Penulis: Andria Harahap| Editor: Ratna MU Harahap

PPKM yang saya maksud bukanlah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat yang merupakan kebijakan Pemerintah Indonesia sejak awal tahun 2021 untuk menangani pandemi Covid-19 di Indonesia. PPKM yang harus kita stop juga adalah Pelan-Pelan Kita Melebar,sebuah jokes yang banyak sekali beredar saat ini.

Tak bisa dipungkiri lagi, pembatasan kegiatan yang tentu juga menghambat aktivitas fisik, ditambah dengan sugesti “kita harus banyak makan supaya imunitas meningkat” dikombinasikan dengan beragam snack yang kita beli for the sake of helping friends, karena di era pandemic ini tiba-tiba banyak teman-teman yang jualan beragam jenis makanan, menyebabkan terjadinya PPKM di badan kita.

Jarum timbangan yang makin bergerak ke kanan, baju yang mulai sempit serta hasil pemeriksaan lab yang sudah ada di zona merah membuat saya bertekad untuk mulai hidup sehat. Salah satunya adalah dengan mulai diet. Terus terang diet bagi saya bukan suatu hal yang asing. Beberapa jenis diet pernah saya coba, mulai dari diet Mayo sampai ke diet terekstrem dimana kita hanya boleh mengkonsumsi air kelapa tanpa makan sama sekali. Tapi sekarang,saya ingin mencoba diet yang sehat dan benar, karena bukan hanya target berat badan yang ingin dicapai, tapi juga target hasil pemeriksaan lab,supaya hasilnya bisa kembali ke batas normal.

PPKM1

Maka mulailah saya browsing lagi mengenai jenis-jenis diet,supaya bisa mencari yang kira-kira cocok untuk dijalani yang mana. Saya share ya Observer, siapa tahu ada di antara Observer yang sedang ingin memulai diet juga.

1. Diet Paleo

Kata “paleo” sendiri berasal dari kalimat paleotikum karena mengadopsi pola makan manusia purba dijaman paleotikum atau jaman batu. Pada dasarnya, makanan yang dianjurkan untuk dikonsumsi menurut diet paleo adalah makanan yang didapatkan dengan cara berburu, memancing, atau yang ditemukan di alam bebas seperti ikan, daging,buah-buahan dan sayur. Makanan yang didapat dari hasil beternak seperti produk olahan susu, kentang, garam, dan minyak sawit. Makanan yang “diharamkan” adalah gula dan makanan berpengawet.

Dari hasil penelitian, ternyata mereka yang menjalankan diet Paleo ini secara otomatis akan mengkonsumsi lebih sedikit karbohidrat dan protein,namun mengkonsumsi lebih banyak protein. Diet Paleo ini dianggap berhasil untuk menekan faktor resiko penyakit jantung seperti kolesterol, gula darah, trigeliserida dan hipertensi.

PPKM2

2. Diet Vegan

Diet ini mengadopsi pola makan penganut Vegan, yang benar-benar menghentikan konsumsi daging atau produk-produk lain yang dihasilkan dari binatang, seperti produk olahan susu, telur, madu, dan lain-lain.

Ternyata diet vegan ini merupakan salah satu cara yang paling efektif untuk menurunkan berat badan, Dalam sebuah penelitian yang dilakukan selama 18 minggu, mereka yang menjalankan diet vegan ini rata-rata mengalami penurunan berat badan 4,2 kg lebih banyak daripada mereka yang menjalankan diet lain.

Selain itu karena kita hanya mengkonsumsi sayur-sayuran otomatis resiko terkena penyakit jantung dan diabetes juga berkurang. Berhentinya konsumsi daging, terutama daging yang telah diawetkan,ternyata juga terbukti mengurangi resiko terkena penyakit Alzheimer dan kanker.

PPKM3

3. Diet Keto

Saat ini diet keto merupakan diet yang sangat popular, karena banyak selebriti seperti Keluarga Kardashian dan Vanessa Hudgens yang menjalankan diet ini dan sukses!

Diet keto sendiri adalah diet yang dilakukan dengan cara menerapkan pola makan rendah karbohidrat, namun tinggi lemak.Jadi sepertinya cocok untuk mereka yang merasa dirinya karnivora.Tujuan konsumsi lemak dalam jumlah tinggi pada diet keto adalah agar tubuh mencapai kondisi ketosis dimana tubuh akan membakar lemak sebagai sumber energi utama.Lemak akan diubah menjadi keto di organ hati, sehingga dapat memberi asupan energi untuk otak.

Walapun masih cukup kontroversial ternyata ada manfaat yang nyata dari diet keto,seperti mengontrol gula darah pada penderita diabetes tipe 2, meringankan gejala epilepsi pada anak, mengurangi resiko penyakit jantung dan gangguan system syaraf.

PPKM4

4. Puasa Intermittent

Dalam diet ini, alih-alih membatasi jenis makanan yang dimakan, yang kita jaga adalah mengontrol waktu makan. Biasanya puasa intermittent ini dilakukan dengan beberapa cara, yaitu:

  1. Metode 16/8 : Dimana kita melewati waktu sarapan dan benar-benar membagi waktu menjadi 8 jam untuk makan, dan sisanya 16 jam benar-benar hanya minum air putih saja.
  2. Metode Makan – Berhenti- Makan: Dimana dalam 1 minggu ada 2 hari kita puasa selama 24 jam.
  3. Metode 5:2 : Dimana dalam 1 minggu ada 2 hari kita membatasi asupan kalori sebanyak 500-600 kalori
  4. Metode Prajurit: Makan sedikit buah dan sayur mentah di siang hari dan makan porsi besar di malam hari.

Metode ini biasa dilakukan untuk menurunkan berat badan dengan cepat,dengan penurunan 3-8% selama periode 3-24 minggu,karena sebenarnya dengan metode ini secara otomatis asupan kalori berkurang. Tapi tetap dijaga ya,jangan di waktu dimana kita diizinkan makan dengan bebas kemudian kita makan dengan membabi buta. Tetap jaga porsi makan secara wajar.

PPKM5

5. Diet Atkins

Metode ini juga dikenal sebagai metode rendah karbo, karena asupan karbohidrat ditekan seminimal mungkin, tapi asupan protein dan lemak bisa dikonsumsi sebanyak-banyaknya. Sebenarnya alasan kenapa diet rendah karbo sangat efektif untuk menurunkan berat badan, adalah karena metode ini juga sekaligus menekan nafsu makan. Iya sih agak garing juga kalau makan hanya daging, sayur dan lemak tanpa adanya nasi atau kentang sebagai unsur karbo.

PPKM6

Tapi Observer, sebaiknya sebelum memulai diet sebaiknya kita menemui dokter gizi atau nutrisionis terlebih dahulu. Supaya bisa dilihat apa penyebab dari meningkatnya berat badan, apakah ada faktor lain seperti penyakit, atau factor psikis, sehingga bisa ditentukan metode diet yang sehat dan tepat dan yang penting ada pengawasan dari mereka yang memang capable dalam bidangnya.

PPKM7

About Author

administrator

Property Observer adalah portal yang memberi informasi secara up to date dan informatif, baik dalam segi lifestyle , bisnis, dan segala jenis aspek kebutuhan. Namun dari semua itu ada satu aspek yang sangat di butuhkan oleh manusia yaitu property.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *