Penulis: Andria Harahap | Editor: Ratna MU Harahap

Hai Observer, hari ini saya membaca sebuah artikel yang cukup menohok. Bagaimana tidak,ternyata pada penelitian yang dilakukan UNESCO pada tahun 2016 menunjukkan kebiasaan membaca di Indonesia tergolong sangat rendah. Hasil studi berjudul “The World’s Most Literate Nations” menyebutkan, Indonesia berada di peringkat ke-60 dari 61 negara. Persis berada di bawah Thailand (59) dan di atas Bostwana (61)

Sebenarnya pemerintah sudah sangat aware dengan hal ini, dan sudah berusaha mengatasinya dengan memasukan literasi sebagai bagian dari kegiatan yang wajib dilaksanakan oleh siswa sekolah,terutama tingkat SD. Namun sayangnya,mungkin ada satu yang kurang dari upaya pemerintah, yaitu membangun sarana perpustakaan yang memadai di kota-kota di Indonesia. Ayo Observer, adakah yang pernah berkunjung ke perpustakaan daerah di kota masing-masing?

Berbeda dengan di luar negeri (bukan saya membanding-bandingkan ya, tapi memang begitu kenyataannya), dimana perpustakaan dibangun sedemikian rupa supaya orang-orang tetap tertarik untuk datang. Teknologi dan koleksi bacaan pun terus dilengkapi. Walaupun diberlakukan sistem membership, tapi biayanya cukup terjangkau. Bahkan, di beberapa perpustakaan,karena memang sangat menarik,sudah menjadi salah satu objek wisata yang banyak didatangi oleh turis-turis asing.

Dimana sih perpustakaan-perpustakaan yang indah ini berada ? Oke Observer, yuk kita kunjungi satu –satu.

1. Stuttgart City Library, Jerman

Desain yang modern, minimalis dan estetik,itulah beberapa kata yang bisa menggambarkan perpustakaan ini. Dibuka tahun 2011, dengan komposisi ruang seperti pyramid terbalik ini menjadi sebuah tempat membaca yang unik dan menyenangkan, dengan ruang-ruang terbuka dan tangga yang menjadi penghubung antar ruang.Seluruh interiornya berwarna putih sehingga buku-buku yang ada di rak menjadi elemen warna yang sangat menonjol.

baca1

baca2

2. Abbey LibraryofSaint Gall , St. Gallen, Switzerland

Sudah dibangun sejak 719 tahun sebelum masehi,perpustakaan yang dulunya adalah biara ini tercatat sebagai Unesco World Heritage Sites.Koleksi bukunya pun termasuk koleksi langka, beberapa bahkan sudah berusia 1000 tahun!

Bukan hanya tertua, tapi perpustakaan ini masih menjadi salah satu perpustakaan yang paling megah. Sempat direnovasi di abad 18, dengan menerapkan gaya Rococo yang mewah sehingga bukan saja keinginan membaca yang terpuaskan, visual kita pun dimanjakan oleh detail-detail indah seperti penggunakan material kayu yang dipahat dengan cantik dan langit-langit yang dilukis.

baca3

3. Tianjin Binhai Library, China

Bangunan ini dijuluki “The Eye” oleh masyarakat lokal, karena kontur bagian dalam yang terlihat seperti mata jika dilihat dari luar. Perpustakaan 5 lantai ini didesain oleh MVRDV, studio arsitek asal Belanda. Perpustakaan ini memiliki 200,000 koleksi buku.

baca4

Salah satu yang unik adalah ilusi rak buku yang bertumpuk sampai ke langit-langit, padahal buku-buku yang memadati bagian atas rak tersebut hanya gambar saja,bukan buku asli.

baca5

4. Biblioteca Vasconcelos, Mexico

Perpustakaan ini disebut sebagai “Mega Library” oleh penduduk Meksiko.Didesain oleh arsitek Meksiko Alberto Kalach dan Juan Palomar,dengan konsep yang unik. Rak-rak buku di bagian dalam disusun secara asimetrik menyerupai tumpukan buku dengan balkon dan dinding transparan. Kemudian ada labirin-labirin sehingga memberikan kesan futuristik

baca6

baca7

Sebagai penambah daya tarik, ditambahkan instalasi seni karya Gabriel Orozco,berbentuk kerangka paus, yang diletakkan di main hall perpustakaan.

baca8

5. Bibliotheca Alexandrina, Mesir

Bibliotheca Alexandrina merupakan perpustakaan pertama dan terbesar di dunia, yang didirikan oleh Kaisar Ptolemi I, pada tahun 323 SM. Pada masa pendudukan Julius Caesar tahun 48 SM perpustakaan ini dibakar sehingga 400.000 buku musnah menjadi abu.

baca9

Kemudian setelah hampir 20 abad terbengkalai,dimulailah renovasi ditahun 1990-an. Pembangunan itu menghabiskan dana tak kurang dari US$ 220 juta, dimana US$120 juta merupakan dana dari pemerintah mesir, dan sisanya didapat dari bantuan internasional.Bangunan utama berbentuk bulat beratap miring, terbenam dalam tanah. Di bagian depan sejajar atap, dibuat kolam untuk menetralkan suhu perpustakaan. Perpustakaan ini terdiri lima lantai di dalam tanah

baca10

Saat ini baru 250.000 buku,namun setiap tahun jumlahnya terus  bertambah. Perpustakaan ini selalu dipenuhi pengunjung, entah itu untuk membaca ataupun sebagai tujuan wisata, padahal di Alexandria tidak banyak universitas seperti di Kairo. Ini menunjukkan tingginya minat baca masyarakat Mesir.

Sebenarnya pemerintah, sudah berusaha melakukan perbaikan, salah satu buktinya adalah di Perpustakaan Nasional yang terletak di Jalan Medan Merdeka Selatan. Perpustakaan yang berada di Gedung 24 tingkat ini dibuka tahun 2017 dan dilengkapi beragam fasilitas yang nyaman. Koleksinya cukup membanggakan, di lantai 14 adalah tempat koleksi buku langka, lantai 21-24 adalah tempat koleksi buku umum. Nah, yang unik,Perpustakaan Nasional punya Ruang Layanan Anak di lantai 7,dimana terdapat koleksi buku anak dan ruang baca yang nyaman. Di lantai ini juga terdapat Ruang Lansia dan Penyandang Disabilitas. Ada koleksi buku huruf braille dan computer khusus bagi penyandang disabilitas.

baca11

baca12
SAMSUNG CAMERA PICTURES

Mudah-mudahan daerah lain di Indonesia segera menyusul untuk memiliki perpustakaan yang lengkap,nyaman dan mumpuni sehingga dapat meningkatkan minat literasi penduduk Indonesia.

Referensi:

Tatlerasia.com

Cntraveller.com

About Author

administrator

Property Observer adalah portal yang memberi informasi secara up to date dan informatif, baik dalam segi lifestyle , bisnis, dan segala jenis aspek kebutuhan. Namun dari semua itu ada satu aspek yang sangat di butuhkan oleh manusia yaitu property.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *