Penulis: Andria Harahap | Editor: Ratna MU Harahap

Halo Observer, apakah Observer merupakan 1 dari 30 juta orang yang mengikuti olahraga American Football, dimana saat ini merupakan saat yang krusial karena merupakan Wild Card Weekend yang menentukan klub mana saja yang akan bermain di babak playoff National Football League (NFL).

Nah, yang belum banyak diketahui oleh jutaan penggemar olahraga ini adalah penggunaan Machine Learning dalam pelaksanaan pertandingan oleh NFL.

NFL1

Apa sih Machine Learning itu ? Machine Learning adalah ilmu pengembangan algoritma dan model secara statistik yang digunakan sistem komputer untuk menjalankan tugas tanpa instruksi eksplisit,namun mengandalkan pola serta inferensi sebagai gantinya. Sistem komputer menggunakan algoritma Machine Learning untuk memproses data historis berjumlah besar dan mengidentifikasi pola data. Hal ini memungkinkannya untuk memprediksi hasil yang lebih akurat dari set data input yang diberikan. Contohnya, ilmuwan data dapat melatih aplikasi medis untuk mendiagnosis kanker dari gambar sinar-x dengan cara menyimpan jutaan gambar yang dipindai dan diagnosis yang sesuai.

Hal ini dilakukan mengingat NFL adalah olahraga yang paling populer di Amerika Serikat. Pada tahun 2022, dari 100 siaran televisi dengan jumlah penonton terbanyak, 82 diantaranya adalah siaran pertandingan NFL. Kombinasi jumlah nilai dari 32 klub yang masuk ke babak playoff berjumlah lebih dari 130 miliar USD (sekitar Rp 1.976.253.500.000.000,00)

Namun, selain itu liga ini juga dihantui oleh begitu banyak cedera yang diderita oleh para pemain NFL. Di awal tahun 2023 ini saja kita sudah dikejutkan dengan kejadian dari pemain Buffalo Bill, Damar Hamlin, yang terkena serangan jantung ketika sedang bermain di lapangan yang terjadi setelah benturan di dada. Padahal di awal musim, hal yang nyaris sama terjadi ketika pemain quarterback dari Miami Dolphins, Tua Tagovaiola, mengalami cedera syaraf di tangannya setelah mengalami benturan hebat di kepala.

NFL2

NFL3

Memang NFL dianggap sebagai liga yang tidak terlalu memperhatikan kekuatan dan ketahanan pemain. Selain lambat menangani cedera-cedera yang terjadi di lapangan, pihak NFL juga menambah jumlah game yang dimainkan di lapangan. Selain itu pertandingan juga dilakukan lebih awal di hari Kamis, sehingga pemain hanya memiliki kesempatan istirahat selama 3 hari antar pertandingan.

NFL4

Padahal ternyata saat ini pertandingan American Football sudah jauh lebih aman dibandingkan 10 atau bahkan 20 tahun lalu. Hal ini terjadi karena pihak NFL telah menggunakan metode machine learning.

Memang sudah banyak cabang olah raga lain yang menggunakan analisa komputer ini, namun NFL memanfaatkan dengan lebih maksimal, seperti mensimulasikan bagaimana geger otak dan cedera pada jaringan lunak tubuh.

Tahun kemarin NFL membangun Digital Athlete, sebuah aplikasi yang memanfaatkan simulasi komputer untuk merekonstruksi skenario tentang bagaimana cedera – cedera terjadi.

NFL5
Gambaran virtual pemain NFL yang dihasilkan oleh teknologi machine learning Source: The Digital Athlete

Sam Huddleston, dari Biocore LLC, partner teknis dari NFL menjelaskan bahwa hal ini akan membantu pelatih dan pemain untuk lebih memahami: mengapa dan apa saja yang membuat seseorang bisa mengalami cedera. Dan setelah itu mengidentifikasi tindakan yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya cedera.

Salah satu hal penting yang berhasil diidentifikasi oleh Biocore adalah beban yang diberikan pada saat latiha pre-season. Biasanya, klub memulai latihan pre-season dengan latihan yang agresif dan brutal, dan kemudian akan mengurangi intensitasnya di akhir periode latihan. Dengan kondisi tersebut pemain seingkali mengalami cedera di awal latihan. Jika intensitas dinaikkan secara bertahap, di akhir kondisi maksimal akan lebih mudah dicapai.

NFL mulai melakukan metode ini pada tahun 2022 kemarin, membatasi waktu pemain berlatih di 4 hari pertama periode latihan. Hasilnya cukup signifikan, karena terjadi penurunan jumlah pemain cedera di awal periode latihan sebesar 26%.

Di bulan Desember tahun 2022 kemarin NFL juga mengadakan Contact Detection Challenge yang diharapkan bisa membuat lebih banyak skenario terjadinya cedera –cedera dengan metode machine learning. Pemenangnya akan diumumkan di bulan Maret 2023 dan akan menerima hadiah sebesar 100,000 USD (atau sekitar Rp 1.520.195.000,00)

Sumber: Bloomberg

About Author

administrator

Property Observer adalah portal yang memberi informasi secara up to date dan informatif, baik dalam segi lifestyle , bisnis, dan segala jenis aspek kebutuhan. Namun dari semua itu ada satu aspek yang sangat di butuhkan oleh manusia yaitu property.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *