Penulis: Nasha Y. Lubis| Editor: Ratna MU Harahap
Will you marry me?
Pertanyaan ini biasanya diikuti dengan linangan air mata atau lompatan bahagia sambil berkata “YES!”
Tapi, adegan simple itu sepertinya hanya terjadi di film ya Observer. Dalam kehidupan nyata, sebelum pertanyaan sacral itu ditanyakan, banyak rentetan pertanyaan, bahkan pertanyaan yang membuat hubungan berada pada tegangan tinggi, yang harus diselesaikan dan tidak dapat dijawab dengan jawab sesimpel: “yes”.
Kasus yang sering terjadi, pasangan merasa sudah aman ketika sebelum menikah, tabungan sudah aman, bahkan sudah membeli rumah tempat tinggal.Padahal, tata kelola keuangan berlangsung selamanya melampaui titik pembelian rumah.Salah satu klien saya, adalah seorang pengusaha muda. Dengan berbagai pertimbangan untuk keluarga kecilnya, ia akhirnya memutuskan untuk membeli rumah di Cimanggis Golf Estate yang terletak satu Kawasan dengan Emeralda Golf Course yang merupakan lapangan golf yang memiliki standar internasional seluas 123 hektar dengan 27 holes yang didesign langsung oleh pemain golf legendaris Jack Nicklaus dan Arnold Palmer.Lokasinya sangat strategis, tepat di depan exit Tol Cimanggis, sehingga memiliki akses yang sangat mudah untuk kemanapun.Bukan itu saja,selain fasilitas lapangan golf,ada juga danau buatan, jogging track dan bike track yang berada di pinggir danau. Bahkan Branchsto yang terkenal sebagai wisata berkuda juga akan segera hadir disini. Semua fasilitas ini nantinya bisa digunakan untuk refreshing masalah keluarga sehingga quality of life pun bisa lebih baik.
Dengan pemikiran sedetil itu, ternyata, belum cukup lho Observer untuk disksui financial pra-nikah.Elyssa Kirkham dari My wallet joy menyatakan bahwa ada 7 hal mengenai keuangan rumah tangga yang wajib Observer bicarakan dan putuskan sebelum pernikahan berlangsung karena sering sekali terjadi kasus perceraian yang disebabkan perencanaan keuangan yang tidak matang dari awal pernikahan. Lagi pula, lebih baik memastikan pandangan masing-masing pasangan sebelum menikah ketimbang membuat asumsi dan kecewa di kemudian hari kan?
- Mindset terkait Keuangan dan Kepercayaan Umum
Coba mulai percakapan ini dengan menanyakan:
- Apa saja keberhasilan terbesar dan kegagalan terbesar keuanganmu?
- Dari pengalaman buruk maupun keberhasilan tersebut, apa sih pelajaran penting yang kamu dapatkan?
- Bagaimana sikapmu terhadap uang? Apa nilai uang dalam kehidupan kamu?
Pertanyaan-pertanyaan ini diharapkan bisa memberikan latar belakang sekaligus ide berapa sih sebenarnya net worth calon pasanganmu ini tanpa harus gambling bertanya “Berapa sih jumlah kekayaanmu?”
- Latar Belakang Keuangan Masing-masing Pasangan
Mengetahui kebiasaan keuangan calon mertua bisa memberikan Observer ide tentang kebiasaan dan pandangan calon pasangan terhadap uang.
- Tujuan Hidup dan Tujuan Keuangan
Selain mengetahui tentang latar belakang dan masa lalu, tentu penting untuk mendapatkan gambaran cita-cita keuangan sang calon pasangan:
- Kamu ingin punya anak gak sih? Kalau ingin, berapa anak yang ingin kamu punya?
- Kalau ingin punya anak, bagaimana yang membesarkannya? Adakah impactnya terhadap karir masing-masing, juga impact terhadap potensi pendapatan yang mungkin hilang setelah punya anak
- Kalau tujuan kita sudah cocok, tindakan financial apa yang harus kita lakukan untuk mencapai cita-cita tersebut? (menabung berapa banyak dan seterusnya)
- Hutang Piutang Masing-masing Pasangan
Dalam kasus tertentu, pasangan dapat ikut bertanggung jawab atas hutang pasangannya, paling tidak, perencanaan keuangan yang sudah disusun bisa terganggu apabila ternyata ada hutang yang tersembunyi.Maka, pastikan hutang piutang sudah terungkap untuk mendukung perencanaan yang lebih baik.
- Pola Pengeluaran Dan Tabungan
Seperti apa sih pola pengeluaran calon pasangan anda? Live for today and hope for the best for tomorrow? Atau justru kuatir berlebihan untuk masa depan sehingga tidak bisa menikmati hidup karena semua penghasilan ditabung?
Hal ini bisa jadi pemicu kisruh rumah tangga lho Observer. Bayangkan kalau yang satu sibuk menabung, yang lain sibuk belanja.Bisa runyam.
- Rencana Pengelolaan Uang Setelah Menikah
Beberapa pertanyaan yang perlu dipertimbangkan dalam diskusi ini adalah:
- Apakah keuangan kita akan digabungkan atau tetap terpisah?
- Kalau tergabung siapa yang akan mengelola keuangan? Apabila terpisah, bagaimana kita akan membagi tanggung jawab keuangan dalam rumah tangga? Siapa yang membayar uang sekolah, listrik, cicilan dan lain-lain.
- Perlukan kita membuat perjanjian pra-nikah?
- Kewajiban Keuangan Lainnya
Tidak dapat dipungkiri bahwa sebagian orang memiliki tanggung jawab keuangan terhadap pihak lain seperti keluarganya, keponakannya dan lain-lain.Pastikan ini dapat dibicarakan secara terbuka.Apabila sang suami adalah pencari nafkah dalam rumah tangga dan memiliki tanggung jawab di luar rumah tangga, maka jatah untuk rumah tangga akan berkurang. Apabila kedua pasangan bekerja, akankah si pasangan legowo karena mungkin tanggung jawabnya bertambah?
Tentu saja, pembicaraan keuangan seperti ini bisa menjadi hal yang sensitive.Jadi, pastikan Observer berbicara dalam keadaan tenang dan tidak perlu diselesaikan semuanya dalam satu pertemuan.Terkadang, mengamati dengan cermat kebiasaan pasangan atau keluarganya juga bisa memberikan jawaban tanpa harus didiskusikan dengan mendalam dengan pasangan. Selamat mencoba ya Observer, semoga Observer bisa meminimalisir kendala keuangan dalam perkawinan Observer.