Hai Observer, sudah kenalkah kamu dengan istilah Taman Bumi? atau Geopark? Kedua istilah tersebut mengacu kepada satu hal yang sama. Taman Bumi atau Taman Geologi merupakan terjemahan dari kata Geological Park disingkat Geopark.
Apa itu Geopark?
Pengertian Geopark menurut UNESCO adalah sebuah kawasan yang memiliki unsur-unsur geologi terkemuka (outstanding) termasuk nilai arkeologi, ekologi dan budaya yang ada di dalamnya di mana masyarakat setempat diajak berperan serta untuk melindungi dan meningkatkan fungsi warisan alam.
Awal tujuan pembentukan Geopark adalah untuk melindungi warisan geologi yang berada di negara-negara Eropa oleh organisasi non pemerintah bernama EGN (Europe Geopark Network) pada tahun 2001. Keberadaan Geopark oleh Badan dunia UNESCO (United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization) dikembangkan dan difasilitasi yang saat ini telah berganti nama Badan UGG (Unesco Global Geopark) agar mampu menampung anggota lebih banyak lagi dari negara-negara yang ada di dunia.
Seiring dengan semakin banyak anggota, Geopark lebih dikembangkan bukan hanya sekedar melindungi warisan geologi. Tujuan Geopark adalah mengambil manfaat, menggali, menghargai dan mengembangkan warisan geologi tersebut seperti halnya Pelestarian Bioma (Pelestarian wilayah atau ekosistem yang memiliki geografis dan iklim yang sama). Dalam kata lain, Geopark merupakan pengintegrasian pengelolaan warisan geologi (geologica heritages) dengan warisan budaya (cultural heritage) dari suatu wilayah untuk 3 tujuan utama, yakni konservasi, edukasi dan pembangunan berkelanjutan.
Saat ini, telah banyak negara yang berhasil memaksimalkan tujuan pengadaan geopark. Menurut UGG, beberapa yang memiliki jumlah pengunjung terbanyak pertahun diantaranya adalah :
1. Cina – 10 Geopark – jumlah pengunjung 21 juta/tahun
Contoh : Geopark Yuntaishan
2. Spanyol – 11 Geopark – jumlah pengunjung 19 juta /tahun
3. Italia – 10 Geopark – jumlah pengunjung 15 juta /tahun
4. Jepang – 8 Geopark – jumlah pengunjung 6,5 juta/tahun
5. Inggris – 7 Geopark – jumlah pengunjung 6 juta /tahun
6. Korea – 2 Geopark – jumlah pengunjung 7,7 juta/tahun
Contoh : Geopark Jeju Island
Bagaimana dengan Indonesia? Di Indonesia sendiri berdasarkan data per April 2018 terdapat 4 geopark yang telah diakui oleh UGG sebagai Taman Bumi (Geopark), yaitu :
1. Geopark Batur (2012)
2. Geopark Gunung Sewu (2015)
3. Geopark Ciletuh Palabuhan Ratu (2018)
4. Geopark Rinjani-Lombok NTB (2018)
1. Geopark Batur
Pada bulan September 2012 kawasan kaldera Gunung Batur telah ditetapkan oleh UNESCO sebagai bagian dari anggota jaringan Taman Bumi Global Geopark Network (GGN) karena keelokan alam, jejak arkeologi dan geologi serta kekhasan budaya masyarakatnya.
Secara administratif, Batur Geopark terletak di kabupaten Bangli kecamatan Kintamani propinsi Bali berada pada ketinggian 1000 mdpl sampai 2172 mdpl serta memiliki udara yang sejuk dengan temperature udara rata rata 15 – 21° C.
Berdasarkan aspek keruangan, Gunung Batur memiliki kaldera berukuran 13,8 x 10 km, dan merupakan salah satu yang terbesar dan terindah didunia. Pematang kaldera tingginya berkisar antara 1267 m – 2.252 m. Didalam kaldera terdapat danau berbentuk bulan sabit yang menempati bagian tenggara dengan luas sekitar 16 km2, yang dinamai Danau Batur.
Kawasan gunung batur mempunyai bentang alam/ lanskap yang elok, budaya yang unik serta jejak peninggalan arkeologi dan gelogi yang khas.
