Penulis: Christopher Rahardja| Editor: Ratna MU Harahap
Frane Selak, seorang berkewarganegaraan Kroasia, memiliki reputasi sebagai orang paling beruntung di dunia sekaligus paling tidak beruntung di dunia, tergantung dari sudut pandang kita melihat. Dia selamat dari kecelakaan kereta api, kecelakaan pesawat, dan kecelakaan mobil yang dimana itu merupakan sebuah keberuntungan yaitu selamat dari kematian yang mungkin akan mustahil untuk terjadi pada orang lain. Dia mengalami 7 kali kecelakaan yang sangat mematikan dalam hidupnya, yang dimana itu merupakan sebuah ketidakberuntungan.
Frane menjalani kehidupan muda yang tenang di negara Kroasia sebagai guru musik lokal.Pengalaman buruknya pertama kali terjadi pada tahun 1962, ketika dia melakukan perjalanan dengan kereta dari Sarajevo menuju Dubrovnik. Keretanya tergelincir dari jalur rel dan terjun ke sungai yang airnya sedingin es. 17 orang penumpang tewas tetapi Frane berhasil bertahan hidup. Dia hanya mengalami patah tulang lengan dan hipotermia.
Setahun kemudian pada tahun 1963, Frane terbang ke Rijeka untuk menemui ibunya yang tengah sakit. Tiba-tiba salah satu pintu pesawat terbang terbuka dengan sendirinya. Frane yang duduk tak jauh dari pintu tersebut, langsung terlempar keluar dari pesawat. Dalam waktu satu menit seseorang yang sedang minum teh beserta dengan seorang pramugari tersedot keluar bersama dengan Frane. Kecelakaan pesawat itu menewaskan 19 orang. Tetapi Frane secara ajaib berhasil mendarat di tengah tumpukan jerami yang akhirnya menyelamatkannya.
Pada tahun 1966 Frane Selak berada di dalam bus yang tergelincir ke sungai dan menewaskan empat orang. Tentu saja Frane berhasil selamat lagi. Dia mampu berenang dengan aman ke tepi sungai dan hanya menderita sedikit memar.
Pada tahun 1970 dan 1973, Frane dilaporkan selamat dari dua kecelakaan mobil. Dalam kedua kasus tersebut, mobilnya secara spontan terbakar saat dia mengendarainya. Kemudian mobil itu meledak hanya beberapa detik setelah dia bisa melarikan diri ke tempat aman.
Setelah semua kecelakaan itu, Frane hidup dalam kedamaian selama 22 tahun. Hingga tahun 1995 sebuah bus menabraknya saat dia sedang berjalan di Zagre dan sekali lagi dia selamat dengan cedera yang relatif ringan. Kecelakaan terakhirnya terjadi pada tahun berikutnya pada tahun 1996. Ketika Frane sedang mengemudi di pegunungan Kroasia, dia mengalami tabrakan dengan mobilnya. Sebuah truk yang melaju kencang menyebabkan dia berbelok keluar dari tebing setinggi 95 meter. Namun, dia bisa melompat pada detik terakhir sebelum mobilnya terjun ke jurang dan berpegangan pada pohon. Mobilnya jatuh dari ketinggian 95 meter ke bawah jurang, tetapi Frane selamat.
Beberapa orang meragukan kebenaran cerita yang sangat luar biasa ini. Mereka menganggap tidak ada catatan resmi yang mendokumentasikan kecelakaan yang dia ceritakan. Sementara itu, teman-temannya sangat menghindari bepergian bersama Frane. Jika mendengar Frane telah memesan penerbangan atau kereta api yang sama , mereka akan segera membatalkan perjalanannya.
Seolah-olah seperti menebus nasib buruknya yang luar biasa selama hidupnya, pengalaman buruk Frane berhenti di tahun 2003. Pada tahun itu dia memenangkan undian dengan hadiah sebesar Rp. 15 milyar.
Pada tahun 2010 dia memutuskan bahwa uang tidak bisa membeli kebahagiaan. Dia menjual rumah mewahnya di sebuah pulau pribadi dan memberikan kekayaannya kepada keluarga dan teman. Frane pindah kembali ke rumahnya yang sederhana di Petrinja. Dia adalah orang yang paling tidak beruntung sekaligus orang yang paling beruntung di dunia. Dia sangatlah mempercayai kalimat ini.
Dari kisah ini Observer dapat mempelajari bahwa setiap kesialan atau nasib buruk yang Observer alami sekarang, bukan berarti Observer memiliki nasib yang buruk. Suatu saat pasti akan ada nasib baik yang akan Observer alami di masa yang akan datang. Tetap semangat ya Observer!
Source & Reference :
