The Observer

Kompetitor Berat “Metaverse” dari China

Penulis: Christopher Rahardja | Editor: Ratna MU Harahap

META1

Hallo Observer, apakah di antara Observer ada yang ngeh kalau Facebook Inc. yang selama ini menaungi platform jejaring sosial Facebook, Instagram, Messenger, dan WhatsApp berganti nama menjadi Meta?

Perubahan nama ini diumumkan oleh Mark Zuckerberg selaku CEO Facebook Inc. pada konferensi tahunan Facebook Connect 2021 yang diadakan pada 29 Oktober 2021.

Perubahan nama induk Facebook Inc. menjadi Meta, Mark Zuckerberg mengaku ingin mewujudkan ambisinya dalam membangun “Metaverse”, sebuah dunia baru yang akan menghilangkan batas antara dunia fisik dengan dunia digital. Tapi siapa sangka di China, Tencent Holdings Ltd. sudah melakukan lompatan teknologi yang serupa, bersiap untuk menjegal langkah dari Meta. Bahkan, Tencent sudah mendaftarkan hak atas merk yang berhubungan dengan Meta di China.

Tencent Holding Ltd. adalah perusahaan yang menaungi Roblox Corp., sebuah platform game yang membuat pengguna atau pemain untuk membuat dunia virtualnya sendiri. Tencent sendiri di Indonesia memiliki platform digital seperti JOOX, WeChat dan VOOV.

Walaupun Tencent belum melangkah sejauh Meta dalam mengukuhkan indentitas perusahaannya, atau mungkin tidak akan pernah. Tapi perusahaan asal China ini mungkin dalam posisi yang lebih unggul daripada Meta dalam mewujudkan konsep dunia virtual menjadi kenyataan.

Tencent mengawali perjalanannya dalam dunia jejaring sosial, namun kini sudah memasuki banyak bidang, mulai dari gaming, pembayaran online, hingga kantor virtual. Sebut saja WeChat yang menjadi platform andalan dari Tencent yang sudah digunakan oleh sebanyak 1 miliar pengguna dari China untuk chatting, berbelanja, menonton video, bahkan memesan makanan dan kendaraan umum.

Berikut adalah contoh bentuk dunia virtual dari Tencent:

1.Kalian dapat membuat avatar 3D pribadi kalian pada aplikasi QQ dan menggunakannya untuk video call dengan teman atau rekan kerjamu pada Tencent Meeting.

2. Selanjutnya kalian dapat menggunakan avatar tersebut untuk bermain game di Player Unknown’s Battlegrounds Mobile (PUBG Mobile).

3. Kalian juga dapat untuk membeli tiket untuk konser virtual Kugou Music.

4. Jika ternyata jadwal kalian bentrok dengan urusan lain, kalian dapat menjual tiketnya tersebut pada WeChat dan uang hasil penjualannya dapat digunakan untuk memotong rambut avatar kalian pada keesokan harinya.

Skenario ini melibatkan video streaming, gaming, social networking, serta jual beli secara online. Semua ini dapat terwujud dengan platform Tencent yang sudah ada sekarang.

Sepertinya, persaingan antara Meta dengan Tencent dalam mewujudkan dunia virtual akan makin memanas. Walau jika kita lihat, Tencent tampaknya sudah selangkah di depan dalam menjalankan dunia virtual ini, tapi dapat dipastikan Mark Zuckerberg dan Meta tidak akan tinggal diam.

Observer sendiri apakah setuju dan akan menjalani dunia virtual ini pada kehidupan Observer?

Exit mobile version