Sebagai kawasan didataran tinggi, kesejukan, kesuburan dan ketinggian alam sangat cocok untuk komoditas kopi.
Kopi Luwak Kintamani yang cukup terkenal merupakan hasil sinergi antara Pemerintah Kab bangli dengan masyarakat dalam mengembangkan agrowisata.
Untuk mencapai kawasan ini, observer dapat mengambil rute Denpasar-Kintamani berjarak sekitar 53 km melalui batu bulan-Tegallalang-Tampaksiring-Kintamani yang dapat ditempuh kurang lebih 2 jam lewat jalan darat.
Di kintamani terdapat museum Gunung Api Batur yang diresmikan tahun 2007 yang menyimpan beragam informasi gunung api baik di Indonesia secara umum maupun gunung batur secara khusus.
Selanjutnya lebih keatas, terdapat Danau Batur yang secara khusus memiliki fungsi irigasi. Air dari danau ini mengalir ke sejumlah sungai besar di Bali, seperti sungai unda di selatan, sungai suni di barat, dan bayumala di utara. Dari aliran itu, air sungai dibagi untuk mengaliri sawah dan menopang sistem subak. Hebatnya, Sistem Subak yang merupakan bentuk manifestasi dari filosofi hidup masyarakat Bali, Tri Hita Karana (3 Penyebab terjadinya kebahagiaan) ini juga baru saja ditetapkan sebagai warisan dunia oleh Komite Warisan Dunia UNESCO.
Di pinggiran Danau Batur terdapat sejumlah pura yang dapat dikunjungi sebagai desa wisata, sebagian telah ditetapkan sebagai situs arkeologi, antara lain Pura Ulun Danau Batur, Pura Pancering Jagat Terunyan, Pura Bukit Mentik. Di seberang danau Batur terdapat Desa Terunyan yang terpencil di pesisir timur yang ditempati oleh masyarakat Terunyan Bali Aga (Penduduk asli) yang memiliki kebiasaan meletakkan mayat diatas tanah dan dipagari “ancak saji” dari anyaman bambu berbeda dengan masyarakat bali umumnya yang membakar mayat (ngaben)
2. Geopark Gunung Sewu (2015)
Gunung Sewu Geopark berlokasi di daerah Gunung Kidul Jogjakarta. Merupakan geopark kedua Indonesia yang masuk UGG UNESCO.
Merupakan kawasan karst – sebuah bentukan permukaan bumi yang pada umumnya dicirikan dengan adanya depresi tertutup, rainase permukaan dan goa didominasi oleh pegunungan berbukit-bukit, batuan kapur, goa-goa, sungai bawah tanah, air terjun, daerah cekungan dan aneka kekayaan hayati yang beragam.
Beberapa bagian dari geopark gunung sewu adalah Goa Pindul, Goa Jomblang, Air Terjun Sri Gethuk, Sorga Tersembunyi di Sungai Oyo, dan Gunung Api Purba Nglanggeran. Tempat wisata yang sangat menarik. Surga dunia yang tersembunyi ada disana.
3. Geopark Ciletuh Palabuhan Ratu (2018)
Terletak di Tamanjaya Ciemas Kabupaten Sukabumi Jawa Barat, Geopark yang baru saja diresmikan menjadi geopark global oleh UNESCO memiliki keindahan alam yang sangat unik dan langka. Geopark yang terletak diatas perbatasan zona aktif tektonik tempat bertemunya lempeng samudra dan lempeng benua yang terus aktif bergerak mendekat sebanyak 4 mm/tahun (UNESCO) menyingkapkan kelompok batuan tertua di pulau Jawa yang terlihat sangat eksotis.
Kawasan ciletuh memiliki jenis batuan bancuh yang berumur Pra-Tersier atau zaman kapur (sekitar 55 – 65 juta tahun yang lalu), kandungan fosil, bentang alam sebagai bukti proses alam ada dikawasan ciletuh ini. Kearifan masyarakat lokal menjadi daya tarik lainnya yang tetap dilestarikan dan dijaga keberadaannya.
Komplek Gunung Beas, Pantai Palampang, Curug Awang (Awang Waterfall), Curug Sodong, dan pulau Kunti adalah beberapa spot yang patut untuk dijelajahi. Untuk spot yang terakhir -Kalau berani, haha.
Untuk mencapai kawasan ini, Wisatawan yang berasal dari Jakarta dapat menuju Tol Jagorawi dan keluar di pintu terakhir, pintu Ciawi Bogor. Setelah keluar, ambil arah lurus diperempatan Ciawi ke Sukabumi. Salah satu jalur yang dapat dilalui guna sampai ke Geopark Ciletuh ini dapat dimulai dari kota Sukabumi melalui jalan baru Geopark Ciletuh (travel.kompas.com, 27/06/2018)
Rute sepanjang 33 km akan anda habiskan sambil menikmati hidangan mata berupa pemandangan alam yang menakjubkan.
4. Geopark Rinjani – Lombok NTB (2018)
Kawasan Geopark Global Rinjani – Lombok UNESCO adalah geopark keempat Indonesia yang terletak di pulau Lombok propinsi Nusa Tenggara Barat, memiliki lanskap yang sangat kaya dan beragam. Tipe-tipe hutan, mulai dari padang rumput (savannah) dan semi hutan pepohonan peluruh (pepohononan yang menggugurkan daunnya pada musim tertentu) dan daerah dataran tinggi yang memiliki jenis hutan hujan tropical montane evergreen forest (UNESCO) yang mirip dengan hutan dikawasan tenggara Peru Amerika Selatan. Luas Geopark Rinjani – Lombok mencapai 2800 km2 (UNESCO) dimana Taman Nasional Gunung Rinjani termasuk kedalamnya dengan Danau Segara Anak sebagai icon utamanya.
Kawasan geopark rinjani – lombok ini meliputi 5 daerah, Lombok utara, Lombok Timur, Lombok Barat, Lombok Tengah dan Kota Mataram. Bahasa utama yang digunakan oleh penduduknya selain bahasa Indonesia adalah bahasa sasak yang merupakan bahasa ibu dari suku sasak dimana 80% masyarakat Lombok berasal dari suku sasak. sisa 20 % lainnya berasal dari suku pendatang bali, jawa dan arab.
Masyarakat Sasak adalah masyarakat multi etnis dan budaya yang telah mengalami proses akulturasi. Hal ini terlihat dalam warisan budaya di Pura Pura dan bangunan Masjid Tradisional.
Bagaimana, tertarik untuk segera mengunjunginya? Pastinya, Kawasan-kawasan geopark Indonesia adalah destinasi liburan yang tidak kalah menarik dengan kawasan geopark dunia seperti yuntaishan di cina maupun pulau Jeju di Korea Selatan. Yuk kita kenali kekayaan wilayah Negara tercinta kita Indonesia.
Refferences :
1. Paparan Menteri Pariwisata Indonesia, Geopark Indonesia Sebagai Alternatif Destinasi Wisata Dunia, Dr. Ir. Arief Yahya, M.Sc, 2018, drive.google.com, Dr. Sapari Hadian, Water Centre, Depart Geology, Universitas Padjadjaran
2. https://www.kanal.web.id/2016/05/pengertian-geopark.html
3. http://www.unesco.org/new/en/natural-sciences/environment/earth-sciences/unesco-global-geoparks/new-unesco-global-geoparks/
4. http://www.unesco.org/new/en/natural-sciences/environment/earth-sciences/unesco-global-geoparks/list-of-unesco-global-geoparks/indonesia/gunung-sewu/
5. http://www.unesco.org/new/en/natural-sciences/environment/earth-sciences/unesco-global-geoparks/list-of-unesco-global-geoparks/indonesia/batur/
6. https://whc.unesco.org/en/list/1194/
7. http://www.unesco.org/new/en/natural-sciences/environment/earth-sciences/unesco-global-geoparks/list-of-unesco-global-geoparks/indonesia/ciletuh-palabuhanratu/
8. https://travel.kompas.com/read/2018/06/25/112500027/petunjuk-arah-menuju-ke-geopark-ciletuh-via-jalan-baru
9. http://www.unesco.org/new/en/natural-sciences/environment/earth-sciences/unesco-global-geoparks/list-of-unesco-global-geoparks/indonesia/rinjani-lombok/
10. http://www.disbudpar.ntbprov.go.id/