Bagi mereka yang tergolong millennials, bisa dibilang, saat ini adalah saatnya memikirkan kelanjutan karir Observer. Beberapa hal seperti keluarga juga mungkin terjadi sehingga memerlukan Observer untuk duduk tenang dan merencanakan kembali apa yang akan Observer lakukan terkait pekerjaan untuk kedepannya. Mungkin bukan hanya pekerjaan tapi saatnya Observer mulai memikirkan semua aspek keuangan, karir dan personal. Sudahkah ini waktu yang tepat untuk berinvestasi property? Bagaimana dengan karir? Kedua keputusan ini memang seringkali harus dilakukan sejalan, apalagi kalau Observer tinggal di wilayah padat seperti Jabodetabek.
Dilema yang umum terjadi : saya ingin mulai berinvestasi property tetapi dana tabungan saya terbatas, tetapi saya ingin property yang nyaman dan exclusive dan tidak terlalu jauh dari tempat saya bekerja.
Jadi mana duluan yang harus diputuskan? Cari pekerjaannya dulu, atau memutuskan dimana tinggal terlebih dahulu?
Satu alternatif yang memungkinkan untuk dilakukan adalah bekerja dari rumah atau bekerja paruh waktu. Kalau observer merupakan sebagian orang yang percaya bahwa earning money can be done while eating tahu, then, let’s see if you can be one of these professionals that can get high-paying jobs while eating tahu. Beberapa jenis pekerjaan memang bisa dilakukan dari jauh sehingga memberikan kita keleluasaan waktu, tetapi, karena highly technical, mereka yang mengerjakan pekerjaan-pekerjaan dibawah ini lebih dikategorikan sebagai professional ketimbang pengusaha. Jangan salah ya Observer, walaupun tampak seperti bekerja dari rumah dengan seragam utama adalah piyama, penghasilan orang-orang dibawah ini cukup menggiurkan lho:
1. Graphic Designer, Jenis project 2 hari – 2 minggu per project
2. Music Teachers fee per visit per jam.
3. Accountant, penghasilan per project dengan durasi 2 – 3 minggu per project
4. Freelance Translator, yang paling umum adalah sworn translator untuk Bahasa Inggris dengan fee per halaman dan fee ini akan bertambah untuk Bahasa lain, misalnya translasi Bahasa Belanda, Spanyol dan lain-lain.
5. Digital Marketer, tergantung scope of worknya, tetapi, fee bisa dibayar per bulan untuk pekerjaan 10 – 12 jam per minggu atau lebih untuk pekerjaan yang lebih luas scope of worknya.
6. Project Manager, fee minimum seorang Project Manager part-time adalah sekitar Rp. 8,000,000 / bulan dengan batas atas yang cukup bervariasi tergantung jenis projectnya, tetapi situs cnbcindonesia.com menyebutkan bahwa batas atas mencapai Rp. 37,500,000 / bulan.
7. Application Developer paruh waktu
8. Software Engineer paruh waktu
Harus diperhatikan bahwa kalau Observer memutuskan untuk going part-time, portfolio dan pengalaman sangat menentukan fee Observer yah. Dan scope of work untuk pekerja part-time bisa sangat merubah batas atas dari fee diatas.
Nah kalau sudah part-time dan hampir semua dilakukan dengan perantara teknologi, tugas Observer adalah menghitung dengan cermat berapa yang akan Observer alokasikan untuk investasi, tabungan dan daily spending karena tentu saja, pekerja part-time tidak menerima fee secara rutin. Ada baiknya di tahap awal, membeli property yang terjangkau tapi nyaman sehingga dana tunai kita tidak stranded atau terkunci di satu jenis investasi yaitu investasi property tadi.
Karena Observer tidak harus rutin pulang dan pergi ke tengah kota, coba pertimbangkan property di daerah wings Jakarta seperti Cibubur. Contohnya Lumihous di Legenda Wisata yang memang dirancang secara modern dan hi-tech untuk millennials tetapi masih terjangkau karena harga mulai dari Rp. 800 juta-an saja. Keuntungan lain tinggal di perumahan seperti ini tentu saja untuk networking dengan sesama millennials lain yang sangatlah penting untuk para part-timers! Jadi, mumpung akhir tahun, sambil buat resolusi tahun depan, sambil rencanakan masa depan dan jangan lupa untuk terus saving dan investasi ya Observer…
