun beberapa di antaranya sudah cukup usang. Beberapa bagian tubuh bahkan sudah mulai menghilang dan hanya ada pada segmen populasi tertentu. Dalam kasus yang ekstrim, seperti yang dapat dibuktikan oleh orang-orang yang pernah menjalani operasi usus buntu atau pencabutan gigi bungsu, sepertinya beberapa bagian tubuh ini ada hanya untuk menyakiti kita. Berikut adalah tujuh bagian tubuh yang nampaknya hanya “ikut-ikutan” dalam perjalanan evolusi kita.

1.Apendiks

Apendiks, sebuah kantung kecil yang terhubung dengan usus besar, mungkin menjadi organ tidak berguna yang paling terkenal. Fungsinya hampir tidak jelas, namun tetap masih bisa terinfeksi. Meskipun begitu, teori ilmiah sejak tahun 2007 mengatakan bahwa apendiks sebenarnya mungkin berperan sebagai “rumah aman” bagi bakteri baik dalam usus, yang dapat disimpan untuk dipulihkan jika terkena penyakit. Karena itu, Apendiks bukanlah organ yang sangat penting, tetap harus diangkat jika terinfeksi parah. Jangan khawatir, setiap tahunnya ratusan ribu orang mengalaminya dan tetap baik-baik saja.

2.Tulang Ekor (Coccyx)

Tulang ekor, atau coccyx, yang merupakan bagian dari tulang belakang manusia. Coccyx terdiri dari tiga hingga lima vertebra kecil yang letaknya di bagian bawah tulang belakang, tepat di atas rongga dubur. Meskipun tidak memiliki fungsi khusus, coccyx tetap terhubung dengan ligamen, tendon, dan otot di sekitarnya. Hal ini memberikan dukungan struktural di wilayah panggul dan membantu dalam menjaga keseimbangan tubuh. Dalam kasus nyeri ekstrem, tidak dapat diatasi dengan pengobatan konservatif atau alternatif, seperti fisioterapi atau obat penghilang rasa sakit. Seseorang dapat menjalani operasi dalam menghadapi kasus yang nyeri parah untuk mengangkat coccyx. Namun, operasi semacam itu pilihan terakhir dalam penanganan nyeri yang parah.

3.Gigi Bungsu

Gigi bungsu, atau molar ketiga, yang sering kali menjadi tantangan dalam perkembangan gigi manusia. Gigi bungsu umumnya muncul antara usia 17 hingga 21 tahun, dan bagi mereka yang mengalami pertumbuhan gigi ini, seringkali menghadapi masalah karena kurangnya ruang di rahang. Pertumbuhan gigi bungsu dapat menyebabkan gigi terjebak atau tumbuh dengan tidak sempurna, menyebabkan ketidaknyamanan dan bahkan rasa sakit. Karena itu, sebagian orang lebih memilih untuk sakit hati dari pada harus merasakan sakit gigi.

Sebagai respons gigi bungsu, beberapa orang perlu menjalani operasi untuk mencabut gigi bungsu yang bermasalah. Namun, banyak juga orang yang tidak mengalami pertumbuhan gigi bungsu atau dapat mengatasi pertumbuhannya tanpa masalah, bagi yang mengalami kesulitan, proses pembedahan gigi bungsu bisa menjadi pengalaman yang menantang. Seiring dengan perkembangan ilmu kedokteran gigi modern, penggantian gigi yang tanggal atau dikeluarkan menjadi lebih efisien dan efektif.

4.Sistem Pengaturan Telinga Eksternal

Keberadaan otot-otot penggerak telinga yang dimiliki manusia, yang dulunya diyakini memiliki peran penting dalam menyesuaikan telinga terhadap suara yang menarik perhatian atau mengandung bahaya. Otot-otot ini juga ditemukan pada hewan peliharaan seperti anjing atau kucing, yang sering kali menggerakkan telinga mereka saat mendengar suara menarik atau mencurigakan. Meskipun manusia masih memiliki otot-otot ini, fungsi mereka telah berkurang dalam evolusi manusia modern. Penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar orang tidak dapat mengontrol otot-otot ini secara sadar, dan gerakan telinga yang terjadi biasanya tidak disengaja dan berhubungan dengan refleks alami tubuh.

5.Otot Merinding

Pada zaman dahulu, manusia memiliki lebih banyak memiliki bulu tubuh daripada kita sekarang. Fungsi bulu tersebut berkaitan dengan perlindungan tubuh terhadap suhu ekstrem dan sebagai mekanisme untuk terlihat lebih besar dan menakutkan di hadapan ancaman. Keadaan tubuh yang berbulu, terdapat otot kecil yang disebut otot arrector pili terhubung ke folikel rambut. Otot ini memiliki kemampuan untuk mengangkat setiap bulu ke posisi vertikal, menciptakan efek bulu kuduk atau merinding. Pada zaman sekarang, ketika manusia lebih cenderung tidak memiliki bulu tubuh, otot-otot ini masih ada dan memberikan kita sensasi bulu kuduk saat kita merasa dingin, takut, atau terexcite.

6.Kelopak Mata Ketiga

Banyak hewan memiliki membran nictitating, atau kelopak mata ketiga. Fungsinya adalah untuk menghilangkan debu dan air mata. Baik manusia maupun kera kehilangan kelopak mata ketiga ini, tetapi kita masih memiliki sisa-sisa kecil di sudut mata. Dalam kasus yang sangat langka, ada manusia yang memiliki kelopak mata ketiga yang lebih besar, hingga menutupi sebagian besar mata.

Kenapa kita tidak memiliki kelopak mata ketiga? Sebuah teori menyatakan bahwa kelopak mata ketiga tidak diperlukan untuk menghilangkan debu dari mata karena manusia saat ini tidak lagi menyelipkan wajah ke semak-semak untuk mencari kebutuhan makan, seperti yang dilakukan oleh beberapa hewan yang masih memiliki kelopak mata ketiga. Hewan-hewan yang masih memiliki kelopak mata ketiga, mungkin menyelipkan wajah mereka ke dalam semak atau lingkungan sekitar untuk mencari mangsa atau makanan. Oleh karena itu, kelopak mata ketiga ini hilang karena evolusi yang seiring dengan perubahan cara hidup dan mencari makanan.

7.Otot Palmaris Longus

Otot palmaris longus adalah otot yang melintasi lengan bawah kita, dan kita dapat melihatnya dengan mudah. Namun, seiring evolusi, otot ini telah hilang pada sebagian besar orang, dan persentase yang kehilangannya bervariasi antara 1,5% hingga 63,9%, menunjukkan variasi dalam populasi manusia. Otot palmaris longus sebenarnya membantu dalam fleksi pergelangan tangan, tetapi seiring waktu, otot lain di sekitarnya mengambil alih tugas ini, sehingga otot ini semakin melemah. Namun banyak orang yang tidak memiliki otot ini masih dapat melakukan semua aktivitas seperti orang yang memiliki otot tersebut.

Meskipun sebenarnya tidak terlalu diperlukan dalam fungsi sehari-hari, otot palmaris longus cukup berguna dalam bidang bedah plastik sebagai sumber tendon donor. Jadi, meskipun otot ini telah hilang pada sebagian besar populasi, masih memiliki nilai kegunaan tertentu dalam konteks medis.

Itu dia, Observer, beberapa bagian tubuh yang yang kurang lebih tidak berguna. Dalam melihat evolusi tubuh manusia, terdapat sejumlah bagian tubuh yang tampaknya telah kehilangan relevansinya seiring waktu. Meskipun pada masa lampau mungkin memiliki peran penting, beberapa bagian tubuh tersebut kini cenderung kurang lebih tidak berguna. Dari otot yang semakin meredup hingga kelopak mata ketiga yang hampir lenyap, evolusi tubuh manusia terus menciptakan perubahan. Meski begitu, keberadaan sisa-sisa anatomi ini tetap menjadi penanda sejarah panjang perjalanan evolusi manusia. Dengan pemahaman yang lebih dalam mengenai bagian tubuh ini, kita dapat merenungkan adaptasi dan perubahan yang membentuk manusia modern. Semoga informasinya bermanfaat dan membuatmu lebih mengenal tubuh kita yang unik ini!

Source: InterestingFacts

About Author

The Observer magazine

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *