Penulis: Christopher Rahardja| Editor: Ratna MU Harahap

ORANG1

Menjadi orang terkaya dari suatu negara pastinya adalah impian dari semua orang, termasuk Observers juga pasti menginginkan hal itu kan? Apalagi di Singapura, satu-satunya negara maju di Asia Tenggara yang menurut Majalah Global Finance, merupakan negara terkaya nomor 2 di dunia setelah Luksemburg dengan pendapatan per kapita mencapai US$ 97.057. Bayangkan harus memiliki harta dan pendapatan sebesar apa untuk dapat menjadi orang terkaya di negara tentangga kita ini.

ORANG2

Kisah inspiratif kali ini datang dari Zhang Yong, yang merupakan orang terkaya no-4 di Singapura, Zhang Yong mendapatkan pencapaian ini hanya dari berjualan hot pot. Jaringan restoran hot pot nya yang bernama Haidilao ini memiliki lebih dari 1.500 restoran yang tersebar di Indonesia, China, Singapura, Amerika Serikat, Korea Selatan, Jepang, Kanada, Australia, Malaysia, dan Inggris.

Menariknya, disaat kebanyakan orang terkaya dari masing-masing negara datang dari keluarga berada, Zhang Yong lahir dari keluarga miskin, tidak lulus SMA, bahkan ia tidak pernah makan di restoran dimanapun hingga ia berusia 19 tahun dan pernah bekerja sebagai buruh pabrik.

Terus Zhang Yong kok bisa menjadi orang terkaya ke-4 di Singapura? Yuk kita simak kisahnya!

1. Putus Sekolah Saat SMA

ORANG3

Pria berumur 51 tahun ini lahir di bagian pedesaan Jianyang, provinsi Sichuan, China. Bukan berasal dari keluarga berada, Zhang muda bahkan tidak tamat pendidikan SMA dan tidak pernah makan di restoran hingga ia menginjak usia 19 tahun.

Meskipun tidak melanjutkan sekolah formal ke jenjang yang lebih tinggi, ia tetap semangat belajar dengan membaca banyak buku di perpustakaan untuk mendapatkan pemahaman tentang dunia dan tentang psikologi manusia.

2. Mantan Buruh Pabrik

Setelah putus sekolah, Zhang bekerja sebagai tukang las di sebuah pabrik dengan penghasilan hanya sekitar 200 ribu rupiah per bulannya.

Suatu waktu saat ia berumur 19 tahun, ia memberanikan diri untuk mencoba makan di restoran hot pot dan mendapatkan pengalaman serta perlakuan buruk disana.

Staff yang bertugas untuk melayaninya sangat kasar dan tidak ramah. Makanan hot pot yang disajikan juga di bawah standar.

Pada tahun 1994, Zhang terlibat perselisihan dengan atasannya di pabrik tempat ia bekerja setelah permintaannya untuk mendapatkan fasilitas tempat tinggal dari perusahaan untuk dirinya dan tunangannya (Shu Ping) ditolak oleh perusahaan tempat ia bekerja, Zhang memutuskan untuk meninggalkan pekerjaan itu dan mencoba untuk membuka restoran pertamanya.

3. Bangun Restoran Pertamanya Dengan Bermodalkan Mimpi Yang Tinggi

ORANG4

Pada tahun 1994, Zhang membuka restoran hot pot pertamanya dengan hanya bemodalkan nekat dan dan 4 buah meja.

Zhang sendiri tidak memiliki skill memasak sama sekali, yang ia miliki hanya mimpi besar untuk memiliki restoran dengan pelayanan terbaik.

Baginya serta sebagian orang yang lahir di desa percaya “Kalau kamu menerima uang dari orang lain, maka kamu harus memberikan manfaat kepada orang tersebut. Apabila tidak maka kamu akan dianggap berbohong.”

Maklum saja Zhang pernah punya pengalaman buruk saat pertama kali makan di restoran

4. Perjuangan Berat di Awal Mendirikan Restoran

Membuka bisnis untuk pertama kali bukanlah hal yang mudah, bahkan sangat berat. Di awal pembukaan restorannya, Zhang seringkali harus tidur di restorannya dengan menggunakan ranjang lipat.

Zhang meminjam uang sebesar 10.000 yuan atau sekitar 20 juta rupiah dari tiga orang temannya sebagai modal dari bisnis restorannya ini.

Zhang berjanji kepada temannya bahwa asset mereka akan tumbuh menjadi 150.000 yuan dalam waktu 5 tahun setelah bisnis restorannya berjalan. Pada akhirnya Zhang berhasil mencapainya berkat etos kerjanya yang tinggi.

