The Observer

Tradisi Unik Mengejar Keju Sampai Patah Tulang

Penulis: Christopher Rahardja | Editor: Ratna MU Harahap

KEJU1

Pasti Observer tidak asing lagi dengan negara Inggris Raya. Negara yang terkenal dengan liga sepak bolanya ini, memiliki beragam budaya dan tradisi yang bisa membuat kita geleng-geleng kepala. Negara yang masih tarik ulur dengan Brexit dari European Union (EU) ini memiliki daerah terpencil yang cukup terkenal dengan event tahunannya. Di bagian barat Inggris ada sebuah daerah yang dibilang cukup terpencil, yang memilki luas area sekitar 40 Km persegi saja.

Daerah tersebut dinamakan Gloucester. Gloucester merupakan sebuah kota bagian barat daya Inggris yang kotanya diisi beberapa bangunan tua yang bersejarah. Kota ini 85% penduduknya adalah warga kulit putih asli Inggris dan sisanya adalah warga pendatang dan warga keturunan yang sudah berbaur dengan penduduk setempat.

Gloucester ini memiliki event tahunan yang selalu diselenggarakan oleh para penduduknya dengan berujung perawatan dirumah sakit setempat. Tak tanggung-tanggung efek mengikuti event tahunan ini anda bisa terkena patah tulang, geger otak bahkan cedera organ dalam. Melihat efek dari mengikuti event ini, kota kecil ini pun menjadi terkenal dan mengundang atensi internasional terutama para travellers yang ingin melihat event tahunan ini.

Cheese Rolling race. Competitors take part in the annual unofficial cheese rolling at Cooper’s Hill in Brockworth, Gloucestershire, where a cheese has been chased down the 200 yard, one-in-three gradient hill, annually, since the early 1800s. Picture date: Monday May 30, 2016. Photo credit should read: Joe Giddens/PA Wire URN:26478160

Nama event yang diselenggarakan ini adalah Gloucester Rolling-Cheese Run, merupakan ajang perlombaan balapan mengejar keju bundar yang digelindingkan menuruni bukit. Para peserta pun akan mengejar keju tersebut dan akan berusaha mendapatkannya. Namun bukannya mendapatkan keju, para peserta kebanyakan akan jatuh berputar dengan sangat cepat saat sprint menuruni bukit yang dimana akan mengakibatkan cedera yang sangat serius.

Event ini sebenarnya sudah dilaksanakan sejak tahun 1800 yang dikisahkan berasal dari upacara pagan dalam menyambut akhir tahun atau hasil dari aktivitas penggembalaan hewan ternak yang sudah dilakukan sejak jaman dahulu.

Keju yang digunakkan adalah sebuah keju lokal yang dibuat oleh penduduk sekitar dengan bentuk bundar yang dinamakan Gloucester Cheese. Jenis Keju Gloucester yang digunakan adalah Double Gloucester, yang mana memiliki ukuran yang lebih besar dan memilki berat sekitar 3-4 Kilogram dengan tekstu kejunya adalah tipe hard-cheese.

Rata-rata peserta yang mengikuti event ini sekitar 200-300 peserta saja dan sisanya hanya menonton dipinggiran bukit. Bukit yang digunakan bernama Cooper’s Hill yang memiliki permukaan tanah cenderung berumput padat, sehingga dapat meminimalisir benturan keras saat para peserta mengejar keju.

Yang uniknya dari tradisi ini adalah aturan yang digunakan adalah siapa yang paling cepat mencapai garis finish dalam menuruni bukit itulah pemenangnya, bukanlah siapa yang mendapatkan keju tersebut. Maka dari itu para peserta lebih banyak mendapatkan cedera daripada hadiahnya.

Observer sendiri, berminatkah untuk mengikuti tradisi ini?

Exit mobile version