Penulis: Dian Prima | Editor: Ratna MU Harahap
Beberapa kali janjian ketemu dengan Nindi, kami selalu sepakat di jam makan malam. Dan di hari itu, kami sepakat bertemu di jam makan siang. “Boss aku sedang di luar kota, jadi kita punya waktu panjang buat ngobrol.” Ah, baiklah. Dan siang itu, Nindi memilih menu salad. Semangkok dedaunan dengan dressing minyak zaitun, ditambah beberapa iris telor rebus dan tomat cherry. Untuk difoto, komposisi warnanya memang sangat menggiurkan. Tapi, makan siang seperti itu apakah bisa bikin kenyang? Sebenarnya bukan pemandangan aneh buat saya, karena Nindi memang selalu memesan salad. Saat itu saya berpikir kalau dia menghindari makan “berat” di malam hari.
Melihat ekspresi heran di wajah ini yang sulit disembunyikan, ia pun menjelaskan alasan memilih salad untuk makan siang. Ternyata, sistem pencernaannya mengalami masalah yang membuatnya harus ekstra rajin dan rutin mengonsumsi sayur. Menyimak penjelasannya, saya jadi tergoda untuk bertanya lebih lanjut, “Setelah makan banyak sayur, apakah pencernaan kamu menjadi lebih baik?” Dan jawabannya cukup mencengangkan. “Tidak selalu,” katanya.
Saya pun terusik untuk mencari tahu bagaimana ini bisa terjadi.
Konstipasi Yang Mengganggu
Melihat “perjuangan” Nindi dalam mengatasi masalah ini, ternyata cukup pelik. Mengenal Nindi sejak kecil, ia sangat hobi makan steak. Sampai saya punya panggilan khusus, Nindi “the Meaty”. Seiring usia, ia tak lagi bisa mempertahankan julukannya tersebut, akibat konstipasi yang sangat mengganggu.
Berikut adalah 3 poin yang harus diperhatikan agar konstipasi tidak terus terjadi:
1. Perbanyak Air Putih
Sebagian besar tubuh kita berisi air. Berdasarkan data yang diperoleh dari situs www.usgs.gov , dalam tubuh laki-laki dewasa berisi air sebanyak 60%. Sedangkan pada tubuh perempuan dewasa, isi tubuhnya terdapat 55% kandungan air. Dari informasi tersebut, bisa disimpulkan secara sederhana kalau kita wajib mempertahankan volume air di dalam tubuh kita, untuk mencegah dehidrasi yang bisa menyebabkan berbagai macam penyakit. Jadi, apakah kita tetap wajib minum 8 liter sehari? Setiap individu memiliki aktivitas dan sistem metabolisme berbeda. Yang penting, minumlah secara rutin, jangan tunggu sampai haus. Lalu, kalau suhu tubuh Anda cenderung hangat, Anda butuh air putih lebih banyak. Selain itu, saat mengonsumsi banyak serat dalam upaya untuk mengatasi konstipasi, minum air putih yang banyak bisa membantu memaksimalkan manfaat serat dalam sistem pencernaan kita. Oh ya, minum air putih tetap lebih baik jika dibandingkan minuman lainnya.
2. Tambahan Serat Pada Nasi
Mungkin poin ini sedikit terdengar janggal. Bagaimana caranya menambahkan serat pada nasi? Dengan alasan kandungan serat yang tidak banyak pada nasi, membuat banyak orang menghindari makan nasi. Berdasarkan pemahaman ini, nasi putih diyakini sebagai penyebab konstipasi. Padahal, jika dikonsumsi dalam jumlah yang cukup dan sesuai kebutuhan tubuh kita, makan nasi tetap boleh dilakukan. Hanya saja tergantung lauk yang melengkapi nasi saat makan. Tips lainnya, menambahkan bubuk agar saat Anda hendak menanak nasi. Mungkin beberapa waktu lalu Anda sudah pernah mendengar kiat ini. Tapi, bubuk agar yang pernah Anda gunakan malah mengubah rasa asli nasi. Sekarang Anda bisa mengulangi tips ini dengan menggunakan Coco Nasi – bubuk agar yang diproduksi khusus untuk menambah serat pada nasi. Akhirnya, Anda bisa tetap makan nasi kaya serat setiap hari. Tanpa khawatir ada perubahan rasa. Dengan #makancocosetiaphari, kebutuhan serat pada tubuh pun tercukupi.
3. Olahraga, yuk!
Cukup luangkan waktu 30 menit sehari – bisa pagi maupun sore hari. “Rumus” ini terdengar mudah. Namun, ketika hendak dipraktekkan, waktu Anda menit demi menit mendadak penuh dan sulit untuk “mencuri” si 30 menit tersebut. Berikut adalah tips yang bisa Anda coba:
- Siapkan target yang realistis; Misal: menurut teori berat badan yang harus Anda kurangi adalah sebanyak 8 kg. Sebagai langkah awal agar tidak malas, tentukan target 1 kg dalam 10 hari. Kalau target bisa tercapai dalam waktu lebih cepat, Anda pasti akan merasa gembira dan lebih bersemangat.
- Pilih teman olahraga yang menginspirasi; bisa jadi Anda memang tipe orang yang perlu teman untuk berolahraga. Sebaiknya pilihlah teman visi misi yang sesuai kebutuhan Anda.
- Cari tempat yang menyenangkan; terus menerus berolahraga di tempat yang sama, bisa menimbulkan rasa jenuh yang berujung malas. Sesekali, cobalah tempat lain, bisa di udara terbuka atau mengunjungi pusat kebugaran yang berbeda. Suasana baru bisa memproduksi hormon endorfin lebih banyak dari biasanya, lho.