Penulis: Andria Harahap | Editor: Ratna MU Harahap
Hai Observer, di tanggal 9 Juni 2022 ini pemerintah Thailand mengambil langkah yang cukup radikal, yaitu melegalkan pemakaian dan penanaman marijuana. Tapi, jangan salah sangka dulu, karena keputusan ini dibarengi dengan penerapan aturan yang ketat.
Marijuana yang digunakan maksimal mengandung 0,2% tetrahydrocannabinol (THC) yaitu komponen yang memang membuat “high”. Restoran bisa memasukan unsur marijuana ke dalam masakan ataupun minuman mereka, dengan kadar maksimal seperti yang sudah disebut di atas tadi.
Untuk penanaman, penduduk Thailand bisa menanam 6 pot tanaman marijuana tapi mereka harus mendaftarkan tanaman ini ke pemerintah. Ini lebih banyak daripada di Belanda, dimana menanam marijuana di rumah hanya diperbolehkan 5 pot saja. Pabrik di Thailand juga dapat menanam tanaman ini dengan ijin dari pemerintah. Pemerintah Thailand bahkan menyediakan1 juta bibit marijuana yang biasa diambil gratis oleh masyarakat untuk ditanam di rumah mereka.
Pemerintah berharap dengan melegalkan penggunaan marijuana ini akan mengangkat pendapatan sektor pertanian dan turisme di Thailand. Thailand, dengan iklim tropis dan unsur sejarah memang telah memiliki sejarah panjang untuk penanaman dan penggunaan marijuana, terutama sebagai obat-obatan tradisional.
Walaupun begitu, penggunaan marijuana untuk pribadi dan rekreasi masih dilarang dengan ketat. Pemerintah telah mengeluarkan himbauan ketat bahwa mereka yang menghisap marijuana di tempat umum akan langsung ditangkap.
Sesungguhnya, langkah radikal ini diambil oleh pemerintah Thailand untuk 2 tujuan utama, yaitu menjadi pelopor untuk penggunaan marijuana bagi pengobatan medis, yang masih dilarang oleh negara-negara ASEAN lainnya.
Tujuan lain adalah untuk mengurangi jumlah populasi tahanan di penjara Thailand yang sudah sangat overcrowded. Dengan dikeluarkannya aturan ini diperkirakan akan ada 4000 orang tahanan dengan kasus kepemilikan marijuana yang bisa langsung dibebaskan.