5. Kunci Sukses Restoran Haidilao

ORANG5

Haidilao bisa dibilang bukanlah restoran biasa yang menawarkan makanan enak, namun yang dijual dari Haidilao adalah pengalaman makan di Haidilao. Standar pelayanan kepada pelanggan dan pengunjungnya sangatlah baik dan sangat layak untuk Observers rasakan sendiri. Zhang melakukan banyak cara agar konsumennya datang kembali di kemudian hari dan menjadi pelanggan setia. Berikut pelayanan yang ditawarkan oleh Haidilao:

  • Layanan manikur gratis

ORANG6

  • Makanan ringan gratis sebagai makanan pembuka

ORANG7

  • Buah gratis sebagai pencuci mulut
  • Bottomless drink, alias minum sepuasnya
  • Pelindung layar & kantong plastik gratis untuk ponsel pengunjung

ORANG8

  • Ikat rambut gratis untuk pengunjung wanita yang berambut Panjang

ORANG9

  • Boneka teddy bear besar untuk menemani tamu yang datang sendirian

ORANG10

6. Karyawan Lebih Penting Daripada Konsumen

Statement tersebut mungkin akan mengejutkan Observers, namun budaya kerja ini dibentuk di Haidilao berdasarkan nilai yang dianut Zhang bahwa setiap orang punya kesempatan yang sama untuk sukses. Prinsip utama dari Haidilao adalah “Kamu bisa mengubah hidupmu dengan menggunakan tanganmu”. Tak heran kalau pegawai dari Haidilao memiliki loyalitas yang sangat tinggi

Insentif gaji dan tunjangan kesejahteraan juga sangatlah menarik di Haidilao. Karyawan yang berprestasi akan mendapatkan tempat tinggal gratis, tunjangan Pendidikan anak, dan tunjangan lainnya. Serta ada juga insentif bagi uang mereferensikan teman atau saudaranya untuk bekerja di Haidilao. Bahkan manajer di Haidilao akan mendapatkan 3% bagian dari keuntungan restoran Haidilao.

7. Jenjang Karir Yang Adil Bagi Seluruh Karyawan Haidilao

Haidilao punya prinsip hanya akan mempromosikan karyawan internal, bukan dari luar perusahaan. Artinya untuk dapat mendapatkan jabatan yang tinggi, seperti manajer, seorang pegawai haruslah memulainya dari bawah, sehingga Haidilao tidak pernah membuka lowongan pekerjaan untuk manajer. Disaat Haidilao akan membuka cabang baru, manajer lama yang ditunjuk akan dipindahkan ke cabang baru dan membawa 1/3 dari total karyawan lama, lalu akan memberikan tanggung jawab kepada anak buahnya di cabang lama yang paling berkualitas dan berprestasi untuk dipromosikan menjadi manajer di cabang lama ini. Ini sangatlah menginspirasi karena banyak karyawan dengan Pendidikan terbatas dan berasal dari kota dan desa kecil. Selain itu standar evaluasi atau KPI (Key Perfomance Indicator) dari seorang manajer bukan hanya dari seberapa besar omset dari suatu cabang yang ia pegang namun juga kepuasan pelanggan, dan juga moral dari karyawan di cabang tersebut.

ORANG11

Belajar dari sosok Zhang Yong, kebaikan yang ia berikan dirasakan sangat tulus oleh karyawan yang mengakibatkan karyawan akan bekerja dengan tulus juga yang akhirnya akan sampai di hati para konsumen yang berujung pada kepuasan konsumen.

ORANG12

Dari niat dan konsistensinya untuk bisa memperlakukan karyawan dengan baik, bukan hanya berdampak positif pada bisnis yang Zhang jalani, namun juga membantu Zhang untuk menjadi orang terkaya nomor 4 di Singapura saat ini dengan nilai kekayaan mencapai $16 miliar atau sekitar 279 triliun rupiah.

Kisah sukses seorang Zhang Yong mengajarkan bahwa Observer haruslah bermimpi setinggi langit namun tetap harus dibarengi dengan kerja keras, konsistensi, dan inovasi untuk bisa mewujudkan mimpi Observer. Tetap semangat ya Observer!

About Author

administrator

Property Observer adalah portal yang memberi informasi secara up to date dan informatif, baik dalam segi lifestyle , bisnis, dan segala jenis aspek kebutuhan. Namun dari semua itu ada satu aspek yang sangat di butuhkan oleh manusia yaitu property.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *