Penulis: Firsa Amanda | Editor: Ratna MU Harahap

Source gambar: Palembang Express
Di kota Palembang, yang dikenal dengan kekayaan budayanya, seorang seniman bernama Alif Priyono tengah menjalani misi luar biasa yaitu mengubah sampah menjadi karya seni yang menakjubkan. Melalui konsep inovatifnya yang disebut “Waste to Art”, Alif berkomitmen untuk mengubah limbah menjadi karya seni yang memukau. Bahan-bahan yang digunakan dalam karya seninya sering kali diperoleh dari lingkungan sekitar dan berbagai lokasi di seluruh Indonesia. Dengan tidak mengubah bentuk asli dari material yang dibuang, Alif me-rekomposisi barang-barang ini menjadi ekspresi artistik baru.
Dari Sampah Menjadi Kanvas
Perjalanan Alif Priyono ke dunia seni daur ulang dimulai dari ide sederhana namun mendalam: menemukan keindahan dalam barang-barang yang sering diabaikan dan dibuang. Saat menghadapi keterbatasan akses terhadap bahan seni tradisional, Alif mencari inspirasi dalam sampah sehari-hari. Banner bekas, karung beras, selimut, dan berbagai material tak terpakai lainnya, menjadi kanvas tempat ia mengekspresikan imajinasinya.
Menurut Alif, bahan-bahan bekas ini menawarkan tantangan dan keunikan tersendiri. Misalnya, banner bekas yang sering ia gunakan, memiliki permukaan yang cocok untuk dilukis, dan tulisan serta gambar yang ada di banner tersebut bisa dipadukan dengan sapuan kuas untuk menciptakan tekstur dan pola yang menarik. Selain itu, ia juga menggunakan kayu sisa sebagai bingkai lukisan, memperlihatkan bagaimana hampir semua bagian dari material bekas bisa diubah menjadi bagian dari karya seni.
Inspirasi dari Masa Lalu
Inspirasi Alif untuk menggunakan barang bekas datang dari kenangan masa kecilnya. Pada tahun 1980-an, saat harga kanvas sangat mahal, gurunya mengajarkannya untuk memanfaatkan karung gandum sebagai penggantinya. Bahkan, sisa-sisa cat tembok digunakan sebagai bahan catnya. Pendekatan kreatif ini mengakar dalam dirinya dan membentuk cara pandangnya terhadap seni dan bahan-bahannya.
Alif menekankan pentingnya keberlanjutan dalam seni, mulai dari pemilihan bahan hingga proses pembuatan dan pengelolaan karya. Dia menyadari bahwa proses produksi seni dapat memiliki dampak negatif pada lingkungan, sehingga langkah-langkah harus diambil untuk memastikan keberlanjutan ini. Ini termasuk pengelolaan sumber daya hutan secara rasional, penggunaan bahan ramah lingkungan, dan penerapan metode produksi hemat energi serta pengurangan emisi. Selain itu, Alif juga menekankan pentingnya menjaga dan merawat karya seni agar dapat bertahan lama.
Pameran dan Pengakuan
Karya-karya Alif telah dipamerkan di berbagai tempat, mulai dari galeri seni hingga hotel. Beberapa pameran penting termasuk pameran di Taman Budaya Sriwijaya pada Desember 2022, dan pameran di Hotel Aryaduta Palembang pada September 2023. Karyanya yang menggunakan karung beras bahkan mendapatkan apresiasi dari seniman Jepang, menunjukkan bagaimana seni daur ulang dapat melampaui batasan budaya dan geografis.
Salah satu pencapaian terbesar Alif adalah lolos kurasi Galeri Nasional dengan dua lukisannya yang terbuat dari triplek bekas, untuk Temu Karya Taman Budaya XII di Samarinda pada September 2022. Ini adalah bukti nyata bahwa seni daur ulangnya tidak hanya memiliki nilai estetika yang tinggi, tetapi juga diakui di kalangan seni rupa nasional.
Beberapa Karya Alif Priyono:

- “The Cage“: Terbuat dari ratusan potongan kayu yang dibuang, dikumpulkan dari industri rumahan di Palembang, kota asal Alif. Karya ini diperkaya dengan kontribusi dari teman-teman di seluruh nusantara, memberikan lapisan yang lebih bermakna dan beragam.

- “W2A #001“: Bagian dari seri “Waste to Art,” karya ini menggabungkan kayu buangan dengan berbagai bahan limbah lain yang dikumpulkan dari seluruh Indonesia. Seri ini akan terdiri dari sembilan bagian, membentuk instalasi 3×3 meter, yang masing-masing modulnya dapat dipisah-pisahkan dan ditampilkan secara fleksibel.
Mimpi Rekor MURI
Selain pameran, Alif juga memiliki ambisi besar lainnya. Sejak September 2021, ia memulai proyek untuk memecahkan rekor MURI dengan membuat rangkaian lukisan abstrak terpanjang. Hingga kini, ia telah menyiapkan 350 lukisan yang semuanya terbuat dari barang bekas, dengan target mencapai panjang total 111 meter. Proyek ini bukan hanya soal panjangnya lukisan, tetapi juga sebuah pernyataan tentang bagaimana seni bisa muncul dari sesuatu yang sering dianggap tidak berharga.
Jadwal Kegiatan dan Penghargaan
Alif Priyono terus aktif dalam berbagai kegiatan seni. Berikut beberapa jadwal pameran dan kegiatan yang akan datang dan penghargaan yang telah diterima:
- MANDAPA FESTIVAL 2024: Pameran Seni, Arsitektur, dan Interior di Indonesia Design District, Pantai Indah Kapuk 2, yang akan dibuka pada 17 Juni 2024.
- RISE ART: Pameran Seni Lukis di Marchand Hype Station, Bintaro, Tangerang Selatan dari 1 s/d 29 Juni 2024.
- Ketua Dewan Juri: Dalam lomba melukis tingkat SMP, SMA, dan SMK di Taman Budaya Sriwijaya Palembang.
- Pameran Tunggal di Hotel Aryaduta Palembang: Dalam rangka ulang tahun ke-15 Hotel Aryaduta.
- Sriwijaya Expo 2023: Pameran seni di acara ini.
- BIJABA 3: Lolos kurasi untuk pameran seni rupa Bienale Jawa Barat ke-3 di Theehuis Gallery, Bandung, Agustus 2023.
- Satu Indonesia Award Tingkat Provinsi 2023: Untuk presentasi “WASTE to ART”.
- Finalis Astra Literature Program 2024: Dengan presentasi berjudul “Seni dan Literasi”.
- Grab Indonesia Award 2023: Sebagai tokoh seniman lokal yang peduli lingkungan.
- Temu Karya Taman Budaya 2022: Lolos kurasi Galeri Nasional untuk pameran di Samarinda, Kalimantan Timur.
- Sumatera Art Show 2021: Lolos kurasi untuk pameran bertema “LANDSCAPE”.
- 6th Bangkok World Film Festival 2008: Pemenang lomba poster tingkat internasional.
Membuka Akses Seni untuk Semua
Selain fokus pada karya sendiri, Alif juga berusaha untuk membuka akses seni bagi komunitas yang lebih luas. Pada akhir Juni 2024, ia berencana mengadakan workshop seni lukis untuk para tunanetra bekerja sama dengan Ikatan Alumni Universitas Indonesia Sumatera Selatan.
Kisah Alif Priyono adalah bukti nyata bahwa kreativitas tidak memiliki batas. Dengan semangat yang tidak pernah padam dan pandangan unik tentang bahan bekas, ia mengubah sampah menjadi seni yang tidak hanya memikat mata, tetapi juga menyentuh hati, serta mengajak kita semua untuk lebih peduli terhadap lingkungan.
Setelah melihat beberapa karya dari Alif Priyono, Waste to Art ini sangat menarik dan inspiratif ya Observer, jika Observer tertarik dengan beberapa karya dari Alif Priyono, Observer bisa loh mengunjungi website observermall.id untuk informasi lebih detailnya!