QUQURI APARTEMEN: micro living unit
Seperti yang sudah pernah dibahas pada artikel “KOTA TERPADAT DI DUNIA”, kita tahu bahwa Tokyo merupakan kota paling padat. Sehingga,lahan menjadi sesuatu yang sangat berarti. Tak heran warga Tokyo dinilai sangat kreatif dalam memanfaatkan penggunaan lahan, sehingga bukan hal yang aneh apabila kita menemukan adanya peningkatan trend untuk apartemen dalam ukuran yang sangat terbatas di sana. Apartemen ini ditargetkan untuk para kaum pekerja yang masih single, yang rela menukar keleluasaan ruang dengan sewa yang terbatas dan lokasi yang terletak di daerah pusat kota.
Salah satu pengembang yang berhasil mengembangkan konsep ini di Jepang adalah Spilytus Co., dengan Ququri Apartemen. Spylitus Co.,yang telah membangun sekitar 70 gedung Ququri Apartemen. Ququri Apartemen sendiri merupakan sebuah mikro apartemen dengan total luas unit berkisar antara 9-12 m2. Kelebihan dari semua unit dari Ququri Apartemen ini adalah langit-langit yang tinggi, sekitar 3,6 m, sehingga bisa ditambah “loft” seluas 4,5 m2 untuk tempat tidur.
Hasil mengintip salah satu unit di Ququri Apartemen adalah, apartemen terdiri dari 2 bagian, bagian bawah merupakan ruang serbaguna, dapur kecil dan kamar mandi, sementara di bagian “loft” adalah tempat tidur. Walaupun kecil, tapi unit ini dilengkapi dengan jendela-jendela besar sehingga unit tetap terlihat terang. Uniknya, apabila kita berdiri sambil merentangkan tangan, maka ujung-ujung tangan kita bisa menyentuh dinding di kanan kiri kita dengan mudah.
[URIS id=4638]
Koridor apartemen juga terlihat sempit, sehingga apabila ada pintu unit yang terbuka, maka pintu akan menutup seluruh koridor.
Walaupun begitu, Ququri Apartemen yang disewakan dengan nilai 66,500 yen/bulan (sekitar 8.7juta/bulan) diluar biaya pemeliharaan ini laku keras. Dengan tingkat hunian 99%, Spyltus Co., memiliki pendapatan tahunan 3 milyar yen. Mereka juga telah mematenkan desain Ququri Apartemen ini, sehingga pengembang lain akan sulit untuk membuat desain serupa.
Setelah mengintip Ququri Apartemen ini, saya merasa bersyukur tinggal di Indonesia. Bayangkan, dengan biaya 8,7 juta/ bulan, saya sudah bisa memiliki Alesha House, RUMAH dengan 4 kamar tidur dan fasilitas kolam renang di setiap bloknya, yang terletak di Cluster Vanya Park BSD City. Saya bisa menyewakan 3 kamar yang tidak saya gunakan sehingga saya mendapatkan pendapatan tambahan yang bisa meringankan biaya cicilan saya. Jadi selain punya asset property, asset saya ini juga merupakan asset produktif yang memberikan pendapatan tambahan.
