The Observer

Cash Shortage : Mimpi Buruk Para Pengusaha

Sudah nonton Start-up di Netflix? Yang sudah nonton, tentu bisa melihat perjuangan Nam Do-san dan Seo Dal Mi untuk mendapatkan investor untuk start-up mereka kan? Nah, ternyata perjuangan menjalankan sebuah usaha itu gak berhenti sampai mendapatkan investor saja, Observer. Berbagai aspek harus diperhatikan, salah satunya adalah cash management.

Cash ImageDi saat genting membutuhkan dana untuk membeli barang keperluan produksi ternyata tidak ada dana segar, merupakan mimpi terburuk pengusaha. Hal ini lebih sering terjadi pada pengusaha yang baru memulai membuka usaha dikarenakan kurangnya pengalaman mereka.

Biasanya kesalahan yang paling umum dilakukan oleh new entrepreneurs ini adalah:

1.Kurang pede untuk bernegosiasi

Pengusaha baru cenderung menerima term pembayaran dan juga harga yang diberikan oleh vendor, misalnya harus membayar 50% down payment dan waktu kredit yang hanya 15 hari. Padahal justru biasanya perusahaan atau produk baru memerlukan waktu lebih lama untuk berputar. Cobalah bernegosiasi lebih alot dengan vendor agar Observer bisa mendapatkan keringanan term of payments.

2. Tidak focus pada tenggat waktu pembayaran invoice baik untuk hutang maupun piutang

Sering kali dikarenakan terlalu focus pada kualitas produk, pengusaha muda luput dalam mengawasi hutang piutang sehingga terjadi gap antara kapan uang diterima dari piutang dan kapan hutang harus dibayar.  Jangan remehkan kapan waktu menagih piutang untuk menyelamatkan cash flow Observer.

3. Terlalu banyak investasi di tahap awal

Bisa terjadi, Observer menginvestasikan terlalu banyak untuk marketing di tahap awal produk development Observer, padahal, produk yang akan dijual belum siap atau belum pada tahap yang pantas mendapat exposure sebanyak itu. Salah satu cara menghindari hal ini adalah untuk melakukan investasi berdasarkan kesiapan produk Observer bukan berdasarkan apa yang dilakukan start-up lain yang sejenis.

4. Mengumpulkan dana tanpa dasar yang kuat

Perhitungan yang tidak berdasar bisa menyebabkan Observer terus menerus merasa kekurangan dana tunai. Padahal yang sebenarnya terjadi adalah Observer tidak memiliki planning yang memadai sehingga dana yang sudah terkumpul dibelanjakan untuk hal yang tidak diperlukan oleh perusahaan Observer.

5. Biaya tidak dianalisa dengan rinci

Setiap biaya harus dianalisa dan Observer bisa menanyakan hal berikut pada diri sendiri: apakah biaya ini bisa “balik modal” atau can it pay for itself? Kalau Observer jujur pada diri sendiri, Observer akan surprise dengan banyaknya inefisiensi pada pos biaya Observer.  Tentu saja, Analisa yang lebih baik dan tajam sebelum biaya dikeluarkan menjadi kunci untuk mengatasi hal ini.

6. Saldo Bank ≠ Cash Flows Yang tersedia

Kesalahan lain yang sering dilakukan pengusaha pemula adalah menyalahkan arti saldo di Bank sebagai dana kas yang tersedia untuk digunakan. Padahal ada factor hutang dan piutang yang harus Observer perhitungkan sebelum mendapatkan saldo yang tersedia untuk digunakan.

7. Tidak memberikan ruang untuk kejadian tidak terduga

Dunia usaha dan perekonomian bukanlah ilmu pasti. Dengan perencanaan yang matangpun kadang terjadi hal-hal di luar perkiraan, contoh yang sangat nyata adalah pandemic Covid-19 ini. Bahkan hal-hal yang skalanya lebih kecil bisa terjadi dan mengganggu jalannya usaha kita, seperti misalnya jadwal produksi yang terlambat karena vendor terlambat mengirim barang. Oleh karena itu, penting untuk memperhitungkan kejadian tidak terduga dalam anggaran kita sehingga apabila terjadi, Observer memiliki ruang untuk bertahan.

Banyak strategi yang bisa dilakukan untuk mengefisienkan dan menjaga agar usaha kita tidak kekurangan dana segar salah satunya dengan jeli mencari peluang. Gunakan promo-promo yang ada dan gratis! Misalnya, kalau Observer kebetulan sedang mencari kantor, kenapa tidak mempertimbangkan SOHO? Selain untuk tinggal dan bekerja, tinggal di SOHO bisa meningkatkan networking Observer sebagai pengusaha baru, jadi bisa saling bertukar ide dan brainstorming. Coba Observer pertimbangkan Upper West di BSD City yang memang merupakan surga bagi young entrepreneurs. Selain unit SOHOnya yang memang didesign menarik dan upper class untuk meyakinkan investor, Upper West juga memiliki berbagai fasilitas yang bisa digunakan untuk mengembangkan usaha Observer dan tersedia gratis bagi penghuni seperti contohnya:

Pengalaman memang menjadi guru yang terbaik, tetapi jeli dan kecepatan menangkap peluang yang kecil sekalipun untuk mengefisiensikan operasi kita bisa menjadi kunci keberhasilan kita  memulai suatu usaha.

Exit mobile version