Para pelaku bisnis harus mengerahkan segala cara dan tenaga untuk bertahan selama masa pandemic ini. Bagaimanapun, dengan adanya beberapa industri yang terpaksa melalui masa hibernasi seperti industri pariwisata dan entertainment, perekonomian masyarakat pun menurun. Kue pendapatan yang tersedia harus diperebutkan oleh semakin banyak penjual.
Berikut adalah kisah unik bagaimana berbagai pelaku bisnis bertahan dan bahkan berkembang di kala pandemic di beberapa kota di Dunia:
1. Kantor pun pindah di Garasi
Belva Anakwenze di Los Angeles Amerika Serikat, merupakan seorang penasihat keuangan untuk individu berpenghasilan menengah atas dengan pekerjaan bebas (seperti atlit, actor dan lain-lain) dan small businesses. Ketika pandemic melanda, kebanyakan klien small businessnya mengalami kesulitan kas sehingga pembayaran kepadanya pun sering terlambat, bahkan ada yang sudah menunggak beberapa waktu.Anakwenze pun mengambil keputusan penting untuk tidak memperpanjang sewa kontrak kantor yang biasa ia tempati bersama 4 orang staffnya dan memberdayakan garasi rumahnya sebagai kantor. Kini ia pun memberikan saran keuangan dari tempat parker mobil dan garasi rumahnya!
2. Buat Tempat Les Yang Aman dan Nyaman
Jeli melihat peluang dari anak-anak yang kesulitan belajar melalui daring, Sarah Rosinta membangun tempat les dan praktikum sains untuk usia TK dan SD di rukonya di bilangan Jakarta. Di awal pandemi, usahanya tampak buram. Tetapi semakin hari dengan semakin tidak adanya waktu pasti kapan anak-anak dapat kembali ke sekolah dan berinteraksi langsung dengan guru, tempat lesnya semakin banyak dicari orang tua. Dikarenakan protocol kesehatan ketat yang ia terapkan di tempat lesnya, orang tua pun merasa nyaman melepas anak mereka untuk les selama 1-2 jam per hari. Tetapi akibatnya, kini dia pun harus menolak siswa karena keterbatasan kapasitas dengan adanya prokes ketat tadi.
3. Kolaborasi dan Back to Basic
Jasa penasihat keuangan ini beragam. Seorang kolega saya tadinya memfokuskan diri pada financial planning dan new business development. Tapi, siapa yang memerlukan jasa penghitungan untuk usaha baru di saat pandemic ini? Akhirnya, ia memutar otak dan kembali menawarkan jasa-jasa dasar Akuntan seperti pajak dan outsourcing laporan keuangan. Untuk menjembatani knowledge gap yang mungkin terjadi, dia pun berkolaborasi dengan kolega lain sehingga masing-masing mendapatkan keuntungan: satu mendapat expertise, yang lain mendapat networking.
4. Kreatif Dengan Teknologi
Selama masa pandemic ini, terus terang, aktivitas klien menurun, terutama klien saya yang berasal dari Amerika Serikat. Alhasil, saya punya lebih banyak waktu. Awalnya saya focus mencari klien dan project tapi kemudian, saya menyadari inilah saat yang tepat untuk mempertajam amunisi alias skills. Mulailah saya melirik berbagai kursus online dari mulai yang diselenggarakan Ikatan Akuntan Indonesia sampai kursus –kursus dari Lembaga luar negeri seperti NYSSCPA (New York State Society of Certified Public Accountant). Sebagian kursus tersebut memang gratis, tetapi sebagian berbayar. Untuk kursus-kursus yang diselenggarakan IAI, ternyata pesertanya datang dari berbagai daerah di Indonesia mulai dari Jakarta, Medan hingga Ambon. Bukan cuma kursus keprofesian, anak saya pun mulai ikut bimbingan belajar online yang diselenggarakan sebuah lembaga ternama di Jakarta. Sesuatu hal yang sebelum pandemic, sangat-sangat sulit ditemukan. Kini baik saya dan anak saya bisa mendapatkan tambahan ilmu dari sumber yang kami rasa terbaik di Jakarta.
5. Apa yang bisa dijual, ayo ditawarkan
Natalie McAdams yang tinggal di Mar Vista, Amerika Serikat awalnya menjalankan usaha Event Organizer yang cukup besar. Event-event yang dibuat oleh McAdams bisa mencapai hingga 10,000 peserta. Ketika pandemic berkepanjangan dan semua event dibatalkan, McAdams harus mencari cara untuk bertahan hidup. Untungnya, selama ini ia tidak memiliki banyak pegawai tetap, kebanyakan yang bekerja padanya adalah part-timer sehingga ia tidak memiliki beban payroll. Di saat itu ia mulai menawarkan jasa Yoga retreat dengan memanfaatkan lahan di rumah orang tuanya di Aspen, Colorado. Retreat ini dilakukan beberapa hari dalam seminggu. Selain itu, dia juga bekerjasama dengan Beverly Center’s Angler Restaurant untuk menyediakan space-space outdoors yang bisa digunakan oleh restoran tersebut untuk menyediakan restoran outdoor. Tentu saja ini berbeda dengan event yang biasa dikerjakan McAdams. Tapi, apapun, saat ini harus diterima.
Dari semua kisah tersebut, satu persamaan penting yang dapat kita garis bawahi adalah menekan overhead. Biaya sewa kantor adalah yang pertama dihilangkan dari daftar biaya. Sehingga salah satu pelajaran yang bisa ditarik dari kisah-kisah ini adalah agar usaha baru atau pengusaha baru bisa lebih konservatif ketika memulai usaha. Chicago Tribune membuat suatu panel yang menyimpulkan bahwa 73% panelis optimis bahwa ekonomi akan kembali normal di akhir tahun 2021 tetapi sebagian lagi masih percaya ekonomi baru akan kembali normal di pertengahan tahun 2022. Karena itu, Observer yang ingin memulai usaha, sebaiknya tetap melakukan strategi konservatif misalnya dengan memulai usaha dari rumah.
Dunia property yang sedang lesu sangat memungkinkan bagi Observer saat ini untuk mencari tempat tinggal sekaligus tempat usaha yang menjanjikan secara investasi, misalnya dalam bentuk ruko atau soho. Cari ruko / soho di lokasi yang masih berkembang sehingga harga masih bersaing dan potensi pasar masih terbuka lebar untuk meningkat dan berkembang. Contohnya, Downtown Madison di Kota Wisata Cibubur. Ruko kekinian yang mengusung konsep Al Fresco pertama di Cibubur ini sarat potensi dan masih terjangkau. Berlokasi strategis di jantung KotaWisataCibubur dikelilingi 12.000 kepala keluarga dan memiliki 240.000 captive market. Menjadikan ruko ini sangat cocok sebagai tempat usaha dan investasi. Observer bisa memilih konsep ruko dengan teras outdoor seluas 4 meter, dengan pilihan bangunan ruko 3 lantai, 2.5 lantai dan 2 lantai dan dijual dengan harga mulai dari Rp. 1.7M.
Strategi untuk memenangkan pasar di kala pandemic seperti ini memang tidak ada rumus pastinya tetapi, adaptasi terhadap lingkungan, determinasi dan keberuntungan yang pada akhirnya menentukan keberhasilan usaha kita. Good luck and stay safe, Observer!
